LightReader

Chapter 40 - Bab 40: Perburuan Sang Visioner dan Kebangkitan Noblesse

Dataran salju kembali sunyi, meninggalkan jejak kehancuran dan pertanyaan yang tak terjawab. Kemenangan atas Volturi terasa hampa bagi Alice Cullen. Matanya yang biasanya penuh penglihatan kini hanya melihat satu hal: sosok Adrian, seorang pria yang ia cintai sebagai manusia biasa, namun yang baru saja membantai vampir terkuat dengan keahlian yang melampaui batas fana. Pertanyaan-pertanyaan membanjiri benaknya: Siapa Adrian sebenarnya? Apa kekuatan di balik ketenangannya? Dan mengapa ia menyembunyikannya? Kebingungan itu menjadi sebuah obsesi.

Adrian telah menghilang tanpa jejak, kembali ke bayangan. Namun, ia tidak tahu bahwa ia telah menyalakan api rasa ingin tahu yang takkan padam dalam diri seorang visioner.

Perburuan Alice

Alice, yang biasanya mengandalkan penglihatannya, kini dihadapkan pada tembok. Masa depan Adrian tetap kabur, sebuah kehampaan yang membuatnya frustrasi. Namun, ia tidak menyerah. Dengan tekad yang membara, ia memulai perburuannya sendiri.

Penyelidikan Data: Alice mulai mengumpulkan setiap informasi yang ia bisa tentang Adrian. Ia melacak setiap jejak yang ia tinggalkan: dokumen sekolah, catatan bank, bahkan bisikan samar dari orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya. Namun, semua informasi itu sempurna, tanpa celah, seolah-olah Adrian adalah hantu yang diciptakan dari udara. Ia menemukan bahwa Adrian sering muncul dan menghilang tanpa pola yang jelas, dan latar belakangnya selalu berubah-ubah di berbagai kota.

Menggunakan Jaringan Cullen: Alice memanfaatkan jaringan vampir keluarga Cullen. Ia mengirimkan pesan kepada sekutu-sekutu lama, meminta mereka untuk mencari petunjuk tentang Pendekar Pedang misterius yang muncul dan menghilang tanpa jejak, seorang manusia yang mampu melumpuhkan vampir. Namun, semua pencarian kembali dengan tangan kosong, hanya menambah misteri Adrian.

Melacak Aura: Edward membantu Alice. Meskipun ia tidak bisa membaca pikiran Adrian, Edward bisa merasakan jejak aura Adrian di tempat-tempat ia pernah berada. Aura itu dingin, kuno, dan sangat kuat, namun juga sangat ditekan. Mereka melacak jejak samar itu, yang selalu mengarah ke hutan lebat atau gunung-gunung terpencil, tempat-tempat yang tampaknya tidak ada apa-apa, kecuali... kehampaan.

Visi yang Terpecah: Setiap kali Alice memaksakan visinya untuk melihat masa depan Adrian, ia hanya melihat kilatan-kilatan singkat: sebuah jubah hitam, topeng putih polos, pedang yang melayang, dan bayangan sayap tunggal. Visi-visi ini semakin sering, namun tetap terpecah-pecah, tidak pernah memberinya gambaran utuh. Ia mulai menghubungkan sosok Pendekar Pedang yang melindunginya dengan "Sang Guru Berbayang" yang menghentikan konflik pertama, dan sebuah firasat mengerikan mulai terbentuk di benaknya tentang identitas asli Adrian.

Bangkitnya Noblesse

Ribuan tahun di benua lain, jauh dari hiruk pikuk dunia Twilight, sebuah peristiwa besar terjadi. Cadis Etrama di Raizel, sang Noblesse yang Agung, akhirnya terbangun dari tidur panjangnya. Kekuatan vitalnya telah pulih, dan ia merasakan perubahan drastis di dunia. Lifestream yang dulu kacau kini terasa stabil, namun di bawahnya, ada sebuah kontrol yang menindas, sebuah keberadaan yang terasa aneh dan asing.

Frankenstein, pelayan setianya, telah menunggu berabad-abad dan menyadari perubahan ini. Ia telah membangun kembali sebagian dari kekuatan Noblesse, namun ia tahu bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar yang terjadi di dunia.

Raizel Merasakan Anomali: Begitu terbangun, Raizel segera merasakan anomali di Lifestream. Ia merasakan jejak kekuatan Sephiroth yang tersebar di seluruh benua lamanya—jejak The One Sang Pembantai yang telah menciptakan "kedamaian" palsu. Ia merasakan dominasi yang tak terlihat, dan ia menyadari bahwa dunia yang ia lindungi kini berada di bawah kendali entitas asing.

Mendeteksi Noblesse Terakhir: Raizel juga merasakan keberadaan Noble lain yang masih hidup, sebuah kelompok kecil yang telah bertahan dari kehancuran dan bersembunyi. Ia merasakan ada sesuatu yang mengancam sisa-sisa rasnya. Ia merasakan adanya manipulasi dari The Veil, meskipun ia belum mengetahui identitas mereka.

Pencarian Kebenaran: Raizel, dengan ketenangannya yang mendalam, mulai memerintahkan Frankenstein untuk mengumpulkan informasi. Ia ingin memahami apa yang telah terjadi selama ia tidur, siapa entitas yang kini menguasai dunia, dan bagaimana ia bisa membebaskan dunia dari cengkeraman ini.

Dua benua, dua dunia, kini berada di ambang konfrontasi baru. Di satu sisi, Alice Cullen, seorang visioner yang terobsesi dengan kebenaran di balik Adrian. Di sisi lain, Cadis Etrama di Raizel, seorang Noblesse yang terbangun untuk menghadapi kendali yang tak terlihat. Sephiroth, yang mengira telah mencapai dominasi sempurna, kini akan menghadapi tantangan baru dari dua arah—seorang visioner yang tidak bisa ia lihat, dan seorang Noblesse yang kekuatannya mungkin bisa menandinginya.

More Chapters