Suara deru-deru mesin meraung keras seolah-olah akan memecahkan gendang telinga. Disusul juga oleh jeritan kaum hawa untuk menyerukan nama beberapa pengendara motor pria yang sedang duduk di atas sepeda motor mereka masing-masing. Beberapa pengendara motor itu saling menunjukkan keahlian mereka dalam mengendarai sepeda motor mereka.
"Aku yakin dia pasti akan memenangkan pertandingan ini lagi." Ujar seorang wanita sambil menatap sepeda motor yang masih melaju kencang untuk mencapai garis finish.
Seketika mata wanita itu membelalak. Pengendara sepeda motor itu terlihat kehilangan kendali. Sepeda motor itu mulai oleng. Dan sialnya, tujuan sepeda motor itu bukan ke garis finish melainkan ke arah tempat wanita itu sedang berdiri. Pengendara sepeda motor itu tersadar bahwa dia telah salah arah. Dengan sisa kesadaran yang mulai menipis si pengendara mencoba untuk menghentikan sepeda motor yang ia kendarai. Suara decitan ban yang mengesek aspal terdegar cukup nyaring. Semua tatapan manusia yang memenuhi tempat ini mulai tertuju ke arah sepeda motor itu. Kejadian itu terjadi begitu cepat sehingga tidak ada yang bisa mencoba untuk menghentikan peristiwa tersebut. Wanita itu sudah terbaring di atas tanah. Sementara si pengendara sepeda motor itu sudah jatuh tidak jauh dari tempat sepeda motornya tergeletak. Si pengendara mulai bangkit dan mencoba untuk membuka helm hitam yang sedari tadi menutupi kepalanya. Tampaklah wajah seorang pria. Pria itu menyeka hidung mancungnya menggunakan tangan kirinya. Rambut hitamnya terlihat lembab karena di basahi keringat. Dia mulai bangkit dan berjalan tertatih untuk mencari tahu kondisi wanita yang hampir ia tabrak tadi.
"Cepat telepon ambulans sekarang!" Perintah pria itu dengan nada mengeram.
Tidak lama setelah itu pria itu jatuh seketika tidak sadarkan diri.