LightReader

Chapter 1 - Bab 1 orang misterius dan markas pahlawan

Pada saat hari mulai gelap seorang pemuda dengan rambut hitam yang umur nya sekitar 17 tahun baru pulang dari sekolah dengan baju yang berebelkan nama raida khoirul anwar.

Tapi saat raida pulang dia terhenti di tengah jalan karena jalan yang biasanya dia lewati di tutup karena ada perbaikan jalan.

"Sepertinya perbaikan jalan masih belum selesai"

"Ah,aku terpaksa melewati gang gelap itu lagi" kata raida dengan nada kesal sambil menggaruk rambut nya

Raida memasuki sebuah gang gelap dan sunyi, saat raida sudah cukup dalam memasuki gang itu,Tiba tiba dari balik kegelapan muncul orang dengan jubah menutupi seluruh tubuh nya

"Ketemu" kata orang berjubah itu

Raida terkejut dan mundur beberapa langkah saat orang berjubah itu muncul "siapa kau?"

Orang itu menghampiri raida sambil membuka tudung jubahnya menunjukan wajah dengan garis berwarna emas di kening nya "nama ku zef, aku berasal dari pasukan belindung galaksi"

"Hahaha" tawa raida

"pasukan pelindung galaksi apa kau sedang bercanda, sudah lah jangan bercanda dengan Ku" kata raida sambil meninggalkan zef sendiri

Zef menghentikan raida "tunggu, kau memang menganggap perkataan ku sebagai lelucon tapi aku tak berbohong"

"Aku benar benar berasal dari pasukan pelindung galaksi"

Raida berhenti dan berbalik ke arah zef "Sudah lah, kau tak perlu melanjutkan lelucon mu"

"Oh, begini saja berikan aku bukti kalau kau berasal dari pasukan pelindung galaksi?" kata raida dengan minyilangkan tangan di dadanya

"Itu ide yang bagus" Zef mengeluarkan cahaya putih ke emasan dari tangan nya "bagaimana kau percaya Sekarang"

Setelah melihat itu raida bicara pada diri nya sendiri dengan tatapan tak percaya pada sorot mata nya "Apa ini, apa perkataan nya nyata kalau dia berasal dari pasukan pelindung galaksi, tunggu ini pasti hanya trik, ya benar ini pastri hanya sebuah trik."

"Trik apa yang kau gunakan agar tangan mu bisa seperti itu?" kata raida dengan nada tak percaya

Zef menarik nafas "kau masih tak percaya, kalau begitu lihat baik baik" zef terbang ke udara dengan perlahan

"A... apa bagaimana kau melakukan itu?" raida kaget saat melihat zef melayang di udara

"Ini adalah kekuatan ku, bagaimana apa sekarang kau percaya dengan ku" kata zef sambil turun dengan perlahan

Raida masih tak percaya dengan apa yang dia lihat "ini tak mungkin hal seperti ini biasanya terjadi di kartun atau novel"

"kalau begitu apa tujuan mu datang ke bumi?" kata raida

Zef tersenyum lebar, "pertanyaan yang bagus"

"Aku datang ke bumi untuk mencari orang yang terpilih"

"Orang terpilih?" kata raida dengan kebingungan

"Ya benar, dan kau adalah orang nya" kata zef sambil menunjuk ke arah raida

Raida kaget dengan apa yang di ucapkan zef "aku... Kenapa aku?"

"Itu karena sebuah buku ramalan yang tiba tiba muncul di markas kami" kata zef

"Jadi kau kemari dan memilihku karena sebuah buku" kata raida dengan nada masih tak percaya dengan yang dia lihat dan dengar

"Itu benar, yang terpenting sekarang aku akan memberikan mu sebuah kekuatan" kata zef

"Tapi dengan syarat" kata zef dengan serius

"Syarat? seperti apa?" kata raida

"Apa kau siap untuk melindungi alam semesta walaupun nyawa yang menjadi taruhan, apa kau siap menanggung semua penderitaan yang akan datang nanti nya" kata zef dengan nada serius dan tegas

