LightReader

Chapter 7 - Bab 7

Kamu Takut Kehilangan Aku, Tapi Kamu Lebih Takut Dicintai

Sabtu siang.

Langit mendung, tapi tidak hujan.

Rania duduk di dalam kamarnya, memandangi layar ponsel yang menampilkan satu profil Instagram: @kyradevi__

Cewek. Cantik. Followers lima ribuan. Caption-nya aesthetic.

Dan yang paling bikin Rania diam lama:

Dia sering like dan komen di akun pribadi Reyhan.

Bukan @AnonHeart. Tapi akun asli Reyhan.

Yang baru semalam Reyhan kasih setelah mereka akhirnya saling follow.

“Kok rasanya... gue kayak ngelihat kehidupan yang seharusnya nggak gue sentuh,” gumam Rania lirih.

Semua foto Reyhan di akun itu menunjukkan sisi lain.

Yang tidak pernah dia tunjukkan saat jadi Echo.

Ada foto dia lagi jadi MC di event kampus. Ada foto Reyhan sama Kyra, dengan caption: “Good luck di semester barunya, partner in crime 💛”

Partner in crime?

Pikiran Rania langsung lari liar.

Malamnya, Reyhan sudah menunggu di café seperti biasa. Tapi saat Rania datang, wajahnya beda. Senyumannya tipis, suaranya datar.

“Lo kenapa?” tanya Reyhan.

“Gue... ngelihat akun lo,” kata Rania akhirnya. “Dan ngelihat dia.”

Reyhan langsung paham.

“Kyra, ya?” gumamnya, lalu mengusap wajah.

“Dia… masa lalu gue. Kita pernah bareng, tapi udah selesai dari lama.”

Rania menatap tajam. “Tapi dia masih nempel.”

Reyhan diam.

Suaranya pelan. “Dia emang masih nyapa. Tapi bukan berarti gue masih nyimpen.”

Rania menggigit bibir bawahnya.

“Terus… gue ini siapa buat lo?”

Pertanyaan itu menggantung di udara.

Reyhan menatap Rania lama, tapi tak langsung menjawab.

“Lo…”

Dia menarik napas.

“Lo tempat gue bisa jujur, tempat gue balik tiap malam tanpa perlu jadi siapa-siapa. Tapi justru karena itu… gue takut.”

“Takut apa?”

“Takut kalau lo tahu gue beneran — bukan sekadar Echo — lo bakal ngerasa... gue bukan orang yang cukup buat disayang.”

Deg.

Rania terdiam.

Dan untuk pertama kalinya,

dia sadar:

Mereka berdua sama-sama takut dicintai.

Karena cinta butuh keberanian.

Dan keberanian itu nggak bisa tumbuh kalau isinya cuma luka lama dan asumsi.

Malam itu mereka bubar tanpa pelukan.

Tanpa janji.

Hanya dua orang yang saling menyukai...

tapi belum selesai berdamai dengan masa lalu.

More Chapters