Bab 3: Mantra dari Hati
Malam sebelum pasukan menyerbu, Kael menarik tangan Alira.
"Ayo pergi bersamaku. Kita bisa lari. Kita bisa hidup."
Tapi Alira menggeleng pelan. "Jika aku pergi, tak akan ada yang menyembuhkan orang-orang di desa. Aku dilahirkan bukan untuk kabur… tapi untuk menyembuhkan dunia yang takut pada kebaikan."
Kael menatapnya. Ia tahu ia tak bisa memaksa. Maka ia berdiri di depan pondok, menghadang pasukan kerajaan seorang diri.
"Aku tak akan biarkan kalian menyentuhnya. Ia bukan penyihir jahat—ia satu-satunya alasan aku masih hidup."
Pasukan berhenti. Para warga desa—yang selama ini menerima bantuan misterius—muncul membawa ramuan dan bukti bahwa Alira telah menyelamatkan ratusan nyawa. Tak ada lagi yang bisa membantah.