LightReader

Chapter 1 - Eps1:Cahaya di Ujung Jalan Buntu

Hidup Abbas tak ubahnya seperti lorong panjang yang penuh kabut. Setelah kehilangan pekerjaannya sebagai buruh harian di sebuah pabrik tua, ia terdampar dalam kesendirian dan kemiskinan. Hari-harinya dipenuhi dengan pertanyaan tentang masa depan, tentang nasib, dan tentang arti hidup yang perlahan terasa hampa.

Di malam-malam penuh kelaparan, ia tidur di bangku taman, dengan jaket lusuh menutupi tubuh yang menggigil. Dunia seperti menelannya hidup-hidup, tanpa ampun, tanpa harapan.

Namun malam itu berbeda.

Hujan baru saja reda. Abbas berjalan menyusuri gang sempit di belakang pasar lama, berharap menemukan sisa makanan atau sekadar tempat berteduh. Saat itulah matanya menangkap sesuatu yang aneh—sebuah benda kecil bercahaya di antara tumpukan sampah.

Sebuah lampu minyak kuno, dengan ukiran asing di permukaannya. Cahaya redup memancar dari dalamnya, seolah memanggilnya.

Dengan ragu, Abbas memungut lampu itu. Begitu tangannya menyentuh permukaan logamnya, cahaya yang awalnya lembut tiba-tiba membesar, membungkus tubuhnya dalam pusaran cahaya hangat.

Dunia di sekitarnya berguncang. Suara pasar, bau sampah, dinginnya malam semua menghilang. Ia merasa terangkat, seolah melayang melewati lorong-lorong cahaya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Ketika ia membuka mata, ia sudah berada di tempat yang berbeda.

Langit berwarna ungu keemasan. Pepohonan tinggi menjulang, dan makhluk-makhluk aneh berkeliaran di kejauhan. Di depannya, sebuah kota melayang di udara, dijaga oleh gerbang batu bercahaya.

Abbas, si pengangguran dari dunia yang muram, kini telah memasuki dunia lain.

Dunia yang akan mengubah segalanya.

More Chapters