Raida bicara di dalam pikirannya 'benar juga jika akau menerima kekuatan itu, aku akan melawan musuh kuat nantinya aku bisa saja mati di pertarungan, tapi dengan kekuatan ini aku bisa melindungi orang orang yang ku sayangi'

"....." raida terdiam dan terus bicara pada pikirannya sendiri

"Bagaimana apa kau siap" kata zef

Raida bicara di dalam hati nya 'baik lah sudah ku putus kan'

"Baik aku siap menerima itu semua... Aku rela melakukan apa pun untuk kedamaian walaupun harus kehilangan nyawa" kata raida dengan nada serius

"Kau yakin dengan itu...?" balas zef

"Ya... Keputusan ku sudah bulat" kata raida dengan tekad yang kuat

Zef menyentuh dada nya lalu cahaya merah bersinar keluar dari tubuh nya, cahaya itu sekarang ada di tangan Zef

"Bersiaplah ini mungkin sedikit menyakitkan" kata Zef dengan cahaya merah bersinar di tangan nya

Cahaya itu melayang dan masuk ke dalam tubuh raida dengan cepat, saat setelah cahaya itu masuk raida merasakan rasa sakit dan panas di sekujur tubuh nya, seperti setiap sel dan organ tubuhnya dihancurkan jantungnya berdetak sangat cepat.

"Aaaarkh" teriak raida sebelum tubuhnya memancarkan cahaya merah ke udara menerangi kota yang gelap.

WHUSH

"Cahaya apa itu" kata warga sekitar 1

"Apa ada shuting flim" kata warga sekitar 2

"Ibu apa ada ultraman" kata anak kecil yang di gandeng ibu nya

Setelah cahaya itu menghilang raida terengah-engah karena rasa sakit sebelum nya.

"Selamat sekarang kekuatan itu milik mu" kata zef dengan menebuk tangan

"Ak, aku terlupa sesuatu" kata dengan expresi cemas karena teringan sesuatu

"Apa?" kata raida dengan expresi bingung

"Aku akan bilang tapi kau jangan marah" kata zef dengan keriat yang keluar di wajah nya sambil mengaruk pipi nya dengan jari nya

Raida kebingungan dengan perkataan zef

"Dalam buku ramalan itu saat kau menerima kekuatan yang kau terima tadi kau bukan manusia" kata zef dengan memalingkan wajah nya

"Apa" kata raida dengan expresi bingung dan kaget

Suasana menjadi hening

"...."

"kenapa kau tak bilang dari awal bangsat" teriak raida dengan keras sambil menarik jubah zef

Raida melepaskan tarikan nya dan menghela nafas

"Sudah lah lagi pula aku tau, ini akan terjadi" kata raida dengan pasrah

"Apa kau marah" kata zef

"Lain kali bicara lah lebih detail" kata raida dengan nada kesal

"Jadi kalau aku bukan manusia, mahluk apa aku sekarang?" kata raida

Zef menatap raida menggunakan pengelihatan absolut nya, zef di buat kebingungan dengan yang ia lihat

"Entah lah, aku juga tidak tau kau ini apa sekarang di sisi lain aku melihat tubuh fisik manusia mu tapi di sisi lain aku juga melihat wujud yang tak jelas dan terlihat tak beraturan, bisa di bilang kau ini adalah entitas yang tak dapat di ketahui" kata zef

Raida hanya bisa menghela nafas "sudah lah tak apa yang terpenting wujud manusia ku masih bertahan"

Tiba tiba saja dari sisi gang yang lain terdengar beberapa orang sedang mendekat "bukan kah pancaran cahaya tadi berasal dari sini"

Saat orang orang itu mendekat Zef membawa raida ke atap gedung "hampir saja kita ketahuan"

"Baik lah sudah saat nya kita pergi dari sini" kata zef sengan senyuman di majah nya

"Kemana kita akan pergi?" kata raida dengan bingung

"Kita akan pergi ke markas pasukan pelindung galaksi" kata zef sambil menunjuk ke langit

