LightReader

Chapter 15 - Chapter 14 – Konsekuensi

Dunia tidak langsung runtuh.

Tapi ia mulai bergetar—seperti kaca yang retak di tengah. Retakan itu menyebar… bukan di langit atau tanah, tapi di pikiran manusia.

 

Di Marevia, kekacauan dimulai tanpa satu pun tembakan.

Orang-orang mulai berteriak tanpa tahu apa yang mereka rasakan. Beberapa tertawa histeris. Beberapa duduk diam di jalanan, tak bergerak, tak menjawab. Seorang pria menusuk kaca jendela rumahnya sendiri lalu menangis seperti anak kecil—bukan karena luka, tapi karena rasa sakit batin yang selama ini tak pernah diizinkan keluar.

Sistem tidak lagi menyuplai instruksi. Tidak ada suara yang berkata, "Hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan."

Hanya keheningan. Dan suara manusia. Suara yang sudah terlalu lama dibungkam.

 

Di Drexan, keadaan tidak lebih baik.

Meski mereka sudah lama terbiasa dengan rasa, banyak dari mereka kini kewalahan. Semua emosi yang dikunci tiba-tiba dilepaskan dalam satu waktu. Ada yang histeris. Ada yang pingsan. Bahkan ada yang memilih mengakhiri hidup—karena tidak tahu cara hidup dengan rasa seperti itu.

Kalea berdiri di antara mereka, wajahnya kelam. Ia mencoba membantu, memeluk, bicara, tapi… dunia terlalu besar untuk satu orang sembuhkan.

Ia menatap langit yang kini berwarna abu kelam, tidak lagi pucat atau palsu—tapi nyata.

 

Auren kembali ke Drexan beberapa hari kemudian. Tubuhnya lemah, pikirannya masih goyah. Tapi langkahnya jelas.

Ia menemukan Kalea duduk sendirian, memandang sisa api unggun yang nyaris padam.

"Apa aku… membuat semuanya lebih buruk?" tanya Auren pelan.

Kalea tidak menjawab langsung.

"Tak ada jaminan bahwa membangunkan dunia akan membuat dunia menjadi lebih baik," katanya. "Kau tidak menyelamatkan siapa-siapa, Auren. Tapi kau memberi mereka sesuatu yang lebih penting."

"Apa?"

 

Pilihan.

 

Mereka duduk diam bersama.

Dunia di sekitar mereka berantakan. Tapi tidak lagi palsu. Tidak lagi dibungkam. Dan bagi sebagian orang, itu sudah cukup untuk mulai membangun… meski dari reruntuhan.

 

More Chapters