Tiba tiba saja hawa terasa mencekam diikuti oleh gelapnya langit yang cerah.
"Siapa kau anak muda?"
Lone benar benar tidak menyangka jika ada seorang pemuda misterius berada dipihak kerajaan. Lone yakin jika pemuda itu menyimpan misteri yang sulit diungkap.
"Orang lemah sepertimu tidak layak mengetahui siapa namaku!"
Storm berucap dingin tanpa ekspresi.
Dia tahu jika Lone yang dihadapi oleh Liosre adalah kakek tua yang sebelumnya ditahanan ruang bawah tanah.
Storm tidak menyangka kakek tua yang mengaku penyihir itu rupanya memiliki penampilan berbeda, tampak dia seperti seorang pemuda pada umumnya.
"Beraniya kau begitu lancang padaku nak?"
Lone sontak murka disebut lemah oleh pemuda kurang ajar itu.
"Gravitational Inverting Magic!"
Lone mengangkat satu tangannya keatas udara bersiap membunuh pemuda tersebut dalam satu kali serang.
Sihir yang digunakan oleh Lone termasuk ketegori sihir paling mematikan. Apabila terkena sedikit saja hembusan auranya saja sudah dapat mencincang tubuh makhluk apapun.
Lone yang murka hendak memberi hukuman kepada pemuda itu karena berani menyinggung penyihir terkuat pada masanya.
"Whussh!
Storm segera mengambil pedang beku miliknya yakni Glyzier Slasher.
"Lebih baik kau mati saja, sialan!"
"Whusssh!
Storm lantas menghunuskan pedangnya kearah depan.
Dalam sekejab mata saja semua yang terkena tebasan pedang Glyzier Slasher langsung membeku. Tak ada celah satupun yang lolos dari pembekuan mutlak pedang Gylzier Slasher.
"Krak!"
Lone yang belum sempat menyerang lebih dulu membeku bagai bebatuan es.
"Whussh!
"BOOOM"
Storm mengendalikan Blades Crimson membunuh Lone tanpa ampun dan juga menghancur es yang membeku bersama dengan tubuhnya.
"Apa?"
Liosre merinding melihat kebrutalan Noen yang membunuh Lone begitu kejinya.
Noen bahkan sangat mudah membunuh Lone tanpa kesulitan, sedangkan dirinya hampir sekarat karena bertarung melawannya.
Ditambah tidak ada ekspresi kasihan dimata sosok Noen itu. Seolah Noen adalah perwujudan dari seorang pembunuh keji yang misterius.
"Sampaikan pesanku kepada Raja Graham bahwa aku akan meninggalkan kerajaan Wisteria...
"Kembali melanjutkan perjalananku yang sempat tertunda!"
Storm berkata tanpa menoleh kearah Liosre.
"Beritahu juga kepada Anna bahwa aku senang bisa mengenalnya meski itu hanya sesaat saja!"
Setelah berucap seperti itu, Storm melangkah berjalan meninggalkan tempat ini.
Tempat dimana kerajaan Wisteria berdiri kokoh. Dan perang yang telah usai yang dimenangkan oleh pihak kerajaan.
"Ba... baik tuan Noen! Saya akan menyampaikan pesab anda sesuai permintaan anda!"
Liosre langsung bertekuk lutut begitu saja melihat kepergian Noen yang akan pergi selamanya dari kerajaan ini.
Setelah melihat betapa kuatnya Noen, Liosre bahkan rela merendahkan harga dirinya kepada sosok mengerika tersebut.
Bagi Liosre tidak ada yang pantas didunia ini selain mengakui yang terkuat. Dia hanya akan tunduk kepada yang terkuat saja, terutama Noen yang sudah memperlihatkan kekuatan sejatinya.