LightReader

Chapter 16 - 17 KECEWA

"Mama sedang tidak berbohong dengan Erlan kan? Erlan paling tidak suka dengan kebohongan Mah, Mama sudah berbicara dengan jujur kan?"

"t-tidak mungkin Mama berbohong dengan kamu." tentu saja Anita gelagapan saat menjawab pertanyaan dari Erlan. ia bisa saja berbohong tetapi, kalau Maura? bagaimana kalau dia membocorkan semuanya dan membuat Erlan membenci dirinya.

itu yang ditakutkan Anita. dia tidak mau mempermalukan Erlan namun, ia juga tidak mau hidup tanpa pendamping dengan uang pas-pasan.

"apa yang kalian sembunyikan?"

mendengar pertanyaan Erlan spontan membuat Maura tersenyum sinis sementara Anita, dia langsung gugup dan tidak bisa berkata-kata.

"Maura, apa yang kamu ketahui? kenapa kamu takut lihat Mama? kalau kalian tidak saling mengenal kenapa kalian berdua seperti ada masalah yang disembunyikan. sebenarnya, apa yang sedang kalian tutup tutupi dari aku?" ucap Erlan dengan menatap Anita dan Maura secara bergantian.

ia hanya ingin kejujuran dan kejelasan antara mereka berdua. "kalian benar benar ingin menyembunyikan semuanya? Maura, sebenarnya apa yang sedang terjadi kenapa kamu histeris saat melihat Mama." desak Erlan dia cuma ingin mengetahui semuanya.

"Mama kamu, selingkuh." akhirnya, kata kata itu keluar juga dari mulut Maura setelah dia berperang dengan pikirannya sendiri untuk mengatakan jujur atau bohong dengan Erlan.

"apa yang kamu katakan?"

tentu saja, kalimat yang tadi diucapkan oleh Maura sangat tidak bisa masuk ke otak. Mama nya selingkuh? tidak, tidak mungkin Mama nya melakukan hal yang paling ia benci.

"kamu ingin menjelek-jelekkan Mama?" tanya Erlan sambil menatap Maura dengan tatapan yang sulit diartikan.

"sebelum aku jelek jelekkan Mama kamu emang udah jelek dari awal."

"APA YANG KAMU KATAKAN MAURA!" teriak Erlan tidak percaya. bahkan, dia hampir melayangkan tamparan ke pipi mulus Maura namun, tamparan itu urung dilakukan.

"kenapa? kok engga jadi nampar aku?" ucap Maura dengan mata yang sudah berkaca kaca. dia paling tidak bisa ada teriakan apalagi kekerasan namun, dia harus mengendalikan dirinya agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dia dengan Erlan.

ia tidak mau dituduh yang engga engga padahal apa yang ia katakan adalah fakta.

"tolong bicara jangan sembarangan Maura," dia mulai menurunkan nada suara nya walaupun emosi nya masih belum stabil.

"dia cuma mengada ngada saja Erlan! dia dari awal tidak suka dengan Mama makanya dia berani fitnah Mama sampai segitu nya." ucap Anita dengan air mata palsu.

Anita membuat dirinya se-menyedihkan mungkin agar anaknya tetap terus mempercayai dirinya. ia tidak mau kalau Maura yang dipercaya.

"kamu percaya pada Mama kan nak?" tanya Anita disela sela tangis nya.

"baiklah, aku pergi." putus Maura dari pada ia melihat drama yang memuakkan lebih baik ia meninggalkan tempat itu. terserah, Erlan mau percaya atau tidak dengannya yang sudah pasti ia sangat muak melihat wajah Anita yang penuh kepalsuan.

semakin ia melihat Anita maka semakin ia mengingat kesedihan Mama nya.

"ceritakan apa yang terjadi Maura," ucap Erlan sambil menahan Maura untuk pergi. ia tidak tahu harus percaya kepada siapa saat ini dia cuma butuh penjelasan sedetail-detailnya agar ia bisa menyimpulkan.

sebelum memulai berbicara Maura mengatur nafas, emosi dan tangis nya agar ia bisa menjelaskan penjelasan itu dengan rinci.

"dia, cinta pertama Papa."

