Tiga tahun, namun Tiga detik di permukaan, Seiya dan Kaito sedang berjalan, menyusuri semua tempat yang ada di buku tersebut, semua tempat yang tercatat sudah mereka saksikan dan memang benar adanya.
Namun ada satu ruangan yang mereka masuki, namun tidak tercatat dalam buku tersebut.
Itu adalah sebuah ruangan yang sangat besar, Ukurannya Tak terhingga.
Di Ruangan tersebut terdapat banyak sekali gelembung yang melayang, Gelembung itu berjumlah Tak Terhitung.
Kaito Meneliti Gelembung-gelembung itu, sementara Seiya mengambil Gelembung-gelembung yang akan diteliti.
Mereka menyadari bahwa Gelembung-gelembung itu berisi alam semesta yang tak terhitung jumlahnya, satu Gelembung berisi alam semesta yang tak terhitung jumlahnya.
Saat Kaito lebih mendalami Alam semesta yang ada di Gelembung itu, Seiya menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan, karena, Alam Semesta itu memiliki Kontinum Ruang-Waktu Tak terbatas dan tak terhitung.
Satu Alam semesta memiliki Kontinum Ruang-Waktu Tak terbatas yang tak terhitung, dan Kontinum Ruang-Waktu Tak terbatas itu Terpisah dari Kontinum Ruang-Waktu Tak terbatas lainnya yang ada di Alam semesta lainnya.
Semua Alam semesta itu memiliki realitasnya sendiri.
Kaito berkata dalam kesunyian, "Semua Kontinum Ruang-Waktu itu mengalir secara Non-linier."
Seiya tersenyum dan berkata, "kita bahkan bisa menjelajahi waktu, dari awal waktu hingga akhir Waktu jika seperti ini."
Kesunyian melanda tempat tak terhingga itu.
Hanya ada mereka berdua disana.
Tidak ada siapa-siapa disana selain mereka.
Kaito menggelengkan kepalanya, "Tidak Seiya, jika kita menggunakan Persepsi kita, maka kita menganggap semua Gelembung yang tak terhitung Ini hanya sebagai Fiksi, bahkan jika Didalamnya terdapat realitasnya sendiri."
Seiya menyipitkan matanya, "kenapa bisa begitu."
Kaito Menjelaskan dengan pelan, "itu semua terjadi karena tingkat eksistensi kita lebih tinggi daripada Gelembung-gelembung itu."
Seiya mengangguk pelan, "oke baiklah."
Kaito berkata kembali, "Apakah kamu pernah berpikir bahwa dunia kita hanya memiliki dua belas dimensi, karena memiliki Sembilan Dimensi Ruang, dua dimensi Waktu, dan satu Dimensi paralel?"
Seiya mengangguk, "Tentu saja."
Kaito tersenyum kecil lalu berkata, "Itu adalah bentuk kebodohan. Manusia biasa tinggal di dunia dengan lima dimensi (tiga dimensi ruang, satu Dimensi waktu, dan satu lagi dimensi paralel). Outlayers berada di sebelas dimensi (delapan Dimensi ruang, dua dimensi waktu, dan satu dimensi paralel). Dan Omnireals tinggal di tempat dengan Dua belas dimensi (Sembilan Dimensi Ruang, dua dimensi waktu, dan satu Dimensi paralel)."
Seiya Memiringkan kepalanya dengan bingung, "Lalu apa yang salah dan apa yang bodoh."
Kaito mulai Menggambar sesuatu dengan buku dan pena yang tidak sengaja ia bawa.
Kaito Menjelaskan sambil Menggambar dalam buku tersebut. "Sebenarnya kita ini seseorang yang ada di Dimensi yang lebih besar dan tak terbatas."
Saat itu Kaito berhenti sejenak.
Lalu Kaito mulai menjelaskannya kembali, "Gelembung-gelembung yang tak terhitung Ini, memiliki dimensi yang tak terbatas, Ruang Spasial disana tiada batasnya, Dimensi paralel ada tak terbatas jumlahnya, dan Dimensi Ruang ada tak terbatas, dan Dimensi waktu tak terbatas, namun juga lebih daripada itu semua. Namun yang lebih mengejutkannya adalah… masih ada Lapisan lain yang Dimensinya lebih tak terbatas dari lapisan Dibawahnya. Gelembung-gelembung Itu Memiliki Lapisan yang tak terhitung jumlahnya, dan setiap lapisannya adalah Ruang Berdimensi Tak Terbatas, setiap Lapisan diatasnya Maka Ruang Berdimensi Tak Terbatasnya akan lebih tak terbatas dari lapisan yang lebih rendah."
