LightReader

Chapter 1 - Cahaya di Tengah Hampa

Hening.

Itulah suara pertama yang dirasakan Lied Rayrate ketika ia menjejakkan kaki di permukaan Stasiun Orbit Eon-VI — sisa reruntuhan stasiun luar angkasa yang telah lama mati, mengambang di atas bayangan Bumi yang terbakar.

Tak ada suara mesin. Tak ada sinyal komunikasi. Hanya suara napasnya sendiri yang bergema di dalam helm antariksa miliknya.

> “Jurnal pribadi, Lied Rayrate. Hari ke-431 sejak keluar dari Zona Koloni.”

“Masih belum ada tanda-tanda... cahaya itu.”

Ia berhenti sejenak di tengah lorong stasiun, di mana dinding-dindingnya terbuka ke kehampaan. Di depan matanya, planet Bumi tampak seperti bola hangus — bekas rumah umat manusia, kini hanya kenangan pahit.

Cahaya biru samar tiba-tiba menyala dari dalam saku dada jaketnya — kompas kuantum, benda misterius yang selalu bergetar setiap kali Lied mendekati sesuatu... sesuatu yang tak bisa dijelaskan.

Dan kali ini, benda itu bersinar terang.

> “...Dia di sini.”

Lied mempercepat langkahnya. Ia menuruni lorong tua yang dilapisi debu kosmik dan bekas goresan—bukan dari alat biasa, tapi dari Voidspawn. Cakar mereka telah menorehkan dinding baja seperti kertas tipis. Tapi Lied tidak gentar. Ia sudah terlalu lama mengejar satu hal:

Cahaya Kebiruan.

Legenda tentang entitas yang pernah menyelamatkan satu peradaban dan menghilang saat Voidspawn pertama kali muncul. Tidak ada yang tahu wujudnya — kecuali para penjelajah yang tak pernah kembali.

Lied melewati ruang kontrol, menuju inti stasiun, dan di sanalah ia melihatnya:

Sebuah ruangan berbentuk kubah. Di tengahnya berdiri patung raksasa berwarna perak dan biru, setinggi bangunan delapan lantai. Namun Lied tahu, itu bukan patung.

Itu tidur.

> “Kau bukan hanya mitos…” bisiknya, langkahnya tertahan di antara rasa kagum dan gentar.

Tiba-tiba, lantai bergetar. Sinyal masuk ke helmnya.

Sebuah suara... bukan dari radio... tapi langsung ke pikirannya.

> “Nama pilot terdeteksi. Identifikasi: Lied Rayrate. Status: Sinkronisasi dimulai.”

Mata mecha itu menyala — dua prisma biru yang bersinar lembut namun mengintimidasi. Cahaya itu merayapi sekujur tubuhnya, menyatu dengan pola urat energi yang perlahan menyala.

Dan Lied... berdiri di hadapan TERRA, Mecha Legendaris, penunggu cahaya kebiruan.

Langit luar mulai berubah. Di kejauhan, sensor menunjukkan puluhan titik bergerak cepat mendekat. Voidspawn.

Lied menatap ke atas. Untuk pertama kalinya, dia merasakan sesuatu dalam dirinya berubah.

> “Kalau ini takdirku... Aku akan bertarung.”

More Chapters