LightReader

Chapter 203 - Sosok Bersemayam dialam Bawah Sadar Tanpa Sadar

Diatas menara Verbrugge S 7000, pusat menara yang berada ditengah tengah kota H2700.

Kota H27000 sangatlah terang sekali bagaikan cahaya dari setiap bangunan tak akan pernah padam. Kota itu sangat sibuk meski sudah malam hari, semua orang sibuk dengan pekerjaan dan urusan mereka masing masing.

Tampak dua orang tengah serius mengamati gerak gerik pergerakan keramaian kota megah itu. Mereka berdua tak lain Jester Clownnys dan Napstylea Iwatales.

Mereka berdua ditugaskan oleh Leader of Psywars, Protector Shield Wars' agar menjaga kota ini dari bahaya.

"Tuan Rem sangatlah mengerikan sekali...

"Bahkan hanya dengan aura yang begitu jauh saja seperti membuatku terseret kedimensi lain?"

Jester memuji dan mengagungkan tuan Rem karena dia telah meninggalkan kekuatan demi melindungi semua orang.

Napstylea mengangguki perkataan Jester itu, gadis cantik dingin dengan rambut silver itu juga tak kalah mengagungkan tuan Rem.

Leader mereka yang sudah lama menghilang entah kemana. Namun yang pasti dia menyelesaikan masalah serius hingga bertaruh harga dirinya.

"Benar, aura yang kurasakan seperti menguliti kulitku hidup hidup!"

Napstylea juga merasakan adanya kekuatan besar bersemayam dari balik kota ini.

Apa yang mereka maksud ialah Velora. Ya, Grivver itu diminta oleh Storm agar bersembunyi dialam bawah sadar pacarnya, Arabels Everyn.

Alasan lain mengapa Storm melakukan hal itu dikarenakan khawatir jika ada makhluk kuat mengincarnya.

Namun sebenarnya Storm hanya percaya diri saja, dengan kemampuannya saat ini dia tidak memerlukan bantuan dari Velora lagi.

"Manusia lemah itu beraninya bersikap kurang ajar kepadaku? Aku yakin manusia itu tak akan lama lagi memohon pertolonganku!"...

Velora tak henti hentinya mengumpat, mengutuk, dan seterusnya kepada Storm.

Harga dirinya sebagai Grivver harus menanggung malu sebab dia saat ini bersembunyi dialam bawah sadar seorang gadis cantik menggemaskan namun dingin itu, tak lain Arabels tanpa dia sadari.

Velora Zynira geram namun tidak bisa berbuat banyak. Velora membutuhkan waktu lama untuk memulihkan dirinya sebelum dia memberi pelajaran kepada manusia itu.

"Mengapa aku seperti bisa melihat hewan hewan kecil dari jarak jauh ya?"

Aku juga merasa indra pendengaran dan penglihatanku sangat tajam sekali"...

Arabels menatap pemandangan dengan mata takjub karena dia seperti seekor kelelawar.

Semua alat indranya baik pendengaran, penglihatan, penciuman, bahkan dapat membaca arah pergerakan hewan 2 kecil yang melintas didekatnya.

Seolah Arabels seperti seorang penyihir yang dapat menghentikan waktu dan membaca masa depan sebelum menyerang kearahnya.

"Efek itu hanya berlaku selama aku berada dialam bawah sadarmu manusia lemah!"...

Velora berkata dengan suara menggema dialam semesta wujud dari alam bawah sadar setiap makhluk seperti manusia fana.

Apa yang dirasakan oleh Arabels berasal dari kekuatan murni dari Velora. dan itulah sebabnya mengapa Arabels merasa dia berbeda dari biasanya.

Semua itu atas permintaan Storm, dia menitipkan Arabels kepada Velora karena hanya dia yang bisa diandalkan.

"Hmm...

"Tetapi tetap saja aku tidak bisa melihatmu kembali kak Rem!"

Arabels berdiri didepan tanah lapang dengan masih seragam sekolahnya.

Gadis itu tak kunjung pulang hingga malam karena menantikan malam tiba, terutama melihat bintang terang dilangit.

Hanya itu yang bisa Arabels lakukan demi mengingat dan merindukan kekasihnya. Bintang terang mengartikan sebagai Rem yang senantiasa menyinari hatinya yang hampa.

"Nona muda Ara, anda telah ditunggu oleh tuan Robert dirumah!"

Seorang bodyguard perlahan menghampiri putri majikan besarnya menjalankan pekerjaannya.

"Baiklah, ayo kita pulang!"

Arabels kembali bersikap dingin, dia berjalan cepat dan memasuki mobil yang sudah menunggunya sejak tadi.

Bodyguard itu hanya bisa mematuhi nona mudanya, bagaimanapun juga dia tahu apa yang dialami oleh putri dari tuan Robert itu.

Ternyata perpisahan merubah segalanya, tak semua orang yang hidup dengan canda tawa dan bahagia berubah dalam sekejab mata menjadi dingin dan banyak diam dalam kesedihan mendalam yang tersimpan.

More Chapters