Seiya terdiam saat itu, Ia tidak berani mengeluarkan suara, namun Seiya tetap berkata, "Uhm…. Jadi….. seperti itu ya…..'
Kaito mengangguk, "benar… dan…. Setiap Lapisan diatasnya, akan menganggap Lapisan dibawahnya sebagai Fiksi Belaka, mereka bisa menghapusnya dan menulis ulang Lapisan dibawahnya sesuai narasi yang mereka ciptakan."
Seiya berkata dengan terkejut, "a-apa, bagaimana mungkin."
Kaito menyipitkan matanya lalu berkata, "mungkin pengetahuan ini terlalu berat untukmu, tetapi inilah Realitas yang sesungguhnya."
Seiya Terdiam, tak berkata apa-apa, menunggu Kaito melanjutkan-Nya.
Kaito Pun melanjutkan penjelasannya, "Seiya, apakah kamu tahu arti Fiksi!?"
Seiya mengangguk, "Tentu saja."
Kaito Menyipitkan matanya sekali lagi, "kau harus tahu Seiya, bahwa kita…. Hanyalah tulisan dari Sang Penulis…. Kita hidup sebagai fiksi dan kita hanyalah satu kata kecil saja….."
Mata Seiya membesar, dan Seiya menjadi sangat pusing, dan Ia sangat kesakitan, karena Ia baru saja merasakan pengetahuan yang tidak boleh dimiliki olehnya, dan pengetahuan yang seharusnya tidak ada disini.
"ARKHHHH." Teriak Seiya dengan sangat Keras.
Seiya Memegangi kepalanya, Ia merasakan pusing yang luar biasa.
Seiya menampung semua Kegilaan dari Orang-orang yang pernah Gila karena Mengetahui hal ini.
Seiya hampir kehilangan akal dan menjadi Gila Sepenuhnya.
Namun, saat itu…. Ia merasakan sentuhan lembut dari seseorang, Ia telah dipulihkan dengan cahaya hijau yang keluar dari orang yang menyentuhnya dengan lembut itu.
Saat Seiya melihat Orang itu… Ia telah melihat seseorang yang sangat cantik sekali.
Seiya memperhatikan sosok itu.
Sosok itu terlihat seperti gadis remaja yang cantik dengan rambut hitam panjang, mata hitam, dan kaki ramping. Ia mengenakan seragam sekolah yang terdiri dari jas sekolah putih standar, kemeja biru muda, rok dan dasi biru, serta celana ketat hitam. Ia memiliki tiga aksesoris rambut yang dikenakannya di rambutnya, di poni kanannya ia mengenakan jepit rambut bunga dan di poni kirinya ia mengenakan dua jepit rambut perak. Rambutnya ditata ke atas dengan gaya setengah ke atas, setengah ke bawah dengan setengah kepang di sekeliling kepalanya dengan kuncir kuda, Ia juga memiliki tiga kepang yang menjuntai di punggungnya dengan kepang kedua diikat dengan kuncir kuda.
--------
Di Sebuah tempat yang tampak tak berujung, tempat putih bersih tanpa konsep.
Seseorang duduk di sebuah kursi, Ia menulis Di Sebuah buku yang ada di meja di depannya.
Ia sangat memperhatikan Tulisannya.
Sosok itu adalah sosok yang tidak memiliki Wujud tetap, sosoknya Abstrak seperti "Cahaya Murni" namun membentuk Siluet Manusia untuk menulis di bukunya.
Sosok itu berkata dalam Gema sunyinya, "Ary…"
Sosok itu menatap bukunya sambil mengucapkan kata itu dengan tenang dan pelan.
Dalam buku itu bertuliskan, "The Strongest And Last Ruler"
Lalu Sosok itu memunculkan buku lainnya yang berjudul, "Aryuu The Unknowable God"
Sosok itu lalu memasukkan buku itu kembali ke tempatnya, lalu mulai menulis di bukunya kembali.
-----------
Di Ruangan Yang Tak Terhingga, Situasi masih sama seperti sebelumnya.
Seiya menatap Gadis yang menyentuhnya, dan Ia kaget melihatnya.
Sama seperti Kaito, Ia sangat Terkejut dengan kedatangan Gadis itu.
Ia menatapnya dengan takjub dan Sangat heran, namun juta sangat terkejut, mereka tidak bisa berkata-kata apa-apa selain ekspresi terkejut mereka.
Saat Itu Seiya dan Kaito Berkata secara bersamaan, "D-dia kan…."