"bagaimana keadaannya?"
"dia hanya mengalami dehidrasi dan sepertinya dia belum makan apapun yang membuatnya pingsan"
"apa perlu di rawat?"
"tidak perlu khawatir dia baik-baik saja saya permisi"
"Siapkan pakaian hangat Sam dan suruh maind menggantinya"
"baik tuan"
Vin masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sudah satu minggu Vin mengikuti kemanapun Anna pergi bahkan dia meninggalkan semua pekerjaannya dan melimpahkannya pada fian, ini pertama kalinya Vin begitu menyukai wanita sampai meninggalkan pekerjaan.
"baju nona sudah saya ganti tuan"
"hmm terimakasih bi"
"baik tuan saya permisi"
"hei hei tuan membawa wanita kedalam kamar pribadinya itu hal sangat mustahil bukan"
"wahh dia pasti bukan wanita biasa" sahut maid lain
" jangankan wanita dia saja tak suka ada orang masuk kedalam kamarnya kecuali pak Sam"
"hei kalian kembali bekerja jangan bergosip disini" pak Sam datang dan membubarkan para maid yang sedang asik bergosip
di dalam kamar Vin menyelimuti Anna, dia hendak tidur di sofa namun ketika dia hendak pergi
"brukk" Anna menarik Vin ke atas ranjang dan memeluk erat Vin
"hei apa yang kamu lakukan astaga" Vin mencoba melepaskan pekukan itu
"jangann... jangan tenggalin aku" ucap Anaa lirih dia menangis dalam tidurnya
"aku tidak meninggalkanmu tapi aku laki-laki normal, tidak bisa... ahh terserah apa yang akan terjadi besok"
Vin ikut terlelap bersama Anna yang ada di pelukannya
Pagi tiba sinar mentari mulai menembus celah-celah menyinari kamar bernuansa abu hitam itu, sinar itu membangunkan dua manusia yang saling memberi kehangatan
"hmm" Anna terbangun dengan mengucek matanya ,saat tersadar bahwa dia tertidur dengan seorang pria
"dunkkk" Anna mendorong Vin hingga terjatuh ke lantai
"hahh siapa kamu,ngapain kamu disini?"
"apa yang kamu lakukan hah dimana bajuku!!"
Anna berbicara tanpa henti dan melempar bantal ke arahnya membuat Vin bingung " hei dengarkan penjelasanku dulu"
Vin berbicara sambil mendekat
"berhenti jangan mendekat"
"okee dengarkan dulu, kamu pingsan di tengah jalan saya tidak tau mau bawa kamu ke mana jadi saya bawa ke rumah dan semalam kamu ngga bolehkan saya pergi dan malah memelukku aku tidak bisa apa-apa"
"maaf..." Anna terduduk lesu
"hei tidak apa apa"
"aku harus pergi.... terimakasih dan maaf"
Anna hendak pergi namun sebuah tangan menahannya
"kamu harus makan lebih dulu "
"tidak perlu " Anna melepaskan tangan vin yang membuat Vin sedikit kesal
"tidak boleh menolak" Vin menarik Anna keluar untuk sarapan
"lepas aku mau pulang"
"tidak sebelum sarapan" Vin terus menarik Anna sampai di meja makan yang sudah tersedia bubur untuk Anna
Vin mendudukan Anna di kursi"makanlah" suruh Vin
"tapi aku ti ..."
"makanlah Anna" Vin sedikit meninggikan suaranya membuat Anna sedikit takut
Anna memakan bubur yang disiapkan Sam dengan kepala menunduk tak berani menatap Vin, sedangkan vin tersenyum tipis karena Anna menuruti perintahnya hanya dengan gertakan kecil
Sarapan selesai Vin juga sudah bersiap dengan mobil Porsche miliknya
"saya bisa pulang sendiri tuan tidak perlu repot-repot"
"saya antar... masuk"
Anna masuk kedalam mobil di ikuti oleh Vin, mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah Anna, rumah tiga lantai dengan cat bernuansa putih sudah di depan mata
"terimakasih tuan maaf merepotkan"
Namun ketika Anna hendak keluar Vin tiba-tiba bersuara "Vin panggil aku Vin"
hari yang berat untuk Anna, dia bingung harus bersikap apa karena Vin adalah clientnya sedangkan tadi dia baru saja bersikap tidak sopan kepadannya
spoiler: " sebagai permintaan maaf saya, saya memutuskan untuk mundur dari proyek ini sekali lagi saya mohon maaf"
"srakkk" cup
"hmm" Vin mencium Anna kasar
