Setelah konfrontasi di dataran salju, dunia terpecah dalam ketidakpastian. Di Forks, Alice Cullen terobsesi untuk mengungkap misteri Adrian, sang guru yang kini ia yakini bukan manusia biasa. Setiap penglihatan yang kabur tentang Adrian, setiap detail yang tak bisa ia jelaskan, hanya memperkuat tekadnya. Sementara itu, di benua yang jauh, Cadis Etrama di Raizel telah terbangun dari tidurnya yang panjang, merasakan ketidakseimbangan Lifestream dan kehadiran entitas dominan yang telah menguasai dunia selama ribuan tahun. Benang-benang takdir dari dua dunia ini, yang selama ini terpisah, kini mulai terurai dan berpotensi untuk saling bersilangan.
Alice Menarik Benang
Alice memulai penyelidikannya dengan intensitas yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya. Ia menggunakan visinya dengan cara baru, mencoba melacak jejak energi, bukan hanya peristiwa. Edward, yang merasa khawatir, membantunya. Meskipun pikiran Adrian tetap menjadi kehampaan baginya, Edward merasakan resonansi kekuatan Adrian pada setiap area yang pernah disinggahinya.
Mereka mulai menemukan pola yang aneh. Adrian selalu muncul di tempat-tempat yang berhubungan dengan konflik atau perubahan besar. Informasi yang ia berikan sebagai guru, atau bantuan tak langsung yang ia berikan, selalu berujung pada hasil yang menguntungkan 'kedamaian' yang aneh ini. Alice juga mulai menemukan bisikan-bisikan lama tentang "Pendekar Pedang Bayangan" atau "Pangeran Kelabu" yang muncul di berbagai peradaban yang berjarak ribuan tahun, selalu membawa perubahan drastis, selalu menghilang tanpa jejak.
Puncaknya terjadi ketika Alice berhasil menangkap kilatan visi yang lebih jelas. Ia melihat sebuah benteng tersembunyi jauh di pegunungan, di benua lain, yang disebut Crimson. Dan di dalamnya, ia melihat sosok yang sama persis dengan Adrian, namun mengenakan jubah hitam dan topeng putih polos yang menakutkan, dan di sampingnya, sebuah pedang panjang yang memancarkan aura kehancuran—Masamune. Visi itu singkat, namun cukup untuk mengkonfirmasi ketakutan terbesarnya: Adrian bukan hanya kuat, ia adalah Sang Guru Berbayang, penguasa misterius yang telah menghentikan Volturi. Dan mungkin, lebih dari itu.
Raizel Melangkah ke Dunia Baru
Di sisi lain dunia, Raizel telah mengumpulkan cukup informasi dari Frankenstein dan agen-agennya yang terbatas. Ia memahami bahwa dunia yang ia ketahui telah berubah drastis di bawah cengkeraman entitas asing. Ia merasakan energi yang ia kenali dari masa lalu—Lifestream—telah dimanipulasi dan dikendalikan. Dan ia merasakan kehadiran yang kuat di balik semua itu, yang ia identifikasi sebagai The One Sang Pembantai dari legenda kuno yang telah diwariskan dari Noblesse terdahulu.
Raizel, meskipun masih dalam proses adaptasi dengan dunia modern, memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia tidak akan menunggu. Ia merasakan adanya benih-benih harapan di benua lain, sebuah "gangguan" dalam kendali The One yang ia ingin pahami.
Frankenstein, dengan kesetiaannya yang tak tergoyahkan, mulai mempersiapkan perjalanan. Raizel akan melakukan apa yang belum pernah ia lakukan sebelumnya: melakukan perjalanan lintas benua, meninggalkan domain Noblesse, untuk menghadapi ancaman yang tak terlihat ini. Ia ingin melihat dunia yang telah dibentuk oleh The One, dan mencari tahu apa tujuan makhluk ini.
Dua benitas, dua kekuatan besar, dua individu yang haus akan kebenaran, kini bergerak menuju satu titik konvergensi. Alice, yang semakin dekat dengan kebenaran mengerikan tentang Adrian, dan Raizel, yang melangkah keluar dari bayang-bayang Noblesse untuk menghadapi penguasa baru dunia. Sephiroth, yang mengira telah mencapai kendali mutlak, akan segera dihadapkan pada konsekuensi dari permainan panjangnya.