Li Yuan melepaskan kendalinya.
Untuk pertama kalinya sejak menjadi jiwa murni, ia membiarkan dirinya mengalir seirama dengan waktu dunia luar. Tidak lagi memanipulasi waktu batin untuk melambat atau mempercepat. Tidak lagi menciptakan Zhenjing pribadi yang terpisah dari realitas.
Biarkan waktu mengalir apa adanya, pikirnya dengan penyerahan yang mendalam. Biarkan kesadaranku bergerak dengan ritme yang sebenarnya.
Keputusan itu mengubah segalanya.
Sebagai jiwa yang tidak lagi melawan atau mengatur aliran waktu, Li Yuan tiba-tiba merasakan... sesuatu.
Sesuatu yang asing. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya dalam seluruh hidupnya. Sesuatu yang tidak memiliki nama karena belum pernah ada yang menemukannya.
Getaran.
Tapi bukan getaran Napas Tertua yang familiar. Bukan getaran dari pemahaman-pemahamannya. Bukan getaran dari alam atau kehidupan.
Ini adalah getaran yang... aneh.
Energi Tanpa Nama
Li Yuan merasakan kehadiran sesuatu untuk pertama kalinya.
Apa ini?
Seperti benang-benang halus yang mengalir di udara, tapi tidak terlihat. Seperti arus yang bergerak di dalam tanah, tapi tidak basah. Seperti napas yang mengalir di antara napas, tapi tidak berasal dari makhluk hidup mana pun.
Energi.
Tapi energi yang berbeda dari apa pun yang pernah ia pahami. Berbeda dari kehangatan matahari, berbeda dari dinginnya angin, berbeda dari aliran air atau getaran bumi.
Ini adalah energi yang... tidak memiliki sumber yang jelas.
Energi yang bergerak seperti angin topan di dalam ruang yang tidak ada.
Energi yang mengalir tanpa arah.
Energi yang... kacau.
Li Yuan mencoba memahami apa yang ia rasakan, tapi tidak ada dalam pengalaman atau pengetahuannya yang bisa menjelaskan fenomena ini.
Mengapa aku baru merasakannya sekarang? Li Yuan bertanya pada dirinya sendiri.
Dan jawabannya datang dengan kejelasan yang mengejutkan:
Karena selama ini aku selalu menciptakan ruang batinku sendiri, terisolasi dari realitas yang sebenarnya.
Energi aneh ini hanya bisa dirasakan oleh kesadaran yang mengalir seirama dengan dunia. Yang tidak melawan, yang tidak mencoba menciptakan ruang terpisah.
Energi ini... selalu ada. Aku yang tidak pernah melihatnya.
Energi Kekacauan
Saat Li Yuan membiarkan kesadarannya menyentuh energi aneh ini, pemahaman mulai mengalir—tapi dengan cara yang tidak familiar.
Bukan pemahaman yang lahir dari observasi atau refleksi seperti biasanya. Tapi pemahaman yang datang langsung dari kontak dengan energi itu sendiri, seolah-olah energi ini membawa informasi dalam getarannya.
Energi ini, Li Yuan menyadari, bukan sesuatu yang natural.
Ini adalah... jejak.
Jejak dari sesuatu yang... rusak.
Jejak dari kehidupan yang tidak mengalir dengan harmoni.
Setiap kali seseorang memaksakan kehendak terhadap dunia, setiap kali seseorang melawan aliran natural, setiap kali seseorang mencoba mengontrol yang tidak bisa dikontrol—itu meninggalkan jejak.
Dan jejak-jejak itu terakumulasi menjadi energi aneh ini.
Qi.
Li Yuan memberikan nama itu secara spontan, karena tidak ada nama lain yang cocok. Sebuah kata yang terasa tepat untuk energi yang kacau ini—Qi Kekacauan.
