LightReader

Chapter 11 - Chapter 11 Kenaikan Ranah Damien & Lyanna

🔥 CHAPTER 11 — "Pertarungan Pewaris Lunar, Rasa Cemburu Lyanna & Assassin yang Masuk Sekte"

(MC: Damien Valtreos)

---

🌑 Lanjutan dari adegan terakhir…

Makhluk hitam bermata bulan itu melompat ke arah Damien dengan kecepatan yang bahkan Lyanna sulit lihat.

Damien mengangkat tangan kanannya.

Simbol bulan sabit muncul di telapak tangannya.

"Moonfall Decree — Lunar Slash."

SWOOOSH—

Cahaya perak memotong udara seperti goresan bulan.

Makhluk itu tertahan, tubuhnya terbelah tipis, meski tidak mati.

Ia menggeram, menatap Damien seperti sedang menilai tuannya yang baru.

Lyanna menggenggam lengan Damien dari belakang.

"Damien… apa kau baik-baik saja?"

Damien tersenyum kecil.

"Tenang. Aku sudah menguasai seni bulan dasar."

Lyanna tersipu karena senyum Damien yang tidak sedingin biasanya.

---

🌘 Makhluk Kuno Mengamuk

Makhluk itu tiba-tiba menghirup udara…

dan aura gelap lunar merembes keluar dari tubuhnya.

Dewa Lunar memperingatkan.

[Hati-hati, Damien. Itu bukan makhluk biasa. Itu Lunar Wraith—pemburu jiwa lunar yang gagal dikendalikan oleh pemilik sebelumnya.]

Damien meludah kecil.

"Tentu saja warisan ini selalu ada bonus bahaya."

Lunar Wraith menghilang.

Muncul tepat di depan Lyanna.

"LYANNA!!"

Damien mengaktifkan benang jiwa otomatis.

BOOOM—

Aura Damien meledak keluar, mendorong makhluk itu mundur.

Namun reaksi itu membuat energi dalam tubuh Damien melonjak tak terkendali—

seperti pintu kultivasi terbuka.

[Damien… tubuhmu naik tingkat!]

⚡ Damien naik ke Mortal Rein Realm — Tingkat 2!

Aura perak-hitam melingkari tubuhnya.

Lyanna memandang terpukau.

"Damien… kau semakin kuat."

Damien mengedip ke arah gadis itu.

"Kan pendampingku harus aku jaga."

Lyanna langsung memerah seluruh wajah.

---

🌙 Pertarungan Inti — "Bulan di Ujung Jari"

Damien mengangkat dua jarinya.

Ujung jarinya berubah menjadi bilah bulan kecil.

"**Moon Pierce — Dual Crescent.""

TAP—

Damien menghilang seketika.

Lyanna sampai terkejut.

"K-kecepatannya meningkat?!"

Dalam sekejap, Damien sudah berada di belakang makhluk itu.

CHAAK—

Dua tusukan perak menembus punggung Lunar Wraith.

Makhluk itu meraung, tubuhnya perlahan pecah menjadi serpihan bayangan.

Terakhir, Damien menjentikkan jarinya.

TING—

Cahaya bulan pecah…

dan makhluk itu hilang sepenuhnya.

Fragmen lunar di lantai menyala, seolah menyambut tuan barunya.

Damien mengulurkan tangan.

Fragmen itu menyatu ke dalam tubuh Damien.

Suara Dewa Lunar berbicara bangga.

[Bagus, Damien. Kau baru saja memperoleh Fragmen Lunar Pertama — Lunar Core Fragment. Dengan ini, kekuatan lunar-mu akan berkembang 2x lebih cepat.]

Damien menghela napas.

"Akhirnya."

Lyanna mendekat dan memeriksa tubuh Damien—panik tapi manis.

"Kau terluka? Ada yang sakit? Damien… jangan bikin aku—"

Damien menepuk kepala Lyanna lembut.

"Aku baik. Kamu yang harusnya hati-hati. Kamu hampir tersentuh makhluk itu."

Lyanna terdiam, menatap Damien dengan mata berbinar.

"Terima kasih… Damien."

Aura lunarnya ikut bergetar…

lalu mewledak pelan.

⚡ Lyanna naik ke Mortal Rein Realm — Tingkat 1!

Lyanna terkejut.

"A—aku naik ranah?!"

"Karena ikatan jiwa kita," jawab Damien santai.

"Kau berkembang mengikuti pertumbuhanku."

Lyanna menatap Damien makin malu.

"Itu… berarti aku bakal terus kuat kalau di dekatmu?"

Damien tersenyum tipis dengan mata sedikit nakal.

"Tergantung kamu mau sering dekat denganku atau nggak."

Lyanna langsung mengeluarkan asap dari kepala.

---

🌑 Sementara itu… di luar ruang bawah tanah

Di bayangan, assassin bertopeng hitam menyentuh lantai yang retak karena pertarungan.

"…Energi lunar, dan dua aura naik tingkat sekaligus."

Ia menatap langit.

"Kita tidak bisa menunggu. Damien Valtreos… harus mati sebelum dia tumbuh lebih jauh."

Assassin meraih belati hitamnya.

"Mulai perburuan malam ini."

---

🔥 END CHAPTER 11

More Chapters