Erlan membeku. Papa? jadi, laki laki yang katanya pacar Mama nya adalah Papa Maura?

"dia menghancurkan keluarga aku dan membuat Mama menderita karena Papa masih terus berhubungan dengan Mama kamu. dan akhirnya, keluarga aku hancur aku benar-benar sudah kehilangan sosok Papa gara gara ke egoisan mereka." jelas Maura yang membuat Erlan menganga tidak percaya.

ia menatap Mama nya dengan tatapan kecewa, marah dan juga malu. kenapa bisa Mama nya melakukan itu semua?

"mereka berdua bulan ini mau menikah. dan, Mama dan Papa sudah mulai mengurus surat perceraian. baik kan Mama aku? dia rela menahan sakit untuk anak anaknya dan percaya kalau suami nya akan berubah namun, disaat Papa sudah benar benar melupakan Mama kamu dia malah hadir kembali dengan sejuta cerita kesedihan.

MAMA KAMU ORANG JAHAT!" teriak Maura sambil menunjuk Anita dengan penuh kebencian.

"aku, benar benar tidak bisa memaafkan semua kelakuan jahat Mama kamu. dia bangga bisa menjadi selingkuhan Papa." ucap Maura yang sudah mulai terisak.

dia berusaha mengendalikan dirinya agar tidak panik attack.

"dia bohong," elak Anita sambil berusaha memohon kepada Erlan. ia tidak mau kalau Erlan lebih percaya pada Maura ketimbang dia, Ibunya sendiri.

"anak ini cuma mau fitnah Mama doang dan membuat kamu membenci Mama. kamu percaya sama Mama kan? kamu tidak percaya dengan wanita asing ini kan?" ucap Anita yang berusaha memegang lengan anaknya walaupun dari tadi ditepis Erlan.

"wanita asing yang Mama katakan adalah orang yang Erlan cintai saat ini Mah," jawab Erlan dengan lemas. ia sudah tidak bertenaga dan tidak bisa mencerna apa yang saat ini sedang terjadi dia bahkan tidak menyangka kalau ini akan terjadi.

"kamu lebih percaya dia dari pada Mama?"

"hah? Mama sudah berbohong dengan Erlan. Mama sudah membuat harga diri Mama sendiri hancur Mah, kenapa Mama melakukan ini semua?"

"MAMA MELAKUKAN INI SEMUA CUMA HANYA KARENA KAMU ERLAN! Mama tidak mau kamu kehilangan sosok seorang Ayah."

"apa yang Mama ucapkan? dengan Mama merebut kebahagiaan orang lain? Mama sudah menghancurkan sosok Ayah dan menghancurkan keluarga Maura. aku sama sekali tidak butuh itu semua Mah, yang aku butuh cuma Mama terus berada di samping Erlan."

"engga! kamu butuh itu Erlan." ucap Anita ia tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh anak nya. Erlan sangat butuh sosok Ayah untuk membimbing dirinya dan menuntun ke arah mana.

Erlan menoleh ke arah Maura, "maaf. maaf telah menghancurkan keluarga kamu aku tidak tahu harus berkata apa lagi selain meminta maaf sebesar-besarnya sama kamu." ucap Erlan sambil bersujud kepada Maura.

dia sangat bersalah karena kelakuan Mama nya dia juga malu dengan Maura.

Maura mundur selangkah lalu mengangguk dengan pelan ia juga tidak tahu dengan perasaannya saat ini. dia cinta dengan Erlan namun, dia anak dari wanita yang membuat Mama nya menderita dan menghancurkan keluarga nya.

dia sudah kehilangan sosok Ayah. bagi Maura, Ayah memang cinta pertama anak perempuan namun, Ayah juga luka paling dalam untuk anak perempuannya.

"kamu ngapain sih minta maaf sama dia? Mama dan Reno sudah saling mencintai namun, karena ada Mama dia cinta kami jadi terhalang." ucap Anita yang membuat Erlan tidak percaya.

"apa yang Mama katakan? Mama salah!" tegas Erlan.

"yang salah itu dia dan Mama nya."

BERSAMBUNG.

duhh, Anita ini benar benar tidak punya rasa malu ya? dukung terus cerita ini sampai tuntas yaa teman teman...

More Chapters