LightReader

Chapter 24 - Bab 24: Gema Waktu dan Aliansi yang Tak Terduga

Ruang kendali utama Aethel Tech yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan ketegangan yang nyaris tak tertahankan. Di satu sisi berdiri para pahlawan modern Justice League, dengan teknologi canggih dan taktik yang telah terasah. Di sisi lain, para pahlawan dari masa lalu, Justice Society of America, berdiri dengan kebingungan dan kewaspadaan, aura era yang berbeda terpancar dari setiap serat kostum mereka.

"Jadi, kalian adalah generasi penerus kami," kata Jay Garrick, The Flash pertama, dengan nada yang bercampur antara kebanggaan dan kekhawatiran. Matanya yang bijak menatap Barry Allen, seolah melihat gema dari dirinya sendiri.

Daniel Vance, dari balik layar monitor raksasa, mengambil alih situasi. "Selamat datang di masa depan, Justice Society," suaranya tenang namun berwibawa, memenuhi ruangan melalui interkom. "Saya Daniel Vance. Organisasi saya, Aethel Tech, akan menjadi markas operasi Anda selama Anda berada di waktu ini. Prioritas utama kita adalah memahami apa yang membawa Anda ke sini dan menutup celah waktu itu sebelum menyebabkan kerusakan permanen pada realitas."

Elara, berdiri di samping konsol utama, mengangguk setuju. "Data kami menunjukkan anomali temporal ini tidak stabil. Mereka muncul dan menghilang, tetapi setiap kemunculan meninggalkan jejak residu energi kronal yang semakin pekat. Ini bukan fenomena alam. Sesuatu, atau seseorang, secara aktif memanipulasinya."

Batman melangkah maju, tablet datanya sudah menampilkan peta global dengan titik-titik anomali. "Lokasinya tidak acak. Museum di New York, piramida kuno di Mesir, bekas pangkalan militer di Pasifik... semua adalah tempat dengan signifikansi historis atau energi mistis yang tinggi."

Doctor Fate, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. Helm emasnya seolah menatap menembus materi dan waktu. "Aku merasakannya. Sebuah kesadaran kuno dan tamak... sebuah kehendak yang ingin memetik buah dari pohon sejarah untuk keuntungannya sendiri."

Atas usul Daniel dan Batman, kedua tim setuju untuk berpisah dan menyelidiki beberapa lokasi anomali secara bersamaan, menggabungkan keahlian unik mereka.

New York: Logika dan Sihir Batman, Cyborg, dan Doctor Fate tiba di museum tempat JSA pertama kali muncul. Artefak-artefak kuno masih berdenyut dengan energi temporal. Sementara Batman dan Cyborg menggunakan pemindai canggih untuk menganalisis data, Doctor Fate mengangkat tangannya. Simbol Ankh emas bersinar di depannya.

"Pikiran di balik ini... ia tidak hanya menarik masa lalu ke masa kini," gumam Fate. "Ia mencari sesuatu. Sebuah Kunci... sebuah sumber kekuatan dari zamannya sendiri. Ia menarik pahlawan dari era itu sebagai efek samping, seperti jaring yang tak sengaja menangkap lumba-lumba saat berburu hiu."

Mesir: Gema Para Pejuang Di bawah terik matahari gurun, Wonder Woman dan Hawkgirl terbang berdampingan menuju sebuah makam yang baru saja terbuka oleh celah waktu. Keduanya merasakan ikatan yang aneh—pejuang dari dua legenda yang berbeda, bertemu di tanah kuno.

"Tempat ini berdenyut dengan kekuatan," kata Hawkgirl, cakarnya yang terbuat dari Nth Metal berkilauan. "Aku bisa merasakan gema dari kehidupanku yang lampau di sini."

Di dalam makam, mereka tidak menemukan musuh, melainkan hieroglif yang berubah-ubah, menceritakan kisah seorang penguasa abadi yang pernah dikalahkan oleh kekuatan gabungan dewa-dewa kuno dan artefak mistis—sebuah kisah yang belum pernah tercatat dalam sejarah yang Diana kenal.

