LightReader

Chapter 17 - Adik Angkat

Mencari kesana kemari tapi Storm tidak menemukan dimana dia mendengarnya tadi tetapi Storm bisa mencium jejak kaki monster dan mengikuti arah darimana jejak ini menuju kesuatu tempat. Storm berlari cepat setelah tahu dimana monster yang meninggalkan jejaknya berharap tidak bertemu Mira karena bisa saja dia dikendalikannya menjadi monster pembunuh.

"Hiks! "Hiks!

"Pergi kau darisini, "Seorang anak perempuan yang masih kecil dihadapannya ada monster yang siap memakannya.

"Dorr, "Storm menembak monster yang ingin memakan anak itu dengan pistolnya.

Merasa terganggu monster itu menoleh kebelakang dimana Storm yang berdiri menodongkan pistol kearahnya lalu maju cepat ingin memakan Storm yang mengganggunya. Storm tersenyum licik saat monster itu semakin dekat ke arahnya lalu menekan tombol remote yang dipegangnya.

"Doomm, "Monster itu hancur berkeping keping yang ternyata dia melemparkan granat ke monster tadi sebelum menoleh kearahnya.

Storm menghampirinya anak kecil yang ketakutan menutup kedua matanya. Storm bertanya kenapa dia bisa ada disini padahal disini tidak ada orang sama sekali.

"Berhentilah menangis monster tadi sudah tidak ada lagi!... "Storm mengelus rambutnya menenangkannya.

Anak itu membuka matanya yang ketakutan lalu memandangi Storm yang tersenyum. Dia juga melihat monster yang hendak memakannya sudah hancur.

"Kakak siapa?... "Anak itu bertanya menunjuk Storm sambil memastikan jika dia tidak orang jahat.

"Aku Storm Realms!...

"Tadi aku tidak sengaja melihatmu!...

"Lalu aku mengalahkan monster tadi yang ingin memakanmu, "Terang Storm yang mencoba bersikap baik dengan anak kecil padahal sebenarnya Storm sangat gugup tidak pernah berurusan dengan anak kecil.

"Terima kasih kak!...

"Namaku Jessica kak!... "Jessica mengenalkan dirinya sambil mengucapkan terima kasihnya.

"Lupakan saja, "Storm merasa tidak enak karena berterima kasih padanya.

Storm kembali menanyakan bagaimana Jessica bisa sampai disini dan Storm juga memperhatikan kondisi sekitar memastikan aman dari monster. Jessica menjelaskan jika dia dan pamannya tinggal ditempat bawah tanah kota ini hingga pamannya mengajaknya keatas untuk mencari bahan yang masih berguna untuk keperluan rumahnya. Tetapi sang paman melindunginya dari serangan banyak monster dan mengorbankan dirinya agar Jessica selamat. Dengan cara mengalihkan perhatian banyak monster sampai pamannya mati dimakan monster monster yang menjelaskannya.

"Jangan sedih pamanmu pasti juga ikut sedih melihat ponakannya sedih, "Storm menenangkan Jessica yang sedikit menangis.

"Emangnya kemana orang tuamu Jessica?... "Storm kembali bertanya penasaran.

"Orang tuaku sudah meninggal saat aku masih bayi karena bertepatan hancurnya kota ini dan korban dari serangan monster, "Jessica kembali sedih mengingat orang tuanya.

"Maafkan aku!...

"Aku tidak berniat membuatmu sedih, "Storm merasa bersalah karena membuatnya semakin sedih saja.

"Tidak apa kak, "Balas jessica menyapu air matanya.

"Umur Jessica sekarang berapa tahun?... "Storm bertanya umurnya.

"Enam tahun kak, "Jawab Jessica berdiri dihadapan Storm.

"Impian kamu apa Jessica?... "Storm bertanya apa impian Jesscica.

"Ingin melihat bintang bintang dilangit kak!...

"Karena ayah dan ibuku memberikan kalung bintang aku gunakan, "Jawab Jessica semangat sambil memegang kalungnya yang diujungnya berbentuk bintang kecil.

"Kalau begitu aku akan membantumu, "Storm ingin membantu Jessica nanti menggunakan teleskop agar bisa membuat Jessica senang.

"Janji ya kak, "Jessica mengacungkan jari kelingking kearah Storm.

"Ya janji, "Balas Storm ikut tersenyum meski tidak tahu bisa kembali atau tidak tapi dia akan mencari cara agar bisa membelikan teleskop untuk Jessica.

"Kenapa aku banyak tanya daritadi?... "Storm tidak bisa berbuat apa karena Jessica memeluknya dengan erat mungkin dia senang Storm bisa membantunya.

Storm ingin melepaskan pelukan Jessica karena merasa risih sekali ditambah mosnter pasti datang entah dari mana. Setelah Jessica melepaskan pelukannya dengan Storm dia berlari mengambil bonekanya yang tertinggal tak jauh darinya. Storm sangat lega karena bisa terlepas dari Jessica karena dia sering diceramahi Sky agar tidak berbuat macam macam dengan perempuan apalagi anak kecil.

"Kak apa aku boleh ikut dengan kakak pergi?... "Jessica kembali setelah mengambil bonekanya yang berbentuk beruang berukuran kecil warnanya coklat sambil ingin ikut dengan Storm.

"Oke kau bisa ikut tapi jangan pegang senjataku karena berbahaya untukmu, " Storm ingin menjaganya karena Jessica hanya sendirian sama seperti dirinya.

Jessica mengangguk patuh dengan ucapan Storm karena menganggap Storm kakak baginya sedangkan Storm juga sama menganggap Jessica adiknya. Storm mengajak Jessica mengikutinya kembali kehotel tempat persembunyiannya sambil Storm yang membawa Jessica manaiki punggungnya berjalan kembali menghindari monster yang berkeliaran disekitar kota dan siap memakannya jika bertemu dengannya.

More Chapters