LightReader

UNTitled,LMN_6791759987476

LMN_679
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
64
Views
Synopsis
jangan lupa follow
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Kebangkitan di Dunia Aetheria

Rey merasakan sakit yang menusuk, kemudian kegelapan. Ia ingat timah panas menghantam tubuhnya, pengkhianatan yang membakar amarahnya. Lalu, tidak ada apa-apa. Namun, kini ia merasakan sesuatu yang berbeda. Bukan dinginnya lantai gudang atau bau mesiu yang menyesakkan, melainkan kehangatan sutra dan aroma bunga yang lembut.

Matanya terbuka. Ia tidak berada di dunia yang ia kenal. Langit-langit kamar itu tinggi dan megah, dihiasi lukisan dinding yang menggambarkan makhluk-makhluk aneh dan pemandangan yang fantastis. Jendela-jendela besar memperlihatkan pemandangan yang menakjubkan: hutan lebat yang berkilauan dengan warna-warna yang belum pernah ia lihat, pegunungan tinggi yang puncaknya tertutup salju abadi, dan sungai yang mengalir deras dengan air sebening kristal.

"Di mana aku?" gumamnya, suaranya serak dan asing.

Seorang wanita muda dengan telinga runcing dan mata violet bergegas mendekat. "Tuan Elian, Anda sudah sadar! Kami semua sangat khawatir."

Elian? Siapa Elian? Rey mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terasa lemah dan tidak familiar. Ia menatap tangannya, kulitnya halus dan pucat, tidak seperti kulitnya yang kasar dan penuh luka. Di pergelangan tangannya melingkar gelang perak dengan batu permata biru yang berkilauan.

"Siapa kau?" tanyanya dengan nada curiga.

"Saya Lyra, pelayan Anda, Tuan Elian," jawab wanita itu dengan sopan. "Apakah Anda tidak ingat apa-apa?"

Rey menggelengkan kepalanya. Ingatannya tentang kehidupan sebelumnya masih samar-samar, seperti mimpi yang buruk. Ia ingat nama, wajah, dan rasa sakit yang tak tertahankan saat peluru menembus dadanya. Ia ingat Rey, sang pemimpin mafia yang ditakuti dan dihormati.

Lyra menjelaskan bahwa ia adalah Elian de Valois, pewaris wilayah Valois yang terletak di Kerajaan Aetheria. Ayahnya, Lord Alaric de Valois, baru saja meninggal dunia, dan kini ia adalah penguasa wilayah tersebut.

"Aetheria?" Rey bergumam. "Kerajaan?"

"Ya, Tuan," jawab Lyra. "Anda adalah seorang bangsawan, salah satu yang terhormat di kerajaan ini."

Rey tertawa sinis. Seorang bangsawan? Di dunia yang ia tinggalkan, bangsawan hanyalah target empuk. Ia lebih terbiasa dengan kekerasan, pengkhianatan, dan perebutan kekuasaan.

Namun, ketika ia melihat dirinya di cermin, ia tidak bisa menyangkalnya. Wajah yang terpantul adalah wajah seorang pemuda tampan dengan mata biru yang tajam dan rambut pirang yang bergelombang. Bukan lagi wajah Rey yang penuh luka dan keras. Ia adalah Elian de Valois.

"Apa yang terjadi padaku?" tanya Rey. "Bagaimana aku bisa berada di sini?"

Lyra menjelaskan bahwa ia telah ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di hutan dekat kastil. Ia tidak ingat apa pun tentang dirinya atau bagaimana ia bisa sampai di sana.

"Para tabib mengatakan bahwa Anda menderita amnesia," kata Lyra. "Mereka percaya bahwa Anda mungkin telah mengalami trauma yang hebat."

Rey mengerutkan kening. Trauma? Ia telah mengalami lebih dari sekadar trauma. Ia telah mati dan dilahirkan kembali di dunia yang aneh dan asing.

"Ceritakan padaku tentang Aetheria," perintah Rey. "Ceritakan padaku tentang kerajaan ini."

Lyra mulai bercerita tentang Aetheria, tentang sejarahnya yang panjang dan penuh dengan sihir, tentang ras-ras yang berbeda yang menghuninya: manusia, elf, kurcaci, dan makhluk-makhluk lainnya yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Ia bercerita tentang kerajaan-kerajaan yang saling berperang, tentang para pahlawan dan penjahat, dan tentang kekuatan sihir yang mengalir di seluruh dunia.

Rey mendengarkan dengan seksama, mencoba menyerap semua informasi yang ia bisa. Ia tahu bahwa ia harus belajar sebanyak mungkin tentang dunia barunya jika ia ingin bertahan hidup.

"Siapa musuh kita?" tanya Rey.

Lyra terdiam sejenak. "Kami memiliki banyak musuh, Tuan," jawabnya dengan hati-hati. "Kerajaan-kerajaan lain iri dengan kekayaan dan kekuatan kami. Para penyihir jahat ingin menghancurkan kami. Dan ada makhluk-makhluk kegelapan yang mengintai di hutan-hutan terlarang."

Rey tersenyum tipis. Musuh? Ia tidak takut pada musuh. Ia telah menghadapi musuh yang lebih kuat dan lebih berbahaya di dunia yang ia tinggalkan.

"Bawa aku menemui mereka," kata Rey. "Aku ingin melihat musuh-musuhku."

Lyra tampak terkejut. "Tapi, Tuan..."

"Jangan membantah," potong Rey dengan nada tegas. "Aku adalah penguasa wilayah ini sekarang. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan."

Lyra menundukkan kepalanya. "Seperti yang Anda inginkan, Tuan."

Saat Lyra pergi, Rey melihat kembali dirinya di cermin. Ia bukan lagi Rey, sang pemimpin mafia yang ditakuti. Ia adalah Elian de Valois, seorang bangsawan muda yang memiliki tanggung jawab besar di pundaknya.

Namun, di dalam hatinya, Rey tahu bahwa ia masih orang yang sama. Ia masih memiliki kecerdasan, kekejaman, dan pengalaman yang telah membuatnya sukses di dunia yang ia tinggalkan. Dan ia akan menggunakan semua itu untuk bertahan hidup dan membangun kembali kekuasaannya di dunia Aetheria.

Dunia fantasi, bersiaplah. Karena Rey telah datang. Dan ia tidak akan berhenti sampai ia menjadi raja.