Hari pertama kuliah terasa normal… hingga sebuah panggilan aneh dan misterius dari pimpinan universitas mengubah segalanya. Renive dan Varellia tidak menyangka, hari yang cerah itu akan menjadi titik awal dari rahasia gelap dan teka-teki yang sulit dipecahkan.
~~
Di pagi hari yang terang, dua gadis berjalan berdampingan sambil menarik koper mereka menuju kampus impian. Langkah mereka ringan, senyum tak pernah lepas dari wajah masing-masing, seolah masa depan yang cerah telah menunggu di balik gerbang universitas itu.
Setelah tiba, mereka langsung menuju asrama. Senyum keduanya semakin merekah ketika menyadari bahwa mereka ditempatkan di kamar yang sama. Tanpa menunda waktu, mereka mulai merapikan barang-barang yang dibawa, saling bercerita tentang harapan dan impian mereka.
Hari itu adalah hari pertama masuk kuliah.
Namun sebelum sempat menjelajahi area kampus, mereka bertemu dengan dua senior yang cukup terkenal di universitas tersebut. Rencana berkeliling kampus pun seketika terlupakan. Ada rasa gugup, tapi juga antusias, saat mereka mencoba mencuri perhatian kedua senior itu.
Mereka saling berjabat tangan.
"Hai, kak. Kenalin, aku Renive," ucap gadis itu dengan senyum manis khas dirinya.
"Hai, Renive. Aku Keandra, biasa dipanggil Kean," jawab laki-laki itu dengan suara serak yang terdengar tenang.
Gadis di sebelah Renive tersenyum malu-malu. Pipinya chubby, wajahnya manis dan lembut.
"Hai, kak… aku Varellia."
"Hai, Varellia. Aku Karel," balas senior lainnya dengan senyum ramah.
Tiba-tiba—
BRUKK
Suara keras memecah suasana. Seorang gadis berlari tergesa ke arah mereka, napasnya tersengal, wajahnya terlihat panik.
Ia berhenti tepat di depan Renive dan Varellia.
"Maaf… kalian berdua dipanggil ke ruang pimpinan universitas. Sekarang."
"Apa?" Renive terkejut. "Kenapa—"
Belum sempat mereka bertanya, gadis itu sudah berlari pergi, meninggalkan kebingungan yang menggantung di udara.
Hari pertama yang seharusnya biasa…
tiba-tiba terasa tidak lagi sama.