Pusat Kota: Paradoks Kecepatan Di laboratorium Aethel Tech, Barry Allen dan Jay Garrick berlari di atas treadmill kosmik yang dirancang khusus oleh Elara. Tujuannya adalah untuk mencocokkan frekuensi getaran energi mereka dengan residu temporal.

"Kau harus merasakannya, Nak," kata Jay di tengah deru angin. "Speed Force bukan hanya sumber kecepatanmu. Ia adalah aliran waktu itu sendiri. Saat seseorang mengacaukannya, ia menjerit."

Elara, dari panel kontrol, mengamati data mereka. "Jay benar. Setiap kali celah waktu terbuka, ada lonjakan energi yang beresonansi dengan Speed Force. Seolah-olah pelaku menggunakan energi itu sebagai bahan bakar." Dengan bantuan Jay, Barry mulai memahami kekuatannya pada tingkat yang lebih dalam, bukan hanya sebagai alat untuk bergerak cepat, tetapi sebagai kunci untuk merasakan struktur realitas itu sendiri.

Ketika semua tim berkumpul kembali di Aethel Tech melalui portal yang disediakan Cyborg, potongan-potongan teka-teki mulai menyatu. Sebuah kesadaran kuno yang mencari artefak dari masa lalu, menggunakan energi kronal sebagai senjata, dan memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah.

Commander Steel mengepalkan tinjunya. "Hanya ada satu orang yang cocok dengan deskripsi itu." Alan Scott, Green Lantern pertama, mengangguk muram. "Seseorang yang kami pikir telah kami kalahkan untuk selamanya." "Vandal Savage," kata mereka hampir bersamaan.

Di ruang kendalinya, Daniel Vance merasakan hawa dingin menjalari tulang punggungnya, sebuah sensasi yang sudah lama tidak ia rasakan. Vandal Savage. Seorang manusia gua abadi yang telah berjalan di Bumi selama puluhan ribu tahun, seorang dalang di balik tirai sejarah. Kehadirannya adalah komplikasi yang tidak pernah ia perhitungkan.

Lebih buruk lagi, saat nama Savage diucapkan, Daniel merasakan tatapan tajam Doctor Fate menembus monitor, seolah Nabu di dalam helm itu mampu merasakan keabadian lain di ruangan itu. Daniel adalah seorang Kryptonian yang hidup jauh lebih lama dari manusia normal, diperkuat oleh matahari kuning. Meskipun bukan keabadian sejati seperti Savage, usianya yang panjang dan asal-usulnya yang tersembunyi kini menjadi sebuah kerentanan.

Tiba-tiba, alarm di Aethel Tech berbunyi nyaring. Sebuah celah waktu raksasa, jauh lebih besar dari sebelumnya, terbuka di atas Samudra Atlantik. Dari dalamnya, bukan hanya energi yang keluar, tetapi siluet sebuah benteng terbang kolosal mulai muncul—sebuah benteng dari era Perang Dunia II, yang ditenagai oleh teknologi curian dan sihir gelap.

"Itu adalah markasnya!" seru Commander Steel. "Dia tidak hanya menarik artefak, dia menarik seluruh persenjataannya ke masa kini!"

Superman melangkah ke tengah ruangan, matanya tertuju pada layar yang menampilkan ancaman yang membayangi. "Kita sudah tahu siapa musuhnya. Kita sudah tahu apa yang dipertaruhkan." Ia berbalik, menatap wajah-wajah Justice League dan Justice Society—dua generasi pahlawan, disatukan oleh takdir. "Sekarang, kita hadapi dia bersama-sama."

Senyum pahit Daniel Vance kembali. Rencananya untuk melindungi dunia kini menjadi jauh lebih rumit. Ia harus memandu dua tim pahlawan terhebat dalam sejarah untuk melawan tiran abadi, sambil memastikan rahasianya sendiri—rahasia tentang Krypton, tentang Kal-El, dan tentang identitasnya sebagai Zor-El—tetap terkubur dalam bayangan.

More Chapters