Itulah mengapa dunia ini dipenuhi Qi Kekacauan, Li Yuan memahami dengan kejernihan yang mengejutkan. Karena hampir semua makhluk hidup melawan aliran natural mereka.
Mereka berjuang untuk menjadi apa yang bukan diri mereka.
Mereka memaksakan keinginan terhadap kenyataan.
Mereka mencoba mengontrol yang seharusnya dibiarkan mengalir.
Dan semua perjuangan itu meninggalkan... kekacauan.
Energi dan Napas Tertua
Li Yuan merasakan kontras yang tajam antara Qi Kekacauan dan getaran Napas Tertua yang semakin jelas.
Napas Tertua adalah harmoni perfect—getaran yang ada sebelum kekacauan dimulai.
Qi Kekacauan adalah hasil dari hilangnya harmoni itu.
Seperti musik yang indah dan kebisingan yang menutupinya.
Seperti air jernih dan lumpur yang mengotorinya.
Seperti keheningan perfect dan teriakan yang mengganggu.
Tapi yang mengejutkan Li Yuan—Qi Kekacauan tidak mencoba melawan atau menghancurkan Napas Tertua.
Qi Kekacauan... menangis.
Menangis karena rindu pulang.
Menangis karena lupa bagaimana cara mengalir dengan harmoni.
Menangis karena terjebak dalam pola kekacauan yang ia ciptakan sendiri.
Qi Kekacauan ingin kembali menjadi bagian dari Napas Tertua, Li Yuan menyadari dengan belas kasihan yang mendalam. Tapi ia tidak tahu caranya.
Ia sudah terlalu lama terjebak dalam pola melawan, memaksa, mengontrol—hingga lupa bagaimana cara... menyerah.
Jalur yang Terbentuk
Ketika Li Yuan membiarkan kesadarannya menyentuh Qi Kekacauan dengan belas kasihan alih-alih ketakutan atau penilaian, sesuatu yang menakjubkan terjadi.
Qi Kekacauan mulai... tenang.
Tidak hilang—tapi berhenti bergerak secara acak. Seperti air yang bergolak yang tiba-tiba menemukan dasar sungai yang stabil.
Dan dalam ketenangan itu, Li Yuan melihat sesuatu yang indah:
Jalur.
Jalur cahaya yang terbentuk dari qi yang sudah tidak kacau lagi.
Jalur yang menunjuk ke satu arah—ke sumber Napas Tertua.
Qi yang sudah tenang ingat jalan pulang, Li Yuan memahami dengan takjub. Ia hanya butuh diingatkan bahwa ia tidak perlu berjuang. Ia hanya perlu... mengalir.
Jalur cahaya ini berbeda dari apa pun yang pernah Li Yuan lihat. Tidak diukur dalam jarak fisik, tapi dalam kedalaman pemahaman. Setiap "langkah" di jalur ini berarti melepaskan satu lapisan kekacauan, satu lapisan perjuangan, satu lapisan usaha untuk mengontrol.
Ini bukan perjalanan untuk menguasai Napas Tertua, Li Yuan menyadari. Ini perjalanan untuk mengingat.
Mengingat bagaimana rasanya menjadi bagian dari harmoni, bukan melawan.
Mengingat bagaimana rasanya mengalir, bukan memaksa.
Mengingat... siapa aku sebelum aku mulai berjuang menjadi apa pun.
Discovery yang Mengubah Segalanya
Li Yuan merasakan bahwa discovery tentang Qi Kekacauan ini akan mengubah segalanya.
Aku adalah orang pertama yang menemukan ini, ia menyadari dengan campuran takjub dan tanggung jawab yang berat. Qi—energi yang tidak pernah ada yang tahu keberadaannya.
Qi yang bisa jadi... sangat berbahaya jika disalahgunakan.
Atau sangat bermanfaat jika dipahami dengan benar.
Sebelas pemahamannya bergetar dengan resonansi baru. Mereka semua mengenali jalur qi yang sudah tenang ini, seolah-olah mereka juga rindu pulang ke sumber yang sama.
