LightReader

Chapter 34 - Tentang Hujan Dan Tanah

Aku berlari-lari kecil di tengah himpitan hujan kemarin.

Tanpa musti bicara bahwa aku kehujanan, manusia lain sudah melihatku cukup basah.

Bebeberapa respon syaraf merespons otak dan memvisualisasikan keadaan salah, seluruh tubuhku basah sebab hujan.

Beberapa lainnya menstimulan raga untuk meringkuk dikemudian.

Lalu, segelintir lainnya memalsukan diri dengan samarannya yang mahir dibasahi hujan.

Semua air turun ke bawah raga, membasahi wajah hingga ke tanah.

Bahkan air mata bercampur di dalamnya.

Tak ada yang tahu menahu komposisi keduanya hingga bersatu.

Namun, apa yang luput dari maksud yang belum

digumamkan?

Apakah tanah akan melemparkan diri ke atas langit setelah awan menurunkan tentara hujan yang membasahi tanah?

Sungguh, argumentasi sepihak memicu kerusakan.

Berikanlah perdebatan hadir dalam komunikasi, meski hujan-hujanan pada areanya.

Meski tanahnya rentan longsor ketika hujan.

Tapi, mereka adalah jawaban yang normal dari alam semesta yang memang berputar seharusnya.

Dan perbedaannya ada pada cara memahami serta menikmati keberlangsungan acara sampai rumusan atas elektron dalam kepala

More Chapters