LightReader

Chapter 43 - Bab 43: Tabrakan Dua Dunia

Kegelisahan merayap di bawah permukaan kedamaian yang dipaksakan Sephiroth. Di Forks, Alice Cullen semakin mendekati kebenaran yang mengerikan tentang Adrian, pria yang ia sayangi namun kini ia curigai sebagai penguasa berbayang dunia. Sementara itu, di benua lain, Cadis Etrama di Raizel dan pelayannya, Frankenstein, mulai melancarkan serangan terhadap Union, yang bagi Raizel, adalah perpanjangan tangan dari The One Sang Pembantai. Benang-benang takdir dari dua semesta, yang selama ini berjalan paralel, akhirnya mulai bergesekan, memicu percikan yang tak terhindarkan.

Penglihatan yang Menghubungkan Dua Ancaman

Alice terus menggali. Visi-visinya tentang Adrian dan Sang Guru Berbayang semakin jelas. Ia melihat potongan-potongan sejarah kuno: kota-kota yang hancur, ras-ras yang musnah, dan figur berambut perak yang selalu berdiri di atas kehancuran. Dalam salah satu visinya yang paling intens, Alice melihat sosok Adrian mengenakan jubah hitam dan topeng putih, melayang di atas benteng yang ia kenali dari visinya tentang Crimson. Namun, kali ini, ada sesuatu yang baru.

Ia melihat bayangan samar pertempuran di sebuah benua yang jauh. Ada kilatan-kilatan kekuatan aneh, makhluk-makhluk dengan aura kuat yang tidak ia kenali sebagai vampir atau werewolf. Ia melihat sebuah organisasi bernama Union, dengan manusia modifikasi yang mengerikan, dan di tengah kekacauan itu, sesosok pria tenang dengan mata merah dan aura Noblesse yang tak terbantahkan, memimpin pertempuran. Visi itu kabur, namun Alice merasakan koneksi yang aneh: keberadaan entitas berambut perak itu tidak hanya terbatas pada benuanya. Sosok misterius yang menguasai dunianya juga memiliki pengaruh di benua yang jauh itu, dan entitas berdarah dingin yang kuat sedang melawannya. Alice menyadari bahwa Adrian, atau The One, adalah masalah global, bukan hanya lokal.

Raizel Mengganggu Keseimbangan

Di benua Noblesse, Raizel dan Frankenstein mulai mengganggu keseimbangan Union dengan lebih agresif. Raizel, yang kini berinteraksi lebih banyak dengan Tao, Takeo, dan M-21, secara perlahan menunjukkan kekuatannya. Setiap kali Union melancarkan operasi kejam, Raizel akan muncul, menghentikan mereka dengan kekuatan Blood Field-nya yang dahsyat, dan membebaskan para korban.

Frankenstein, dengan teknologi canggih dan kekuatannya yang mengerikan, mulai menginfiltrasi markas Union, mengumpulkan data tentang Union dan dalang di baliknya. Ia menemukan bahwa Union adalah jaringan yang sangat besar, dengan sumber daya dan informasi yang melimpah, dan itu semua diarahkan oleh sebuah entitas pusat yang misterius, yang disebut "Sang Guru" atau "Arsitek".

Dalam salah satu infiltrasi mereka, Frankenstein menemukan sebuah basis data rahasia Union yang berisi arsip-arsip kuno. Ia melihat laporan tentang entitas kuat berambut perak dari benua lain yang telah menguasai Lifestream, menciptakan "kedamaian" paksa. Ada gambar samar tentang agen The Veil dan rujukan tentang sebuah benteng yang disebut Crimson. Frankenstein menyadari bahwa Union adalah perpanjangan tangan dari kekuatan The One Sang Pembantai yang telah menguasai benua tempat ia berasal.

Tabrakan Benang-Benang Takdir

Pergerakan Raizel yang semakin berani di benua Noblesse mulai menarik perhatian Sephiroth. Sebagai Pangeran Kelabu, ia menerima laporan dari agen-agen The Veil tentang adanya "gangguan" yang semakin signifikan di wilayah Union. Ia merasakan kekuatan yang familiar namun juga asing, sebuah aura yang mengingatkannya pada masa lalu yang jauh—aura Noble yang murni.

Sephiroth menyadari bahwa Raizel telah bangkit. Dan yang lebih mengkhawatirkan baginya adalah, pergerakan Raizel ini bertepatan dengan peningkatan penyelidikan Alice. Ia mulai melihat bagaimana benang-benang takdir yang terpisah, kini mulai saling terkait. Sebuah visioner yang melihat bayangannya, dan seorang Noblesse yang merasakan kendalinya. Ini adalah ancaman yang belum pernah ia alami dalam ribuan tahun dominasinya.

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, Sephiroth merasakan percikan kegembiraan yang dingin. Kehampaan dominasinya kini akan diisi oleh tantangan yang sesungguhnya. Ia tidak lagi bosan. Permainan telah berubah, dan ia, sebagai Adrian, Pangeran Kelabu, dan Sang Guru Berbayang, akan menjadi pusat dari badai yang akan datang.

More Chapters