LightReader

Chapter 1 - Bab 1: Kekuatan Maradona! Aku Bukan Pemain Biasa Lagi!

Bab 1: Kekuatan Maradona! Aku Bukan Pemain Biasa Lagi!

14 Agustus 2010.

Allianz Arena, Munich — stadion penuh sesak malam itu.

Hanya seminggu tersisa sebelum Bundesliga musim baru dimulai, dan setiap klub tengah sibuk mematangkan strategi. Laga malam ini bukan pertandingan resmi, melainkan uji coba antara Bayern Munich melawan Leverkusen yang dilatih oleh sahabat lama mereka, Jupp Heynckes.

Namun, di forum sepak bola dan ruang obrolan siaran streaming di seluruh Asia, topik yang ramai dibicarakan bukan soal hasil pertandingan. Melainkan tentang satu nama: Garith.

> "Bayern lagi-lagi tampil tumpul di depan gawang."

"Saya begadang cuma buat nonton pertandingan tanpa gol? Astaga..."

"Robben, Ribery, Gomez... tapi kenapa belum ada yang mencetak gol?"

"Eh, denger-denger si Garith bakal dikasih menit main ya?"

"Garith? Yang katanya naik 15 cm dalam 5 bulan itu?"

"Ya ampun, dari 177 cm ke 192 cm. Apa dia minum air sumur ajaib?"

"Sayang banget, dulu lincah dan cepat... sekarang jadi kaku kayak tiang gawang."

Di sisi lapangan, kamera menyorot wajah tenang seorang pemuda berambut hitam dengan potongan rapi. Ia duduk di bangku cadangan, menunduk, seolah tak peduli dengan permainan di depannya. Namanya—Garith, 18 tahun, striker muda asal Indonesia yang pernah disebut sebagai “permata Asia Tenggara”.

Tapi saat ini, banyak orang berpikir kariernya sudah tamat.

Namun tidak ada yang tahu…

Dalam hati Garith tidak sedang putus asa. Ia sedang bergetar. Tapi bukan karena takut—melainkan karena semangat yang tak tertahankan!

"Akhirnya... selesai juga! Sistem ini benar-benar gila!"

Enam bulan lalu, Garith mendapat [Sistem Sepak Bola Legendaris], dan seperti pemain RPG yang baru mulai game, ia membuka paket pemula. Tapi yang muncul malah… [Template Maradona]!

Ya, Maradona itu.

Legenda sepak bola Argentina. Raja dribble. Si genius gila yang disebut “Dewa Bola”.

"Aku ini striker yang mengandalkan kecepatan dan positioning, kenapa malah dikasih template Maradona?!"

Visi permainan? Teknik kaki kiri surgawi? Dribble zig-zag tak terprediksi?

Awalnya, Garith bingung dan frustrasi. Tubuhnya berubah cepat. Ototnya mengeras, pusat gravitasi tubuh bergeser, dan otaknya nyaris tak mampu mengejar adaptasi permainan barunya.

Dari pemain cepat dan ringan, ia berubah jadi striker teknis yang memerlukan ketenangan, penguasaan bola sempurna, dan... kejeniusan seperti orang kerasukan.

Tak hanya itu.

> 【Ding! Template Maradona berhasil terintegrasi!】

【Ding! Sistem mengalami anomali. Memasang patch tambahan…】

【Ding! Kamu telah memperoleh skill pasif: “Keseimbangan Legenda”!】

Keseimbangan Legenda: Tubuhmu kini mampu melakukan dribble berkecepatan tinggi dengan kontrol mutlak. Kemungkinan kehilangan bola saat dribble menurun hingga 95%.

【Ding! Kamu juga memperoleh skill pasif: “Naluri Emas”!】

Dalam situasi genting, insting mencetak gol akan aktif otomatis, meningkatkan akurasi dan power tendangan sebesar 200% untuk 10 detik.

Garith langsung merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan, tapi tidak labil. Refleksnya tajam, dan otaknya seolah mulai membaca lapangan dalam dimensi baru.

"Ini... ini bukan sekadar skill. Ini semacam… kesadaran baru."

"Kalau benar ini kekuatan Maradona, maka aku tidak boleh menyia-nyiakannya."

"Aku akan menulis ulang sejarah sepak bola dunia... dimulai dari sini, malam ini."

Saat dia berpikir begitu…

Teriakan keras membuyarkan lamunannya.

> “Garith, pemanasan sekarang!”

Pelatih kepala, Louis van Gaal, memanggil dari tepi lapangan.

Detik itu juga, Garith berdiri dan mengenakan rompi latihan. Sorot matanya tajam, bukan seperti pemain cadangan yang diberi kesempatan, melainkan seperti singa yang akhirnya dilepas dari kandangnya.

Di sampingnya, Thomas Müller menepuk punggungnya sambil tertawa.

> “Ayo Garith, buktikan kalau kamu belum habis!”

> “Tenang saja, Thomas.”

“Kali ini… aku bukan Garith yang dulu.”

Dengan langkah penuh percaya diri, ia berjalan menuju garis tepi.

Lampu stadion menyala terang, dan sorotan kamera perlahan beralih padanya.

Di tribun penonton, beberapa fans mulai menyadari siapa yang akan masuk lapangan… dan mereka bersorak.

Legenda tidak lahir di atas kertas. Legenda lahir di lapangan.

Dan malam ini, seorang bocah dari Indonesia akan memulainya.

---

> [Catatan Penulis: Selamat datang di kisah “Football: Template Maradona”! Dukung dengan rating, vote, dan komentar ya!]

--

More Chapters