🔥 CHAPTER 13 — "Keturunan Terakhir Dewa Tertinggi, Serangan Balik Damien & Fragmen Lunar Kedua"
(MC: Damien Valtreos)
---
🌑 Lanjutan adegan terakhir…
Lyanna masih memegangi tangan Damien dengan cemas. Luka di lengannya mulai menutup perlahan karena energi lunar, tapi darah Damien masih menetes di lantai.
Damien menatap jendela yang pecah. "Assassin itu… dia bukan yang terakhir."
[Benar.]
Suara Dewa Lunar terdengar jauh lebih berat dari sebelumnya—seperti ada sesuatu yang disembunyikan.
[Dan sebelum pemburu lain datang… ada sesuatu yang harus kau tahu, Damien.]
Damien mengernyit. "Tentang apa?"
Lyanna ikut menoleh, jantungnya berdegup keras.
---
🌙 Pengakuan Dewa Lunar — Identitas Asli Damien
Suara agung itu berbicara sangat pelan.
[Damien… aku bukan hanya Dewa Lunar.]
Damien menghentikan napas. Lyanna menegakkan tubuhnya.
[Identitasku yang sebenarnya… adalah Sovereign Primordial God, dewa tertinggi yang menguasai semua energi: qi, mana, waktu, ruang, bintang, elemen, bulan, matahari… segalanya.]
Damien membeku.
"A-apa…?!"
[Dan kau… adalah pewaris terakhirku. Pewaris yang ditakdirkan untuk melanjutkan garis keturunanku.]
Lyanna menutup mulut, hampir tersedak napas sendiri. "Damien… k-kau anak dewa tertinggi?!"
Damien menggeleng cepat. "Tidak… aku lahir sebagai sampah. Mana mungkin aku—"
[Tidak, Damien. Kau bukan keturunan manusia biasa. Ada alasan kenapa tubuhmu dulu tidak bisa menyerap qi.]
[Penyebabnya sederhana: tubuhmu terlalu tinggi untuk dunia ini. Dunia ini tidak mampu mengaktifkan potensimu.]
Damien terdiam… dadanya bergemuruh.
"…Jadi selama ini aku bukan gagal… tapi dunia ini yang terlalu lemah?"
[Benar sekali.]
Damien memejamkan mata, rasa sakit bertahun-tahun dicap sampah tiba-tiba terasa konyol.
---
🌘 Hadiah Pribadi dari Dewa Tertinggi
[Dulu, sebelum aku mati… aku menyimpan satu-satunya hal yang tersisa dari kekuatan primordialku.]
Tetesan cahaya muncul di udara… …dan berubah menjadi setetes darah emas-keperakan, berputar pelan.
Lyanna merasa udara kamar berubah seperti ruang ilahi.
"A-apa itu…?"
[Itu adalah Primordial Blood of Origin—setetes darah terakhirku. Dengan ini… kau, Damien Valtreos, akan menjadi keturunan terakhir Dewa Tertinggi.]
Damien menelan ludah. "Kalau aku menyerapnya… apa yang terjadi?"
[Semua elemen akan tunduk padamu.]
[Kau bisa mempelajari teknik apa pun, martial art apa pun, tanpa batasan.]
[Serta… tubuhmu akan membangkitkan kekuatan tersembunyi yang musuh-musuhmu takkan pernah bayangkan.]
Damien menggenggam tangannya.
"…Lalu apa yang harus kulakukan?"
[Ada satu syarat.]
[Kau harus berjanji membalaskan dendamku. Mereka yang membunuhku… akan datang membunuhmu juga.]
Damien membuka matanya, kini bersinar perak-keemasan.
"Kalau mereka mengincar aku dan orang-orang yang kusayangi… maka aku akan memburu mereka duluan."
Lyanna menatap Damien terpesona—dan sedikit takut. Aura Damien terasa seperti bukan lagi manusia.
---
🌒 Penyerapan Darah Primordial
Damien mengulurkan tangan.
Tetesan darah itu jatuh ke telapak tangannya—
FOOOOM—
Cahaya emas-perak menyembur, membuat seluruh ruangan bergetar.
Lyanna mundur beberapa langkah. "D-Damien?!"
Tubuh Damien terangkat ke udara.
Rantai cahaya muncul dari punggungnya, setiap rantai berisi simbol: api, air, petir, angin, tanah, cahaya, kegelapan, ruang, waktu, bulan, matahari…
Semua bersatu.
Dewa Lunar—atau lebih tepatnya, Dewa Tertinggi—berbisik:
[Bangunlah, Damien. Kekuatanmu yang sebenarnya… baru saja dimulai.]
âš¡ DING!
💠Damien naik ke Mortal Rein Realm — Tingkat 3!
💠Tubuh Primordial Awal aktif (1%)
💠Semua elemen: kompatibilitas 100%
Damien membuka matanya.
Mata perak-hitamnya kini bercampur sedikit emas.
Lyanna menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Damien… kau terlihat berbeda…"
Damien menatap tangannya—merasa kekuatan baru berdenyut lembut, tidak meledak seperti kekuatan liar.
"Sempurna…"
---
🌑 Serangan Balik Dimulai
Tiba-tiba Dewa Tertinggi berbicara lagi.
[Damien. Assassin itu belum pergi jauh. Aku bisa merasakan jejaknya.]
Damien tersenyum miring—senyuman licik nan tenang.
"Aku tahu."
Lyanna terkejut. "K-kamu mau mengejarnya?! Tapi dia di Pulse Awakening Realm tingkat 3!"
Damien memegang dagu Lyanna pelan.
"Aku tidak akan mati. Aku punya alasan untuk hidup… dan seseorang untuk kulindungi."
Lyanna langsung merah padam.
Damien berbalik, menarik jubah hitamnya.
"Sekarang giliran kita."
Ia melangkah keluar kamar.
---
🌘 Di luar Sekte — Jejak Assassin
Assassin itu baru saja melompat dari atap menuju hutan.
Namun…
DRAP—
Damien sudah berdiri menunggu di bawah pohon.
Assassin terkejut. "Bagaimana—?!"
Damien tersenyum tipis. Dinginnya mengiris, namun elegan.
"Giliranmu yang berlari malam ini."
---
🌙 Fragmen Lunar Kedua Terbangun
Dari punggung Damien, cahaya bulan muncul…
[Luar biasa, Damien. Dalam proses transformasi tubuhmu tadi… Fragmen Lunar Kedua juga ikut bangun.]
"Bagus."
Damien mengangkat satu tangan.
Simbol bulan bercampur emas muncul.
"Moonfall Decree — Crescent Execution."
Assassin menelan ludah.
"…monster."
Damien menghilang dari tempat.
---
🔥 END CHAPTER 13
