LightReader

Chapter 52 - Bab 52: Analisis Sang Pembantai dan Kekuatan Raja

Lembah Kerajaan Crimson bergejolak, diterangi oleh benturan energi primordial. Cadis Etrama di Raizel, dengan sayap kegelapan dan mata yang memancarkan kekuatan Sang Raja, kini berhadapan langsung dengan Sephiroth, The One Sang Pembantai. Alih-alih melancarkan serangan balasan yang mematikan, Sephiroth memilih untuk berhenti. Kebosanan yang selama ribuan tahun menyelimutinya telah sirna, digantikan oleh rasa ingin tahu yang dingin dan sebuah dorongan untuk memahami kekuatan baru yang kini terpancar dari Raizel.

Pengamatan Sang The One

Sephiroth tidak gentar. Ia telah mengalahkan segalanya, membentuk kembali Lifestream sesuai kehendaknya, dan menguasai seluruh dunia. Namun, kebangkitan Raizel dengan kekuatan Raja yang sesungguhnya adalah sebuah anomali. Itu adalah kekuatan yang familiar, namun dalam bentuk yang berbeda, sebuah esensi yang sama-sama menarik energi dari Lifestream, tetapi dengan cara yang murni dan tidak terkontaminasi oleh manipulasi Sephiroth.

"Menarik," suara Sephiroth terdengar di lembah, tidak lagi dingin, melainkan mengandung nada analisis yang dalam. "Kau telah mencapai tingkat yang tidak kupikirkan lagi mungkin."

Ia tidak menyerang. Sebaliknya, ia membiarkan Raizel melancarkan serangannya. Raizel, dengan kekuatan Raja yang baru bangkit, memanipulasi Blood Field-nya dengan intensitas yang lebih besar. Ia menciptakan badai energi yang berputar, pedang-pedang darah yang melesat dengan kecepatan mematikan, dan bahkan mencoba memanipulasi lingkungan itu sendiri, mengubah bebatuan menjadi senjata.

Sephiroth hanya mengamati. Ia mengaktifkan lapisan-lapisan perisai energi dari Lifestream di sekelilingnya, menahan setiap serangan Raizel. Ia tidak menggunakan kekuatan destruktifnya yang sebenarnya. Fokusnya adalah untuk memindai, menganalisis, dan memahami.

* Pola Energi: Sephiroth memetakan pola aliran energi Raizel, mencari sumbernya, dan bagaimana ia berinteraksi dengan Lifestream. Ia melihat bahwa Raizel menarik energi secara langsung, murni, tanpa manipulasi seperti yang ia lakukan.

* Reaksi Lifestream: Ia mengamati bagaimana Lifestream di sekitar Raizel merespons kekuatannya. Ada sebuah resonansi yang dalam, sebuah koneksi primordial yang berbeda dari kendalinya yang memaksa.

* Kelemahan dan Batasan: Sephiroth mencari batasan kekuatan Raizel. Apakah ada harga yang harus dibayar untuk kekuatan ini? Apakah ada titik lemah dalam manifestasi Raja Raizel? Ia mencari celah, kerentanan, dan cara untuk menetralkannya di masa depan.

Frankenstein, yang berdiri di samping Raizel, merasakan intensitas pengamatan Sephiroth. Itu bukan tatapan musuh yang ingin membunuh, melainkan tatapan seorang ilmuwan yang ingin membongkar sebuah fenomena. Hal ini membuat Frankenstein merinding.

Raizel: Kemarahan dan Tekad yang Terbakar

Raizel, meskipun terus menyerang dengan kekuatan penuhnya, merasakan bahwa Sephiroth tidak bertarung dengan serius. Ini semakin membakar kemarahannya. Ia ingin Sephiroth merasakan kehancuran yang ia sebabkan, bukan sekadar menjadi subjek pengamatan.

"Apakah kau tidak akan melawan, Pembantai?" seru Raizel, suaranya dipenuhi frustrasi. "Apakah ini hanya permainan bagimu?"

Sephiroth tidak menjawab. Ia hanya terus menyerap informasi, menginternalisasi data tentang kebangkitan Raja. Ia melihat kemarahan Raizel, memahami emosi itu sebagai manifestasi kekuatan.

Di kejauhan, Alice Cullen menyaksikan dengan ketakutan dan kebingungan yang semakin besar. Visinya menunjukkan kepadanya setiap detail pertempuran, setiap ayunan pedang Raizel, dan ketenangan menakutkan Sephiroth. Ia melihat bahwa Adrian tidak menyerang balik dengan kekuatan penuhnya, melainkan hanya mengamati. Alice merasakan bahwa Adrian sedang "mempelajari" Raizel, dan hal itu membuatnya merinding.

Ini bukanlah pertarungan yang diharapkan Raizel. Ini adalah sebuah pelajaran bagi Sephiroth, sebuah kesempatan baginya untuk mengkalibrasi ulang dominasinya. The One tidak tertarik pada kemenangan cepat. Ia tertarik pada pemahaman yang menyeluruh, sebuah persiapan untuk fase berikutnya dari permainannya.

More Chapters