LightReader

Chapter 6 - Harapan, Kesabaran, dan Perubahan yang Lambat

Kamu mungkin terbiasa ingin semuanya cepat.Hasil instan, pengakuan langsung, perubahan yang terlihat di mata semua orang.Tapi dunia jarang bekerja seperti itu.Perubahan yang berarti jarang muncul dalam sehari, seminggu, atau bahkan sebulan.Ia datang perlahan, diam-diam, dan seringkali tanpa sorak-sorai.

Kadang kamu merasa frustrasi.Kamu sudah berusaha, sudah bertahan, sudah memilih tetap jujur dan peduli—tapi hasilnya belum tampak.Kamu menunggu tanda, tanda yang membuatmu yakin bahwa semua usaha itu ada artinya.Tapi dunia jarang memberi tanda yang jelas.

Itulah alasan mengapa kesabaran menjadi bentuk keberanian.Karena sabar bukan berarti pasif.Sabar berarti tetap bergerak, tetap berbuat, tetap peduli, meski tidak ada yang menghitung atau melihat.Sabar berarti percaya bahwa setiap tetes yang kamu tuangkan—setiap langkah kecil yang kamu ambil—akan membentuk arus yang kuat suatu hari nanti.

Harapan adalah bahan bakar di tengah kesunyian itu.Ia bukan janji bahwa segala sesuatunya akan mulus atau dihargai.Ia bukan kepastian bahwa semua orang akan mengerti atau mengikuti.Harapan adalah kemampuan untuk terus melangkah, bahkan saat ragu.Harapan adalah keberanian untuk percaya, meski dunia bergerak lambat.

Dan terkadang, kamu akan menyadari bahwa perubahan itu sebenarnya sudah terjadi—hanya saja tidak selalu terlihat.Seperti benih yang ditanam di tanah, kamu tidak melihat akar tumbuh setiap hari.Tapi suatu pagi, pohon itu sudah ada, daunnya meneduhkan, akarnya menahan tanah.Begitulah cara dunia berubah: perlahan, diam, dan sering tanpa panggung.

More Chapters