LightReader

Chapter 36 - Bab 36: Dialog Dua Dunia

Bab 36: Dialog Dua Dunia

Setelah pernikahan sederhana William James Nava dan Lyra yang hanya dihadiri oleh keluarga, teman dekat, dan sejumlah karyawan utama dari Bitwhale, Bitcapital, BitToken, serta CEO SatoshiFilm Eliav, suasana perusahaan dan keluarga Nava kembali ke rutinitas. Elias, kepala bagian BitToken, hadir bersama timnya dan menjadi sorotan karena keberhasilannya menstabilkan sistem tokenisasi internal grup Nava.

Namun, kedamaian itu tak berlangsung lama. Arvid Lane Nava membawa sebuah berita mengejutkan. Ia memperlihatkan sebuah proposal resmi dari keluarga Shorenstein—keluarga Yahudi berpengaruh di bidang media dan real estate asal Amerika Serikat. Anak lelaki mereka yang berusia 25 tahun, Benjamin Shorenstein, jatuh cinta pada Milim Nava. Benjamin, menurut Arvid, sangat terobsesi dengan Milim dan mengajukan lamaran pernikahan secara formal.

Milim dengan tegas menolak lamaran tersebut, namun Arvid mencoba membujuknya dengan alasan politis dan peluang kerja sama antara dua keluarga besar ini. William, yang sangat peduli pada adiknya, merasa langkah pernikahan terlalu tergesa. Ia mengusulkan agar keluarga Shorenstein diundang untuk berdiskusi secara langsung.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di ruang pertemuan utama Bitwhale. Keluarga Nava hadir lengkap: Arvid Lane Nava, William James Nava, Milim Nava, Lyra, dan beberapa penasihat utama mereka. Untuk pertemuan ini, keluarga Shorenstein membawa ayah, ibu, kakak sulung Benjamin—David Shorenstein, dan adik perempuannya—Lea Shorenstein.

Diskusi dimulai dengan suasana formal dan sedikit tegang. Keluarga Nava bersikap sangat profesional, memperlihatkan bahwa mereka bukan keluarga baru yang bisa dipermainkan. Lyra, meskipun hanya duduk di sisi William, memancarkan aura tenang namun tajam.

Ayah Benjamin mencoba menekan soal lamaran, namun William dengan tenang berkata:

> "Kami menghormati keluarga Anda, tetapi Milim adalah pribadi yang tidak bisa dipaksa. Kami ingin hubungan ini dimulai dengan saling mengenal, bukan kontrak."

Akhirnya, keluarga Shorenstein menyetujui perubahan proposal: Benjamin dan Milim akan mulai berpacaran terlebih dahulu.

Yang mengejutkan, Benjamin ternyata seorang penggemar berat dunia blockchain dan teknologi crypto—meskipun keluarga Shorenstein secara umum tak menyukai kemunculan Bitcoin dan dunia terdesentralisasi. Benjamin justru melihat potensi baru dalam kerja sama dengan keluarga Nava.

Setelah sesi resmi, Benjamin mengajak Milim mengobrol santai. Mereka membahas blockchain, distribusi konten digital, dan bagaimana sistem keuangan global perlahan-lahan akan berubah. Benjamin terlihat benar-benar tertarik dengan pemikiran Milim dan mendukungnya menjadi pionir kreatif di SatoshiFilm.

Ketika mereka kembali ke ruang utama, Benjamin mengejutkan semua orang:

> "Saya memutuskan akan tinggal di California. Saya ingin hidup bersama Milim, tak terikat oleh struktur keluarga besar kami."

Ayah dan ibu Benjamin terdiam, namun David, kakak sulungnya, tersenyum dan berkata:

> "Pilihan tepat, Ben. Jika tetap di New York, kamu hanya akan terjebak dalam drama pewarisan."

Pertemuan itu ditutup dengan makan malam kecil. Dua keluarga yang berasal dari dua dunia yang berbeda kini mulai merangkai jembatan baru, melalui percintaan, bisnis, dan teknologi.

Kerja sama antara keluarga Nava dan Shorenstein kini dalam tahap negosiasi lanjutan untuk pengembangan konten film dan platform blockchain hiburan, menandai babak baru dari ekspansi pengaruh Nava di kancah global.

Beberapa minggu setelah pertemuan resmi antara keluarga Nava dan Shorenstein, Benjamin benar-benar membuktikan ucapannya. Ia pindah secara permanen ke California dan membeli sebuah rumah modern minimalis yang lokasinya hanya beberapa blok dari kantor pusat BitWhale. Rumah itu luas, namun hangat—cocok untuk kehidupan dua orang yang ingin membangun masa depan bersama tanpa sorotan politik keluarga.

Hari itu, suasana rumah keluarga Nava cukup hangat dan sedikit emosional. MilimNava, yang selama ini tinggal bersama kakaknya Wiliam dan Lyra, tengah membereskan barang-barangnya. Beberapa pakaian, sketsa karakter animasi, buku catatan desain, dan beberapa boneka figure dikemas rapi.

Di ruang tamu, Wiliam dan Lyra sudah menunggu untuk melepas kepergian adik mereka ke rumah barunya bersama Benjamin.

> Lyra (tersenyum nakal, sambil memeluk Milim):

"Jadi kamu beneran pindah, huh? Jangan sampai kebablasan ya, Milim..."

