LightReader

Chapter 13 - Bab 13: Bayangan dan Cahaya

Di suatu hari, dilangit Metropolis yang cerah dan Gotham yang gelap adalah cerminan dari filosofi mereka yang kontras. Superman, dengan kekuatannya yang luar biasa, percaya pada kebaikan inheren manusia dan potensi untuk menyelamatkan semua orang. Batman, yang dibentuk oleh tragedi dan kegelapan kota kelahirannya, melihat kejahatan sebagai penyakit yang harus diberantas dengan segala cara, bahkan jika itu berarti melampaui batas moral tertentu.

Mereka berkonflik ketika sebuah sindikat kejahatan baru, yang dipimpin oleh seorang dalang misterius bernama Brainiac 5.0 (versi AI dari Brainiac yang lebih kecil dan licik, fokus pada pengumpulan data dan manipulasi informasi daripada penghancuran fisik), mulai menyebarkan kekacauan di kedua kota. Brainiac 5.0 menggunakan teknologi canggih untuk memanipulasi media, menyebarkan disinformasi, dan memicu kerusuhan sipil, menciptakan kekacauan yang sempurna untuk operasinya.

Superman ingin menghentikan Brainiac 5.0 dengan kekuatan, menghadapi ancaman secara langsung. "Kita harus menemukan markasnya dan menghentikannya," desak Superman kepada Lois Lane, yang juga sedang menyelidiki kasus ini.

Namun, Batman memiliki rencana yang berbeda. Ia percaya bahwa Brainiac 5.0 terlalu cerdik untuk dihadapi secara frontal. "Ini bukan tentang kekuatan, Clark," kata Batman melalui saluran komunikasi rahasia yang ia hack dari Aethel Tech (tanpa diketahui Daniel Vance). "Ini tentang informasi. Dia bersembunyi di balik data, memanipulasi kita dari bayangan. Kita harus mengalahkannya di permainannya sendiri."

Batman mulai menyusup ke jaringan data global, melacak jejak digital Brainiac 5.0. Sementara itu, Superman mencoba mengendalikan kekacauan di jalanan, menyelamatkan warga sipil dan menghentikan kerusuhan yang dipicu oleh propaganda Brainiac 5.0.

Di tengah kekacauan ini, dua sosok baru muncul.

Yang pertama adalah Barry Allen, seorang ilmuwan forensik yang brilian namun canggung dari Central City, yang tiba-tiba menemukan dirinya memiliki kecepatan super setelah kecelakaan di laboratorium. Ia mulai menggunakan kekuatannya sebagai The Flash, seorang pahlawan yang bergerak begitu cepat sehingga ia nyaris tak terlihat, menyelamatkan orang-orang dari bencana dan menghentikan kejahatan dalam sekejap mata. The Flash tiba di Metropolis untuk membantu mengendalikan kerusuhan, bergerak seperti kilat, mengevakuasi warga sipil dan melucuti bom-bom yang ditanam oleh agen Brainiac 5.0.

Yang kedua adalah Victor Stone, seorang atlet muda berbakat yang mengalami kecelakaan mengerikan dan diselamatkan oleh ayahnya, seorang ilmuwan S.T.A.R. Labs, melalui teknologi eksperimental yang mengubahnya menjadi Cyborg—setengah manusia, setengah mesin, dengan kemampuan untuk berinteraksi dan mengendalikan teknologi apa pun. Cyborg, yang masih bergulat dengan identitas barunya, mendeteksi pola data Brainiac 5.0 yang rumit dan mulai meretasnya dari jarak jauh, mencoba menemukan titik lemahnya.

Daniel Vance, di markas Aethel Tech, tersenyum tipis saat melihat laporan tentang The Flash dan Cyborg. Ia telah mengantisipasi kemunculan mereka. Elara, yang kini menjadi kepala tim analisis data, adalah yang pertama mendeteksi jejak digital Cyborg yang sangat canggih.

"Ayah, ada anomali data yang sangat kompleks. Seseorang mencoba meretas jaringan Brainiac 5.0 dari dalam," kata Elara, matanya berbinar. "Ini bukan Batman. Ini... sesuatu yang lain."

Daniel hanya mengangguk. "Terus pantau, Elara. Dunia ini semakin menarik."

Konflik antara Superman dan Batman, meskipun didasari oleh perbedaan filosofi, pada akhirnya akan menjadi kekuatan pendorong bagi pembentukan Justice League. Mereka berdua, bersama dengan The Flash, Cyborg, Aquaman, dan Wonder Woman, akan menyadari bahwa ancaman yang mereka hadapi terlalu besar untuk ditangani sendiri.

More Chapters