Storm bersembunyi diatas gedung memantau siapa pelaku yang meledakkan bom setelah menunggu cukup lama. Ada beberapa personel militel yang kemungkinan mereka militer yang berasal dari bawah tanah dengan penduduk kota yang tersisa.
"Hotel disana sepertinya masih utuh?...
"Cepat ledakkan pasti disana sarang monster!...
"Pemimpin mereka memerintahkan meledakkan hotel tak jauh dari mereka berada.
"Baik komandan!... "Beberapa tentara bersiap menyiapkan bahan untuk meledakkan hotel yang diduga sarang monster.
"Tak bisa kukubiarkan!... "Storm tidak membiarkan tempat persembunyiannya dihancurkan begitu saja.
"Huitt, "Storm bersiul memanggil semua monster dikota agar memakan beberapa tentara dibawahnya karena tidak ingin hotel tempat persembunyiannya diledakkan.
"Rauurr, "Tak butuh waktu lama ratusan monster datang dari berbagai arah dipanggil Storm karena dirinya bisa memanggil monster setelah terkena suntikan.
"Gawat komandan banyak monster bermunculan!...
Salah satu tentara memberi tahu komandannya ratusan monster muncul secara tiba tiba seperti ada yang memanggilnya.
"Kita habisi monster dulu, "Perintah pemimpin mereka mempersiapkan senjata untuk menghabisi semua monster.
"Dorr, "Suara peluru keluar dari senjata dan banyak tentara yang berusaha bertahan dari serangan monster.
"Tolo..ng!... "Banyak satu persatu tentara dimakan monster hidup hidup.
"Jumlahnya tidak ada habisnya, "Sang pemimpin menembaki banyak monster berdatangan yang terus bertambah semakin banyak.
"Gawat pelurunya habis!... "Kini semua anak buah tentaranya sudah habis dimakan monster dan tertinggal dirinya saja.
Pemimpin mencoba kabur sebab senjatanya sudah kehabisan peluru dan membuatnya ingin lari didepannya banyak sekali monster yang siap memakannya. Baru beberapa langkah saja pemimpin itu lari menghindari monster tapi sayangnya ada monster harimau berukuran besar yang langsung melahapnya.
"Monster Harimau?... "Storm yang diatas tak percaya jika ada banyak monster yang aneh aneh dikota ini.
Setelah memakannya monster harimau pergi begitu saja meninggalkan ratusan monster yang tak berani menyerangnya. Tak lama semua monster yang berdatangan memakan pasukan militer kembali kesarang mereka.
"Hati hati!... "Storm melompat dari atas gedung mengikuti monster kadal pergi.
Storm mengikuti kemana perginya karena penasaran mengapa monster harimau itu bertingkah aneh. Setelah lama mengikuti monster harimau pergi akhirnya Storm berhenti melompat karena monster harimau berbaring kesakitan.
"Dakkk, "Storm turun dari gedung lalu melompat ketanah mendekati monster harimau.
"Apa kau terluka?... "Storm yang didepan monster harimau melihat ada sebuah besi tajam menancap dikakinya.
Monster itu diam saja tidak menyerang Storm seperti ingin meminta tolong kepadanya mencabutkan besi yang menancap. Storm membantu mencabut besi tajam dengan sekuat tenaga jika nanti setelah berhasil mencabut monster itu menyerang maka Storm akan menghabisinya.
"Gruaarr, "Monster harimau mengaum keras karena besi yang menancap dikakinya tercabut.
"Aku akan kembali, "Storm beranjak pergi setelah mencabut besi tajam dikaki monster.
"Kenapa dia mengikutiku sedari tadi?... "Storm curiga dengan monster harimau yang mengikutinya daritadi.
Karena tidak ingin tempat persembunyiannya ketahuan Storm berhenti dan diikuti monster harimau juga berhenti juga. Storm bersiap mengambil granat dan pistol ingin menghabisinya.
"Jangan bunuh saya tuan!... "Monster harimau didepannya bersuara memohon agar Storm tidak meledakkanya dengan suara tetap mengerikan.
"Ini pasti mimpi?... "Storm tak percaya jika dirinya bisa berbicara dengan monster.
"Tidak tuan!...
"Anda tidak bermimpi!... "Monster harimau kembali bersuara.
"Siapa kamu?... "Storm bertanya siapa dirinya.
"Saya Karl tuan,
"Saya hanya monster biasa saja disini masih ada beberapa monster yang lebih besar dari saya, "Karl mengatakan jika ada monster raksasa yang bersembunyi dikota ini.
"Kalau aku Storm Realms!...
"Aku tertinggal dikota ini beberapa hari yang lalu,
"Storm menjelaskan kenapa bisa dia ada disini.
"Apa boleh saya ikut dengan tuan?... "Karl ingin mengikuti Storm pergi kemana saja.
"Baiklah tapi kau akan menjadi penjagaku!...
"Apa kau setuju?... "Storm menawarkannya menjadi penjaganya saja daripada keluyuran tidak jelas.
"Baik tuan!...
"Saya setuju!... "Karl langsung setuju dengan tawaran Storm.
"Oke ikuti aku!... "Storm menyuruh Karl mengikutinya ketempat persembunyian agar menjaga tempatnya dari serangan monster.
"Apa yang kau lakukan?... "Storm kesal dengan Karl yang memasuki tubuhnya.
"Maksud saya adalah saya akan tinggal dialam bawah sadar tuan!...
"Nanti kalau ada bahaya tinggal panggil saja saya!... "Balas Karl lalu setelahnya tidak terdengar lagi suaranya.
Meski tidak sesuai harapannya Karl akan menjaga tempat persembunyiannya dari monster. Storm membiarkan Karl berada dialam bawah sadarnya lalu tak lama Storm kembali.