"Jadi aku akan berpisah dengan keluarga ku" kata raida expresi campur aduk

"Benar, sebaik nya kau mengucapkan salam terakhir pada mereka" kata zef sambil menghibur raida

"Tapi aku merasa belum saat nya mereka mengetahui ini" kata raida

"Kau ingin aku memanipulasi ingatan mereka" balas zef

"Apa kau bisa melakukan nya?" kata raida

"Ya" balas zef

"Baik lah kalau begitu ayo" kata raida

Zef dan raida pergi ke tempat tempat berbeda di mana keluarga raida tinggal untuk memanipulasi ingatan mereka pada akhirnya sampai lah mereka di tempat orang tua raida tinggal, raida mengetuk pintu setelah beberapa saat wanita memakai kacamata berumur sekitar 50 an dan bernama selamet riyanti keluar dari dalam rumah.

"Oh, kau sudah pulang... Omong omong siapa pria di belakang mu itu" kata yanti di depan pintu

"Dia... guru di sekolah ku" kata raida sambil tersenyum

"Apa yang kau lakukan sampai gurumu datang ke rumah" kata yanti

"Putra mu tidak melakukan apa apa bu" kata zef

"Kalau begitu ajak guru mu kedalam" kata yanti

Saat ibu raida akan masuk ke dalam rumah lagi raida menghentikan nya

"Tunggu... Ibu aku ingin minta maaf jika aku mempunyai kesalahan, terima kasih karena sudah merawat ku dari di dalam kandungan" kata raida

yanti kaget saat putra nya mengatakan semua itu

"Kenapa perkataan mu seperti mengucapkan perpisahan" kata yanti dengan expresi bingung di wajah nya

"Aku memang akan pergi ke tempat yang sangat jauh... aku minta maaf" kata raida sambil bersujud di hadapan ibu nya

"Kemana kau akan pergi?" kata yanti dengan bingun sambil membuat putranya untuk berdiri

"Zef sekarang" kata raida

Mata zef manjadi putih, mata itu menatap ke mata ibu raida,

"Putramu sedang belajar keluar negri selama beberapa tahun" kata zef saat untuk memanipulasi ingatan yanti

Setelah itu yanti pingsan saat akan terjatuh raida menangkap ibunya agar tak terjatuh, lalu dia membawa ibu nya ke dalam rumah dan menidurkan nya di sofa.

"Semua nya selesai ayo pergi" kata raida dengan perasaan camput aduk

"Bagaimana dengan ayah mu?" tanya zef

"Ayah ku sudah tiada 1 tahun yang lalu" balas raida

Zef menepuk pundak raida "baiklah ayo"

Zef dan raida terbang menembus atmosfer bumi dalam sekejap "kau yakin akan bergi" kata zeg

"Sudah ku bilang bukan, keputusan ku sudah bulat" kata raida dengan penuh tekad

Zef menghela nafas "baik lah kalau kau sudah sangat yakin" kata zef sebelum menyentuh beberapa tombol di jam tangan nya

"Apa yang kau lakukan?" tanya raida

"Lihat saja kau akan tau nanti" balas zef

SRIING!!!

Tiba tiba sebuah kapal luar angkasa muncul di hadapan raida dan zef kapal luar angkasa itu terlihat seperti kapal tempur yang sangat canggih

"Wah apa ini?" kata raida dengan kagum

"Ini kapal luar angkasaku, ayo kita segera masuk" balas zef

Raida dan zef masuk kedalam kapal luar angkasa itu, saat masuk ke sana raida terpesona akan kecanggihan bagian dalam kapal luar angkasa zef

"Waah... Benda ini sangat canggih" kata raida dengan kagum

"Tentu saja kapal ini di lengkapi sistem terbaru" kata zef

Sistem kapal menyambut kedatangan zef [selamat datang tuan zef]

"Sistem kita kembali ke markas sekarang" perintah zef ke sistem

Setelah perintah itu, kapal luar angkasa itu melesat dengan sangat cepat menggunakan kecepatan cahaya [kita akan sampai dalam 30 menit] suara sistem kapal