Mungkin semua pemahaman memang berasal dari tempat yang sama, pikirnya. Dari Napas Tertua. Dari harmoni perfect yang ada sebelum kekacauan dimulai.
Dan mungkin perjalanan ini akan menunjukkan bagaimana pemahaman lahir—bukan dari usaha untuk memahami, tapi dari ingatan tentang keadaan sebelum ada yang perlu dipahami.
Keputusan untuk Mengikuti Jalur
Li Yuan menghadapi pilihan yang akan menentukan tidak hanya masa depannya, tapi mungkin masa depan dunia.
Qi Kekacauan ini... aku bisa mempelajarinya. Memahaminya. Mungkin bahkan mengajarkannya.
Tapi apakah itu bijak?
Dunia sudah cukup kacau tanpa qi yang secara literal merupakan manifestasi dari kekacauan.
Atau... mungkin justru karena itulah dunia membutuhkan seseorang yang memahami cara menenangkan kekacauan?
Tapi pertanyaan-pertanyaan itu bisa menunggu.
Sekarang, Napas Tertua memanggil. Dan jalur yang terbentuk dari Qi Kekacauan yang sudah tenang menunjukkan jalan.
Li Yuan mulai mengikuti jalur cahaya yang terbentuk.
Tidak dengan bergerak—ia masih tidak memiliki tubuh untuk bergerak. Tapi dengan membiarkan kesadarannya larut ke dalam aliran yang menuju sumber.
Setiap "langkah" dalam perjalanan ini membawa pelepasan. Pelepasan dari identitas Li Yuan. Pelepasan dari sebelas pemahaman yang ia kumpulkan. Pelepasan dari semua yang ia anggap sebagai "dirinya."
Dan anehnya, semakin banyak yang kulepaskan, semakin jelas aku merasakan siapa aku yang sebenarnya.
Bukan Li Yuan si kultivator.
Bukan Li Yuan si pencari pemahaman.
Bukan Li Yuan si jiwa yang menghormati keunikan.
Tapi... sesuatu yang lebih sederhana.
Sesuatu yang ada sebelum nama, sebelum identitas, sebelum pencarian.
Sesuatu yang hanya... adalah.
Semakin Dekat dengan Sumber
Semakin Li Yuan mengikuti jalur qi yang tenang, semakin jelas ia mendengar Napas Tertua.
Bukan lagi getaran samar yang datang dari kejauhan. Tapi seperti detak jantung yang semakin keras karena ia semakin dekat dengan dadanya.
Napas Tertua bukan sesuatu yang jauh, Li Yuan menyadari dengan kejutan. Napas Tertua adalah... apa yang ada ketika semua kekacauan berhenti.
Napas Tertua adalah keheningan di balik semua suara.
Napas Tertua adalah keberadaan di balik semua identitas.
Napas Tertua adalah... rumah.
Dan aku sedang dalam perjalanan pulang.
Pulang ke tempat yang tak pernah benar-benar kutinggalkan.
Pulang ke diri yang tak pernah benar-benar hilang.
Pulang ke... permulaan yang sesungguhnya.
Li Yuan merasakan antisipasi yang mendalam bercampur dengan kedamaian yang tak tergambarkan.
Perjalanan ini akan mengubah segalanya.
Atau mungkin, perjalanan ini akan mengungkapkan bahwa tidak ada yang pernah berubah.
Bahwa semua pencarian, semua pemahaman, semua perjalanan—hanyalah cara untuk kembali ke tempat yang selalu menjadi rumah.
Ke Napas Tertua.
Ke sumber dari segala sumber.
Ke... diri yang sesungguhnya.
Dan dengan discovery tentang Qi Kekacauan yang mengubah segalanya, Li Yuan melangkah lebih dalam ke dalam misteri yang bahkan lebih besar dari yang pernah ia bayangkan.
