Ruangan konferensi utama Aethel Tech, jauh di bawah tanah, adalah puncak kemewahan dan teknologi. Cahaya hologram memproyeksikan data-data kompleks ke udara, sementara layar transparan menampilkan pemandangan kota di atas. Di ujung meja bundar berteknologi tinggi, duduklah Daniel Vance yang tenang dan karismatik. Di sampingnya, dengan rambut pirang terikat rapi dan mata tajam yang memancarkan kecerdasan, adalah putrinya, Elara Vance, Kepala Inovasi Aethel Tech.
Satu per satu, para anggota Justice League tiba: Superman yang menjulang tinggi, Batman dengan auranya yang gelap, Wonder Woman yang agung dan anggun, The Flash yang gelisah dengan energi, Aquaman yang pendiam namun berwibawa, dan Cyborg yang memancarkan cahaya biru dari tubuh mekanisnya.
Daniel tersenyum hangat. "Terima kasih telah menerima undangan mendadak saya. Saya Daniel Vance, ini putri saya, Elara."
Elara mengangguk sopan, matanya sedikit membesar melihat para pahlawan yang baru saja menyelamatkan dunia. "Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan kalian."
Batman, selalu curiga, langsung pada intinya. "Kami tahu siapa Anda berdua, Mr. Vance, Ms. Vance. Apa tujuan Anda mengundang kami ke sini?"
Daniel mengisyaratkan ke arah Elara. "Elara dan timnya telah melacak pola serangan Steppenwolf, dan kami telah menganalisis dampaknya. Ancaman yang baru saja kalian hadapi, saya yakin, hanyalah permulaan. Dunia ini akan terus membutuhkan pelindung seperti kalian."
Elara mengambil alih, proyektor hologram di meja memancarkan peta dunia dengan titik-titik anomali. "Aethel Tech telah membangun jaringan pengawasan dan analisis data global yang paling canggih. Kami memiliki akses ke informasi real-time tentang setiap anomali energi, pola aktivitas kejahatan tingkat tinggi, bahkan data geologis dan atmosfer yang dapat memprediksi bencana." Ia menampilkan data-data kompleks dengan lancar, menjelaskan bagaimana teknologi mereka dapat mengidentifikasi jejak alien atau aktivitas meta-human tersembunyi.
"Kami ingin menawarkan semua sumber daya ini," lanjut Daniel, matanya menatap setiap anggota Liga. "Jaringan komunikasi terenkripsi yang tidak dapat dilacak. Fasilitas penelitian dan pengembangan untuk memahami teknologi alien atau meningkatkan perlengkapan kalian. Sebuah basis operasional rahasia yang aman, tersembunyi dari mata publik dan pemerintah."
Superman, dengan intuisinya yang kuat, merasakan kejujuran dalam kata-kata Daniel, meskipun ada sesuatu yang familiar dalam tatapan pria itu. "Apa yang Anda harapkan sebagai imbalannya, Mr. Vance?"
Daniel balas menatap Superman, kilatan singkat dari pemahaman kuno melintas di matanya—sebuah koneksi yang hanya bisa dibaca oleh satu sama lain. "Kepercayaan kalian. Saya percaya pada apa yang kalian perjuangkan. Saya percaya pada harapan yang kalian berikan kepada dunia. Saya hanya ingin menjadi bagian dari solusi, menggunakan apa yang saya miliki untuk melindungi planet ini."
Batman menyipitkan mata. "Anda tidak mencari kendali atau informasi untuk tujuan militer?"
"Tidak. Kami hanya akan menyediakan data dan sumber daya. Keputusan operasional sepenuhnya ada pada kalian," tegas Daniel, nadanya tegas. "Kami hanyalah sebuah titik dukungan yang dapat beroperasi di balik tirai, bebas dari birokrasi dan tekanan politik."
Wonder Woman, yang melihat ketulusan di mata Daniel dan Elara, angkat bicara. "Tawaran ini... sangat berarti."
The Flash menimpali, "Maksud Anda, kita bisa punya markas rahasia dan akses ke semua data canggih ini? Keren!"
Cyborg, yang telah memindai sistem Aethel Tech secara diam-diam selama presentasi Elara, memberikan anggukan persetujuan yang langka. "Infrastruktur mereka... sangat solid. Dan aman."
Setelah diskusi singkat di antara mereka sendiri, Batman, dengan segala kehati-hatiannya, akhirnya mengangguk. "Kami akan menerima tawaran Anda, Mr. Vance. Tapi Anda harus tahu, kami akan mengawasi setiap langkah Anda. Kepercayaan ini harus didapatkan."
Daniel Vance tersenyum puas. "Itu yang saya harapkan, Batman. Selamat datang di masa depan, Justice League." Elara tersenyum lebar, bangga bahwa kerja kerasnya dapat membantu para pahlawan hebat ini, sama sekali tidak menyadari bahwa ia baru saja bersekutu dengan paman kandungnya sendiri.
Aliansi ini, yang tersembunyi dari pandangan dunia, menandai era baru. Dengan Aethel Tech sebagai tulang punggung logistik dan intelijen mereka, Justice League kini memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi ancaman yang akan datang. Daniel Vance, sang paman yang tak terlihat, telah menempatkan pionnya di posisi yang sempurna.