Setelah 30 menit berlalu mereka sampai di sebuah tempat yang sangat megah terlihat seperti setengah planet buatan yang hanya setengah, pesawat itu masuk ke landasan kapal luar angkasa, kapal luar angkasa zef mendarat di landasan kosong,

Saat zef dan raida keluar dari kapal luar angkasa raida dan zef mendapat sambutan megah, salah satu orang yang mirip seperti manusia dengan garis emas di kening nya dan memakai mahkota mendekati raida,

"Nama mu pasti raida, perkenalkan nama ku adalah gils aku adalah raja para pahlawan," kata raja gils dengan senyuman di wajah nya

"Tunggu... bahasa asing? tapi kenapa aku mengerti bahasa nya?" Tanya raida

"Itu karena kekuatan yang kau terima... Kekuatan itu juga meningkatkan kemampuan otak mu jadi sekarang kau bisa mengerti bahasa apa pun bahkan jika kau membelejari sesuatu kau akan dengan mudah mengerti" balas zef

"Jadi kau adalah raja nya" kata raida dengan gugup dan bingung harus berbuat apa

"Tek perlu gugup santai saja, terima ini kau pasti sudah mendengar tentang sebuah buku ramalan dari zef" kata raja gils sambil memberikan sebuah buku pada raida

"Jadi ini buku ramalan nya" kata raida sambil mengamati buku itu

"Ya... itu lah buku ya di maksud, kami hanya membaca buku itu sampai di mana kami harus memberikan mu kekuatan dan selebih nya kami tak bisa membaca nya, mungkin ada sangkut paut nya dengan mu" kata raja gils

"Baik lah hanya itu yang perlu ku sampai kan,aku minta maaf aku harus melanjutkan tugas ku aku izin pamit" kata raja gils sebelum pergi meninggalkan raida dengan zef

Saat raja gils pergi orang orang yang tadi menyambut raida mulai mengerumuni raida

"Jadi kau adalah orang yang ada di dalam buku ramalan, perkenalkan nama ku adalah lily" kata gadis cantik yang mirip dengan manusia tapi ada garis berwarna merah muda di kening nya

"Jadi ini orang yang sudah di ramal kan" kata pria dengan kulit ungu dengan ekor

Raida merasa semakin gugup karena banyak perkataan yang di lontarkan semua orang, setelah itu gadis bernama lily tadi menarik raida dari kerumunan orang,

"Ayo... Aku akan menemani mu berkeliling markas ini" kata lily dengan senyum manis

Wajah raida sedikit memerah saat melihat wajah manis lily

"Hei... Lily saat sudah mengajak nya berkeliling antar dia ke ruangan ku" teriak zef

"Baiik" balas lily sambil terus membawa raida menjauh

Di sebuah lorong yang ramai di mana orang orang berlalu lalang, raida dan lily berjalan berdampingan, lily menunjukan setiap sudut markas pada raida.

"Di ujung sana ruang senjata, lalu jika kau berjalan lebih jauh lagi kau akan menemukan toilet, lalu di sana adalah ruang latihan jika kau ingin lebih kuat kau bisa berlatih di sana, kau bisa mengajak ku kalau kau mau" kata lily sambil menunjuk tempat yang dia sebutkan

"Tempat ini benar benar sangat luas" kata raida dengan wajah terpana

"Tentu saja karena ada ratusan juta orang di markas ini" kata lily

"Ngomong ngomong terima kasih tadi kau sudah menolong ku keluar dari kerumunan" kata raida sambil menggaruk rambut nya

"Tak perlu berterima kasih, mulai sekarang kita adalah teman dan nanti nya akan saling menolong" kata lily dengan senyum manis di wajah nya

Saat melihat senyuman lily, wajah raida memerah raida berusaha tetap tenangdengan tertawa "hahaha... Benar juga kita adalah teman sekarang" kata raida sambil memalingkan wajah nya

