Dunia bergetar di bawah permukaan kedamaian yang dipaksakan Sephiroth. Di Forks, obsesi Alice Cullen untuk mengungkap misteri Adrian kian membara, visinya semakin tajam mengungkap identitas ganda sang guru. Sementara itu, di belahan bumi lain, Cadis Etrama di Raizel dan pelayannya, Frankenstein, telah melancarkan serangan nyata terhadap Union, agen-agen tak terlihat dari kendali Sephiroth. Benang-benang takdir dari dua semesta, yang tadinya terpisah, kini mulai saling berbelit, memicu percikan konfrontasi yang tak terhindarkan.
Alice Menarik Tirai
Penyelidikan Alice terhadap Adrian mencapai puncaknya. Visi-visinya kini tidak lagi kabur, melainkan jernih dan menakutkan. Ia melihat Adrian, bukan sebagai guru yang tenang, melainkan sebagai sosok The One Sang Pembantai—rambut perak panjang yang ikonik, mata perak yang menusuk, aura kehancuran, dan pedang Masamune di tangannya. Ia melihat Kerajaan Crimson, dan yang paling mengerikan, ia melihat Adrian dalam wujud Sang Guru Berbayang, memimpin pasukan The Veil yang bertopeng.
Kenyataan ini menghantam Alice seperti palu godam. Pria yang ia sayangi, yang telah menenangkan ketakutannya, adalah entitas yang paling berbahaya di dunia, dalang di balik semua kedamaian yang aneh ini. Ketakutan bercampur dengan rasa pengkhianatan, namun juga sebuah ikatan yang tak dapat dijelaskan masih membelit hatinya. Ia harus mengkonfirmasi ini, dengan cara apa pun.
Alice, didampingi Edward yang peka terhadap gelombang emosi dan visi Alice, mulai melacak Adrian. Kali ini, mereka tidak mencari jejak energi yang samar, melainkan mencari keberadaan fisik Adrian di luar Forks High. Mereka menemukan bahwa Adrian sesekali menghilang, tidak kembali ke rumahnya yang sederhana, melainkan menuju titik-titik terpencil di hutan, tempat di mana energi aneh sering terdeteksi.
Sentuhan Tak Terlihat: Raizel vs. The Veil
Di benua Noblesse, Raizel dan Frankenstein meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap Union. Setiap operasi Union digagalkan, setiap proyek Manusia Modifikasi dihentikan. Hal ini menyebabkan kekacauan besar dalam struktur Union, dan memicu respons langsung dari The Veil.
Agen-agen Veil mulai dikirim secara spesifik untuk menghadapi Raizel dan Frankenstein. Ini bukan lagi sekadar operasi Union; ini adalah konfrontasi langsung antara kekuatan The One dan Noblesse yang bangkit.
Dalam sebuah misi untuk menyelamatkan kelompok Manusia Modifikasi dari fasilitas Union, Raizel dan Frankenstein berhadapan langsung dengan sekelompok agen The Veil. Para agen bertopeng putih itu bergerak dengan presisi mematikan, serangan mereka terkoordinasi dan tanpa ampun, jauh melampaui kemampuan tentara bayaran Union biasa. Mereka tidak menggunakan teknologi canggih, melainkan seni bela diri yang diasah dengan sempurna dan semacam kendali energi yang halus.
Raizel merasakan aura mereka. Itu adalah aura yang sama yang ia rasakan mengganggu Lifestream, sebuah perpanjangan dari kehadiran yang lebih besar. Frankenstein, dengan senyum bengisnya, menghadapi mereka dengan kekuatan luar biasa. Ia menyadari bahwa agen-agen ini jauh lebih berbahaya daripada apa pun yang pernah ia lawan sebelumnya.
Namun, Raizel tidak mengizinkan pertempuran itu berlangsung lama. Dengan tatapan tenang, ia melancarkan Blood Field-nya. Energi darah yang dahsyat menyelimuti area itu, menghancurkan formasi The Veil, melumpuhkan dan menghancurkan banyak dari mereka dalam sekejap. Agen-agen yang tersisa, meskipun terlatih, tidak memiliki kesempatan melawan kekuatan Noblesse yang murni. Mereka mundur dengan cepat, menyisakan jejak kehancuran dan kematian.
Ini adalah kemenangan bagi Raizel, namun juga sebuah pengakuan. Ia kini tahu bahwa ia berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari Union, sebuah organisasi yang memiliki koneksi langsung dengan The One Sang Pembantai. Dan Sephiroth, melalui Sang Guru Berbayang, kini tahu bahwa Noblesse yang Agung telah bangkit dan menjadi ancaman langsung terhadap kendalinya.
Kedua benang takdir itu kini telah terhubung melalui percikan konflik. Alice telah melihat kebenaran yang mengerikan tentang Adrian, dan Raizel telah berhadapan langsung dengan kekuatan The One. Panggung telah siap untuk konfrontasi yang sesungguhnya antara Sephiroth, sang penguasa yang kini terusik, dan dua individu yang berani menantang dominasinya.