BAB 21: Deburan Ombak dan Rahasia di Pasir Pantai
Minggu pagi di rumahku diawali dengan kehebohan yang luar biasa. Sejak jam lima subuh, Ibu sudah sibuk di dapur menyiapkan bekal nasi goreng teri dan ayam goreng tepung. Hari ini, sesuai janji Bapak setelah aku berhasil membawa Guild SQUAD 12 menang melawan SDN 5 kemarin, kami sekeluarga akan berlibur ke Pantai Biru, sekitar satu jam perjalanan dari rumah.
"Abang! Bang Arya! Ayo bangun! Nanti pantainya habis kalau kita telat!" teriak Dika sambil melompat-lompat di atas perutku.
"Aduh, Dik! Sakit tahu! Mana ada pantai bisa habis," gerutu-ku sambil berusaha mengumpulkan nyawa.
Di samping Dika, Lulu sudah rapi dengan baju renang gambar lumba-lumba dan topi pantai yang kebesaran. "Abang... ayo ke pantai! Lulu mau cali kelang buat Kakak Cantik!" celetuk Lulu polos.
Batin di kepalaku langsung tersentak. Duh, Lulu... pagi-pagi sudah bahas Nayara terus. Aku pun bergegas mandi dan bersiap. Sebelum berangkat, tanganku gatal ingin membuka HP. Di grup SQUAD 12, suasananya masih ramai membahas kemenangan kemarin, tapi aku lebih memilih membuka pesan pribadi dari Nayara semalam yang belum sempat kubalas karena aku keburu pingsan saking saltingnya.
Arya Rezky P: "Hehe, ketahuan ya? Iya Nay, makasih ya udah jadi warna di sekolah baruku. Hari ini aku ke pantai sama keluarga. Kamu jangan lupa istirahat ya!"
Klik. Pesan terkirim. Aku langsung memasukkan HP ke saku dengan jantung yang masih berdebar-debar.
Perjalanan di mobil terasa seru. Bapak menyetir sambil sesekali bernyanyi mengikuti lagu di radio, sementara Ibu sibuk membagikan cemilan. Dika dan Lulu tidak bisa diam di kursi belakang, mereka terus bertanya kapan sampainya.
"Pak, nanti Arya boleh main air agak jauh kan? Arya mau latihan napas buat mabar nanti malem," candaku.
"Halah, alasan kamu Ry. Bilang aja mau pamer badan kalau udah agak sehatan sejak pindah sekolah," goda Bapak sambil melirik dari spion tengah. "Gimana sekolahmu? Bapak denger si Fahmi-Fahmi itu masih suka ganggu?"
"Ya gitu Pak, tapi sekarang Arya punya banyak temen. Anos sama Farel selalu jagain Arya. Terus ada Nayara juga..." jawabku pelan di bagian akhir.
"Cieee! Nayala lagi! Nayala telus!" seru Lulu dari kursi belakang sambil tertawa.
Sesampainya di Pantai Biru, hamparan pasir putih dan birunya laut langsung menyambut kami. Angin sepoi-sepoi membawa aroma garam yang khas. Kami segera menggelar tikar di bawah pohon kelapa yang rindang.
Baru saja duduk, HP-ku bergetar.
Nayara Amora: "Wah, asyik banget ke pantai! Kirim foto pantainya dong Ry, aku cuma di rumah aja nih beresin buku pelajaran [Emoji Sedih]"
Tanpa pikir panjang, aku berdiri dan berjalan menuju tepi pantai. Aku mengambil foto pemandangan laut yang indah, tapi tiba-tiba Dika berlari dan masuk ke dalam bingkai foto sambil berpose dua jari.
"Bang! Foto Dika juga! Kirim ke Kak Nayara!" teriak Dika.
"Dika! Jangan ganggu!"
Akhirnya aku mengirim foto pemandangan itu beserta foto Dika yang sedang nyengir. Tak lama, Nayara membalas.
Nayara Amora: "Dika lucu banget! Arya, coba kamu foto selfie dong, mau liat Kapten SQUAD 12 kalau lagi liburan gimana mukanya [Emoji Melet]"
DEG! Permintaan Nayara membuatku mematung di pinggir pantai. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan Bapak dan Ibu tidak melihat. Dengan ragu, aku mengangkat HP, merapikan rambutku yang berantakan kena angin, dan... Cekrek! Aku mengirim foto selfie pertamaku seumur hidup kepada seorang perempuan.
