LightReader

Chapter 9 - Hutan yang Hilang Secara Tiba-Tiba

Bab 9: Spiral Dalam Bayangan

Arvan duduk di ruang observasi markas Penjaga. Di sekelilingnya, layar batu bercahaya menampilkan peta spiral global—dua titik kembali berkedip merah.Amazon. Papua.

"Kau hanya absen seminggu," kata Liria sambil menyeduh teh herbal. "Tapi setelah apa yang terjadi, seolah dunia berputar lebih cepat."

Arvan menatap tangannya yang kini lebih sensitif pada energi alam. Ia bisa merasakan retakan kecil di udara. Ia bisa mendengar tekanan dari bawah tanah, seperti sesuatu mencoba naik ke permukaan.

"Ada sesuatu yang berbeda," gumam Arvan. "Aku… seperti bisa mendengar spiral berbisik."

Liria menoleh cepat. "Apa maksudmu?"

Arvan menarik napas. "Saat aku berada di Dimensi Spiral, aku melihat makhluk-makhluk lain. Tapi mereka bukan bayangan. Mereka... seperti manusia. Tapi terbalik. Berbicara dalam bahasa yang tak aku mengerti. Mereka membentuk ritual—bukan untuk menutup spiral… tapi untuk membukanya."

Liria menegang. "Jadi mereka bukan entitas liar... Mereka sadar?"

Arvan mengangguk.

"Mereka bukan bencana alam. Mereka pasukan.""Dan mereka dikirim oleh sesuatu yang lebih besar dari yang kita tahu."

Malam itu, Dewan Penjaga mengadakan pertemuan darurat.

Seorang Penjaga dari Ekuador melaporkan bahwa spiral kecil terbuka di bawah kompleks industri milik perusahaan internasional. Namun sebelum sempat ditutup, spiralnya "dipindahkan" secara artifisial.

"Itu tidak mungkin," ujar salah satu Penjaga. "Spiral tidak bisa dipindahkan oleh teknologi biasa!"

"Tapi jika mereka punya akses dari dalam spiral?" tanya Arvan.

Hening menyelimuti ruangan.

Dan kemudian seseorang berkata, pelan tapi tajam:

"Mungkin... ada manusia yang bekerja sama dengan mereka."

Liria menatap Arvan.

"Kalau benar, kita bukan hanya melawan entitas dimensi lain. Kita juga melawan manusia—mereka yang ingin memanfaatkan spiral untuk kekuatan."

"Untuk kekekalan," bisik Arvan. "Atau... untuk kendali atas waktu dan ruang."

Arvan berdiri dan menatap peta dunia.

"Jika dua spiral muncul bersamaan, ini bukan peringatan lagi. Ini invasi bertahap."

Lalu ia menunjuk titik di Papua yang berkedip cepat.

"Mulai dari sini."

More Chapters