hari ini Maura terpaksa sekolah karena tidak diizinkan libur padahal ia masih ingin menjaga Mama nya di rumah sakit tetapi, tidak di izinkan oleh abang nya.
"Muka nya gausah sok-sok masam gitu dek. abang tau kalau di sekolah Nusa Bangsa kamu lagi naksir cowo kan? masa engga mau ketemu pacar tercinta eh, maksudnya, calon pacar." ejek Gio sambil mencolek pipi adiknya.
sementara Maura cuma bisa terdiam sambil tersenyum malu-malu. ia memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari abang nya sendiri.
"suka banget atau suka dikit doang?" tanya gio.
"suka banget."
mendengar jawaban Maura spontan membuat Gio tersenyum lebar dan mengusap pelan kepala adik perempuannya. "kalau suka jangan terlalu terang-terangan dek, ntar dia malah jadi ilfiel sama kamu" ucap Gio.
"loh, ntar kalau bukan aku yang terang-terangan kapan kami bakal jadian bang?"
Gio menoleh,"berarti dia emang gasuka sama kamu. ciee, yang cinta nya bertepuk sebelah tangan hahaha... cantik-cantik kok cinta sendirian sih?" ejek Gio yang langsung membuat Maura masam dan ngomel-ngomel sendiri.
dia langsung meninggalkan Gio dan masuk ke mobil dengan wajah kesal. benar-benar pagi yang tidak cerah!
SEKOLAH NUSA BANGSA,
Maura harus buru-buru pamit pada abang nya karena sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup kali ini dia tidak mau terlambat walaupun sebentar lagi bel akan berbunyi tapi yang penting dia tidak terlambat dan tidak terkena hukuman.
"jangan buat rusuh, paham?" ucap bang Gio yang langsung diangguki oleh Maura. ia langsung pamit pada Gio dan langsung melangkah kan kaki buat masuk ke halaman sekolah.
masih langkah ke lima saja dia sudah disambut muka masam dari Erlan sang ketua osis paling galak sedunia. kali ini Maura tidak terlambat dan, kenapa muka Erlan seperti itu? apakah ada yang salah pada Maura atau jangan-jangan? OMG DIA CEMBURU YAA??!!!
Maura yang melihat Erlan langsung tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya. "lo cemburu ya sama gua? atau jangan jangan udah mulai tumbuh benih-benih cinta yang menggebu-gebu di dada?" ucap Maura dengen pede seratus persen. kali ini feeling nya benar tidak ada remed sama sekali dan sesuai dengan dugaan.
"pede lo!" jawab Erlan sambil pergi melangkah lebih dahulu dan meninggalkan Maura yang masih berdiri sambil senyum-senyum tidak jelas.
"LO UDAH MULAI JATUH CINTA SAMA GUA KAN?"
akibat teriakan dari Maura spontan membuat orang-orang yang berada disana langsung menatap mereka dengan bisik-bisik ada juga yang langsung godain dan ada juga yang langsung menatap mereka dengan sinis.
"apa kalian semua, kenapa natap gua kaya gitu? gua punya utang sama lo semua hah?!" ucap Maura sambil menatap mereka semua dengan tatapan sengit.
mendengar nya langsung membuat mereka gelagapan dan langsung pergi dengan terburu-buru. sementara Erlan langsung mengajak Maura pergi dari sana.
"ngapain lo narik-narik gua gini sih," protes Maura walaupun sebenarnya dia bahagia sih karena tangan nya di gandeng sama cowo tercinta.
"diam dan nurut."
Maura mengangguk-anggukkan kepalanya dan langsung mengunci mulut nya rapat-rapat dari pada dia dapat omelan lebih baik dia diam saja sambil menikmati gandengan dari Erlan walaupun ini bukan di gandeng melainkan di tarik dengan paksa.
ternyata, Erlan membawa nya ke taman sekolah yang memang saat ini sedang sepi karena siswa-siswi pada masuk ke kelas masing-masing.