"Woi, Ry! Ngapain selfie-selfie? Jaga imej Kapten, jangan alay!" teriak Anos tiba-tiba lewat pesan suara di grup. Ternyata aku salah kirim! Aku malah mengirim foto itu ke grup SQUAD 12 yang isinya 20 orang!
"MAMPUUUS!" teriakku histeris di pinggir pantai.
Seketika, notifikasi grup meledak.
Farel_Slow: "Wih, Kapten kita ganteng juga kalau kena matahari!"
Rara_Cantik: "Cieee, itu foto buat kita atau buat Nayara doang sebenernya?"
Dela_Sky: "Pajak pantai mana Kapten! Hahaha!"
Aku bener-bener ingin menceburkan diri ke laut saat itu juga. Tak lama, Nayara membalas di grup, seolah ingin menyelamatkanku dari rasa malu.
Nayara Amora: "Keren kok fotonya, Ry. Cocok jadi foto profil Guild kita nanti. Semangat liburannya ya!"
Kalimat Nayara itu langsung membungkam ejekan Anos dkk. Aku mengembuskan napas lega. Makasih, Nay. Kamu emang penyelamatku, batinku.
Siang harinya, aku bermain air bersama Dika dan Lulu. Kami membuat istana pasir yang besar. Lulu dengan telaten mencari kerang-kerang kecil berwarna kuning.
"Abang, ini kelang buat Kakak Nayala. Bagus kan?" Lulu menunjukkan kerang mungil di telapak tangannya.
"Bagus, Lu. Nanti kita simpen ya, besok Senin Abang kasih ke dia," kataku sambil tersenyum tulus.
Saat aku sedang asyik bermain pasir, Ibu mendekat dan duduk di sampingku. "Arya, Ibu seneng liat kamu sekarang. Sejak pindah ke SDN 12 dan kenal Nayara sama temen-temen Guild itu, kamu jadi lebih ceria. Nggak kayak dulu pas di SDN 11 yang kalau pulang sekolah langsung masuk kamar dan diem."
Aku menatap Ibu, lalu menatap ombak yang pecah di bibir pantai. "Iya Bu. Arya ngerasa di sini Arya dihargai. Arya punya tanggung jawab jadi kapten, dan Arya punya temen-temen yang nggak mandang Arya sebelah mata cuma karena Arya pendiam."
"Itulah hidup, Ry. Kadang kita harus pindah tempat untuk bisa tumbuh," sahut Bapak yang ikut bergabung. "Besok Senin hasil ujian keluar kan? Apa pun hasilnya, Bapak bangga sama usaha kamu."
Minggu sore itu ditutup dengan pemandangan matahari terbenam yang luar biasa indah. Langit berubah menjadi warna oranye kemerahan, mirip dengan warna logo Guild SQUAD 12 kami. Aku duduk sendirian agak jauh dari keluarga, menatap cakrawala.
Aku mengambil HP, membuka chat dengan Nayara.
Arya Rezky P: "Nay, makasih ya buat semuanya. Besok aku bawain sesuatu dari pantai buat kamu. Sampai ketemu di kelas."
Nayara hanya membalas dengan stiker anak kucing yang sedang malu-malu.
Aku berdiri, membersihkan pasir di celanaku. Aku siap menghadapi hari Senin. Aku siap melihat hasil ujian, aku siap menghadapi Fahmi, dan aku siap menjadi Kapten yang lebih baik lagi. Pantai Biru hari ini memberiku ketenangan, tapi sekolah besok memberiku tujuan.
"AYO PULANGGG!" teriak Dika dari kejauhan.
Aku berlari menyusul mereka dengan hati yang penuh bunga. Liburan ini singkat, tapi sangat berarti. Besok, cerita baru di barisan depan kelas 5 SDN 12 akan berlanjut.
Next Step: lanjut ke hari Senin di mana pembagian hasil ujian dilakukan dan Arya dapet kejutan nilai? Atau momen saat Arya memberikan kerang dari Lulu ke Nayara di depan temen-temen?