> Milim (merona, cepat-cepat melepaskan pelukan):

"Lyra! Aduh, jangan ngomong gitu dong..."

> Wiliam (mengangguk pelan, lalu merangkul bahu adiknya):

"Kamu udah besar sekarang, Milim. Tapi tetap ingat, rumah ini selalu terbuka buatmu kapan pun kamu butuh."

> Milim (tersenyum lebar):

"Terima kasih, Kak. Aku cuma pindah beberapa blok kok, bukan ke planet lain."

Di luar rumah, Benjamin sudah menunggu dengan mobil barunya, siap membantu membawa koper terakhir. Ia menyapa Wiliam dan Lyra dengan sopan, lalu membuka pintu penumpang untuk Milim.

> Benjamin:

"Siap menjalani hidup baru bareng, partner?"

> Milim (masih agak malu, namun bahagia):

"Let's go... tapi jangan ribet ya, aku masih belum ahli masak."

> Benjamin (tertawa):

"Aku bawa chef AI, tenang aja."

Mobil itu pun melaju pelan, meninggalkan rumah keluarga Nava. Sebuah bab baru telah dimulai—bukan hanya untuk Milim dan Benjamin, tapi juga untuk cerita dua keluarga dari dunia yang berbeda yang mulai menyatu dalam satu garis waktu baru.

Benjamin Shorenstein bukan sekadar pewaris keluarga media dan real estate. Di usianya yang ke-25, ia sudah menempati posisi penting sebagai assistant district attorney di New York dan sempat menangani beberapa kasus korupsi publik yang membuat namanya dikenal luas di media hukum beberapa kota besar. Tegas, tak mudah dibeli, dan memiliki idealisme tinggi—itulah Benjamin di mata para koleganya.

Namun semua itu ia tinggalkan.

Untuk Milim Nava.

> Benjamin (saat berbincang dengan ayahnya sebelum pindah):

"Aku bukan lari dari tanggung jawab. Aku hanya menemukan alasan baru untuk hidup. Di sana, aku bisa tetap berjuang, tapi kali ini bukan demi sistem... tapi demi seseorang."

Kepindahannya ke California mengejutkan banyak pihak, termasuk rekan-rekan hukumnya. Tapi Benjamin tak peduli. Ia membeli sebuah rumah tidak jauh dari kantor pusat BitWhale, dan dengan raut percaya diri ia mengundang Milim untuk tinggal bersamanya.

Milim awalnya ragu. Ia bahkan sempat berkonsultasi diam-diam dengan Lyra.

> Lyra (sambil tersenyum jail):

"Tinggal bareng? Hati-hati lho... jangan sampai kebablasan."

Milim tersipu dan akhirnya setuju. Ia pamit kepada Wiliam dan Lyra, lalu membawa koper kecil berisi barang-barangnya dari rumah lama kakaknya.

---

Beberapa minggu setelah tinggal bersama, Milim mulai menyadari bahwa kehadiran Benjamin bukan hanya membuat hidupnya lebih berwarna—tetapi juga bisa menjadi jawaban dari masalah yang selama ini membuatnya dan para petinggi keluarga Nava mengernyit: regulasi.

Perusahaan-perusahaan mereka—BitWhale, BitPlay, BitToken, BitMusic, dan SkyBitStudio—semakin tumbuh pesat, apalagi setelah peluncuran game Growtopia Blockchain Edition dan Titans Three, dua proyek berbasis crypto-gaming yang berhasil menarik minat jutaan pengguna. Namun, regulasi perpajakan dan game berbasis token mulai menjadi ancaman serius dari institusi pemerintahan AS dan beberapa lembaga internasional.

Malam itu, di ruang makan rumah mereka yang hangat, Milim membuka pembicaraan.

> Milim:

"Ben, aku tahu ini mendadak. Tapi aku... aku ingin kamu kerja untukku. Untuk kami. Di semua urusan hukum crypto, perpajakan, dan regulasi game blockchain."

Benjamin menghentikan gerakan sendoknya. Matanya menatap dalam, namun tak terkejut.

> Benjamin (serius):

"Kamu tahu artinya kan? Aku harus keluar dari sistem, kehilangan semua akses dan mungkin... masuk ke radar pengawasan internasional."

> Milim (dengan suara tenang):

"Aku tahu. Tapi kamu juga tahu, dunia ini butuh orang seperti kamu—yang bersih, yang paham sistem. Kamu bisa jadi jembatan. Bukan hanya buat keluarga Nava, tapi buat masa depan industri crypto dan game."

Benjamin terdiam sejenak. Ia berdiri, berjalan ke jendela, dan menatap lampu-lampu gedung pusat BitWhale di kejauhan.

> Benjamin:

"Baik. Aku akan buat proposal legal. Kita akan bentuk Divisi Hukum dan Regulasi Blockchain. Mulai minggu depan, semua unit Bit—termasuk BitToken dan BitPlay—akan aku audit secara internal. Tapi aku punya satu syarat..."

> Milim:

"Apa itu?"

> Benjamin (tersenyum):

"Kamu yang masak tiap malam. Atau setidaknya… ikut masak."

Mereka tertawa bersama, dan malam itu terasa seperti awal dari babak besar berikutnya.

---

More Chapters