Lily yang melihat tingkah raida merasa bingung lalu dia menempat kan wajah nya di depan wajah raida "kenapa wajah mu memerah... Apa kau terkena demam karena iklim luar angkasa" kata lily dengan terus menatap wajah raida dari dekat

Karena hal itu wajah raida semakin memerah dan memalingkan wajahnya untuk menjari alasan, lalu teringat pesan zef saat lily menariknya dari kerumunan "ngomong ngomong bukan kah tadi zef bilang setelah mengajak ku berkeliling, menyuruh mu untuk mengantar ku ke ruangan nya"

"Benar juga, baik lah ayo aku akan mengantar mu keasana" balas lily

Raida pun merasa lebih tenang saat lily menjauh dan mulai mengikutinya

"Boleh kah aku bertanya sesuatau?, tapi aku kawatir akan menyinggung mu" tanya raida raida

"Tenang saja kau boleh bertanya apa pun" balas lily

"Em... Apa ras mu?" kata raida

"Kalau hanya itu aku tak akan, mengetahui nama ras seseorang itu hal wajar, karena kau baru di luar angkasa kau tak begitu mengerti tentang ras ras yang ada, tapi tenang saja aku akan menolong mu dalam hal ini" kata lily dengan semyum di wajah nya

"Begitu ya jadi apa nama ras mu?" kata raida

"Ras ku adalah Orbidox" balas lily

"Apa zef dan raja gils juga sama dengan mu?... Karena ciri ciri mereka sama dengan mu?" tanya raida

"Kau benar mereka memang satu ras dengang ku, dahulu kala ras kami adalah ras pejelajah kami sudah mejalah ke berbagai tempat di alam semesta ini selama miliyaran tahun, bahkan sampai sekarang" balas lily

"Setelah mendengar sejarah ras mu aku jadi ingin mengetahui lebih banyak tentang alam semesta ini" kata raida

"Hahaha... Bukan kah tadi sudah ku bilang aku akan membantumu untuk mengatahui setiap hal yang di alam semesta ini" kata lily

"Benar kah... Terima kasih" kata raida dengan senang

"Hahaha... Kau sangat lucu" balas

Wajah raida memerah saat mendengar perkataan lily "apa aku terlihat konyol" kata raida

"Apa kau berpikir aku menertawakan mu karena kau konyol... Aku tak berpikir kau itu konyol, memurut ku kau itu cukup tampan hanya saja sifat mu yang membuat ku tertawa" kata lily dengan tersenyum lembut

Wajah raida semakin memerah karena perkataan lily

"Nah sudah sampai, ini adalah ruangan zef" kata lily yang perdiri di depan pintu besi yang bertuliskan wakil raja

'Jangan bilang kalau sebenarnya pangkat nya adalah wakil raja" kata raida

"Benar apa dia tidak bilang apa apa pada mu tentang pangkat nya?" kata raida

"Sudah lah... Tak apa ngomong ngomong terima kasih karena sudah mengajak ku berkeliling di markas" kata raida

"Ok... Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa lagi" lily pun pergi meninggalkan raida

Raida pun mendekat ke dekat pintu, pintu terbuka secara otomatis dan raida mesuk kedalam, di dalam zef sedang duduk di meja kerjanya

"Jadi kau sudah datang... Hoho apa yang terjadi kenapa wajah mu memerah apa karena lily?" kata zef dengang senyum jahil di wajah nya

"Diam lah tak usah membahas itu... Jadi apa yang harus ku lakukan sekarang?" kata raida

Zef berdiri dari kursi "untuk sekarang kau akan berlatih mengendalikan kekuatan mu dulu" kata zef sambil berjalan ke arah raida setelah sampai di depan raida zef meneleportasi kan dirinya dan raida di tempan kosong dan luas

"Tempat apa ini?" kata raida dengan mengamati sekeliling

"Ini adalah ruang latihan... Baik lah ayo kita mulai latihan nya" kata zef sambil memmegang pedang yang tiba tiba muncul di lengan nya

More Chapters