Bab 7: Malam Penuh Air Mata
Bab ini akan fokus pada malam setelah Toro mengetahui kebenaran tentang Kinasih dan Darmawan. Toro diliputi berbagai macam emosi: sakit hati karena kebohongan Kinasih, marah pada Darmawan atas kelicikannya, dan iba pada Kinasih yang menjadi korban.
Ia bergumul dengan perasaannya, mempertanyakan semua kenangan manisnya dengan Kinasih. Di sisi lain, Kinasih menghadapi malam yang penuh ketakutan dan penyesalan. Ia merasa malu dan bersalah karena telah berbohong kepada Toro dan kini terjebak dalam situasi yang mengerikan.
Tia berusaha menenangkan Kinasih dan keluarga Pak Bejo dan Tek Supiak yang panik menghadapi pernikahan yang sudah di depan mata dengan seorang pria yang mereka curigai. Akan ada adegan Toro merenung di kamarnya, mungkin membaca kembali surat-surat dari Kinasih (jika ada), dan Kinasih menangis diam-diam di kamarnya, merasa terperangkap dan tidak berdaya.
Bab ini akan menggambarkan suasana tegang dan penuh keputusasaan menjelang hari akad nikah.