"bisa engga sih bicara jangan asal ceplas-ceplos saja lo itu udah keterlaluan tau engga? ini di sekolah dan lo harus nya nyadar kalau gua ini ketua osis Maura yang udah pasti di kenal semua orang dan harus mencontohkan yang baik-baik. dengan sikap lo yang kaya gitu malah bikin semuanya hancur Maura," ucap Erlan dengan suara yang naik turun. dia sedang mengatur emosinya agar tidak kelepasan.
"maafin gua," jawab Maura dengan tulus.
"maaf lo engga perlu Mau, gua cuma mau lo benar-benar menjauh dari hidup gua dan stop ganggu gua dengan sikap aneh lo."
DAMN!
sakit banget anjir.
perkataan Erlan kali ini benar-benar sangat menyinggung hati dan jiwa raga seorang Maura.
"ohh, okei gua engga bakal ganggu lo lagi dengan sikap yang menurut lo aneh." setelah berkata Maura langsung pergi begitu saja dengan mata yang berkaca-kaca.
'ucapan gua nyakitin hati dia ya? kenapa gue harus mikirin perasaan dia sih, kan gue cuma mau buat dia menjauh dan ngga ganggu gue lagi' batin Erlan sambil menatap Maura yang makin lama makin tidak terlihat.
dia merasa bersalah.
sebenarnya ada apa dengan hati nya? kenapa dia merasa sakit hati melihat Maura yang sedih seperti itu?
***
selama pembelajaran berlangsung Maura hanya fokus pada mata pelajarannya, saat ini dia benar-benar berubah secara drastis. biasanya dia bakal sering mencuri-curi pandang ke arah Erlan namun kali ini tidak untuk menatap saja sepertinya dia sudah enggan.
"lo lagi marahan sama Maura?" tanya Kenzo yang menyadari perubahan sikap Maura.
Erlan menoleh ke arah Maura, "kenapa lo bilang seperti itu? gua sama dia engga ada masalah apapun."
"masa sih?" tanya Fano balik.
Maura yang sadar sedang diliatin langsung menatap ke arah Fano dan Kenzo, "kenapa natap gua seperti itu? ada yang salah ya sama penampilan gue hari ini? atau rambut gua kurang badai?" tanya Maura yang sama sekali tidak mau menatap Erlan dia hanya fokus pada Fano dan Kenzo, Maura tidak menganggap bahwasanya disitu juga ada Erlan.
"hari ini lo cantik bahkan setiap hari selalu cantik." ucap Fano yang langsung diangguki oleh Kenzo dengan cepat.
Kenzo langsung menyenggol lengan Erlan, "Maura cantik kan Er?" tanya Kenzo yang langsung diangguki Erlan.
Maura tersenyum dengan lebar "terima kasih yah Kenzo dan Fano." ucap Maura dia sama sekali tidak menyebut nama Erlan. sikap aneh Maura dan Erlan langsung membuat Kenzo dan Fano sadar bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja.
"mereka lagi marahan?" bisik Fano.
Kenzo mengangguk, "ini mah emang fiks lagi marahan engga biasanya Maura cuek bebek kaya gitu sama Erlan."
"kalau mereka berantem lo bakal di pihak siapa?" balas Fano yang masih berbicara dengan bisik-bisik.
"gua bakal selalu dukung Maura seratus persen. kalau pun dia menjauh berarti ada yang bikin dia sakit hati" jawab Kenzo yang langsung diangguki oleh Fano ucapan Kenzo ada benarnya karena, Maura si cegil tidak akan menyerah kalau bukan hati nya yang sudah patah.
"kalian berdua mending fokus sama soal yang sudah di berikan Bu Hana jangan malah bisik-bisik ghibahin gue." ucap Erlan dengan sinis.
Kenzo dan Fano yang ketahuan langsung gugup dan cuma bisa tersenyum manis. mereka ini takut pada Erlan karena selain galak rahasia mereka juga banyak disimpan oleh Erlan.
BERSAMBUNG.
bagaimana dengan usaha Maura? apakah dia akan menjauhi Erlan dan mencari yang baru atau malah tetap mengejar-ngejar agar mendapatkan cinta yang sempurna dan tidak bertepuk sebelah tangan.