Velaris tidak meledak.
Ia tidak runtuh dengan suara. Tidak ada sirene. Tidak ada kobaran api.
Tapi setiap orang… mulai merasa.
⸻
Di Marevia, seorang ibu mendadak berhenti menyuapi anaknya, lalu menunduk dan menangis—tanpa tahu kenapa.
Di sekolah, anak-anak mulai bertanya kenapa pelajaran mereka terasa kosong. Mengapa guru hanya tersenyum tanpa benar-benar menjawab.
Di tempat kerja, beberapa pegawai pingsan—tidak karena lelah, tapi karena tiba-tiba dihantam memori yang tak mereka tahu pernah mereka miliki.
Dan di pusat sistem, virus telah selesai diunggah.
⸻
Auren duduk di depan terminal, matanya kosong menatap layar yang perlahan redup. Tubuhnya gemetar, bukan karena sakit, tapi karena seluruh pikirannya berdenyut seperti dipenuhi suara yang datang bersamaan. Ia tidak tahu mana suara sistem, mana suara dirinya.
Ia tidak tahu apakah ia sudah berhasil… atau baru saja menghancurkan segalanya.
⸻
Sementara itu, Kalea kembali ke Drexan, napasnya terengah, wajahnya berantakan oleh lumpur dan darah ringan yang tak ia sadari berasal dari mana. Tapi begitu ia masuk ke zona tempat orang-orang biasa duduk diam—semua sudah berubah.
Warga Drexan… diam bukan karena takut.
Mereka menangis. Beberapa berteriak. Tapi tak satu pun lari. Tak satu pun membantah.
"Kenapa… aku ingat suara ibuku?" tanya seorang anak kecil, menatap langit-langit gua. "Padahal dia sudah lama hilang…"
Orang dewasa merangkulnya. Mereka mulai saling berbagi cerita yang tidak pernah diajarkan sistem. Trauma yang disensor kini membanjiri ruang mental semua orang. Dan untuk pertama kalinya, Drexan… hidup.
⸻
Di pusat sistem, langkah kaki logam mendekat. Satu Penjaga Kesadaran terakhir berdiri di depan Auren. Ia mengangkat tangannya, bersiap menembakkan gelombang penghenti saraf.
Tapi… ia berhenti. Tangannya gemetar.
Lensa merahnya… berkedip.
Lalu… mati.
Tubuhnya jatuh ke lantai, kosong. Sistem tidak lagi bisa mengendalikan siapa pun. Bahkan para penjaga mereka sendiri.
⸻
Auren bangkit perlahan. Langkahnya berat. Kepalanya masih berdengung. Tapi ia tahu: ia belum mati. Dunia pun belum.
Namun… sesuatu yang lama mati, kini bangkit kembali.
Kesadaran.
⸻