LightReader

Chapter 8 - Chapter 8 Penerima Murid

🔥 CHAPTER 8 — "Bloodhound Unit, Teknik Baru Damien & Rahasia Segel Fragmen Lunar"

(MC: Damien Valtreos)

---

🌑 Lanjutan dari adegan terakhir…

Udara di sekitar gerbang Sekte Arvendale terasa menegang.

Damien berdiri tegak sambil menatap ke kejauhan.

Di sampingnya, Lyanna menggenggam ujung jubahnya erat—bukan karena takut, tapi karena amarah.

Damien mengangkat tangannya perlahan.

"Lyanna."

"Ya?"

"Kau bilang mereka memburumu sejak kau kabur dari klanmu, benar?"

Lyanna mengangguk kecil.

"Mereka… tidak akan berhenti sebelum aku dibawa pulang atau mati."

Damien menatapnya sejenak, dingin namun tenang.

"Kau sekarang murid sekte ini. Dan aku—"

Dia meretakkan jari-jarinya.

"—sudah bosan melihat mereka bertingkah."

---

❄️ Tiga Bayangan Melompat Turun

BRUAAAK—

Tiga anggota Bloodhound Unit mendarat di depan gerbang sekte.

Jubah mereka berkibar, mata mereka membeku seperti pecahan es.

"Target ditemukan."

"Lyanna Frostveil. Kau harus ikut dengan kami."

Lyanna mundur setengah langkah.

Damien justru tersenyum tipis.

"Aneh. Kalian datang dengan tiga orang… tapi aura kalian setipis itu?"

Anggota Bloodhound mengerutkan alis.

"Bocah, jangan ikut campur—"

Suara misterius menyela dalam kepalanya.

[Damien. Mereka Pulse Awakening Realm tingkat 5 ke atas. Kau baru Mortal Vein Realm tingkat 1. Tapi tubuhmu sudah jauh melewati batas manusia biasa. Kau bisa menang.]

Damien tersenyum tipis.

"Tentu aku bisa."

---

🔥 Pertarungan Pertama Damien — Kekuatan Baru

Salah satu musuh meluncur cepat ke arah Damien, membawa serangan es berbentuk cakar.

SWOOSH—

Damien memiringkan tubuhnya sedikit.

Serangan itu lewat tanpa menyentuh.

Lyanna terbelalak.

"Dia… lebih cepat dari sebelumnya!"

Suara misterius terdengar bangga.

[Itu efek pembukaan Mortal Vein-mu. Tubuhmu mulai menyerap energi pasif dari warisanku.]

Damien mendarat, lalu melempar pukulan ringan.

Tidak ada energi.

Tidak ada teknik.

Hanya pukulan biasa.

TAPI—

BOOOM—

Anggota Bloodhound terpental lima meter dan menghantam batang pohon.

Lyanna menutup mulutnya.

"M-Mortal Vein macam apa itu…"

Damien mengangkat bahu.

"Entahlah. Katanya ini baru awal."

---

❄️ Anggota Bloodhound Kedua Maju

"Kau… bocah aneh."

Dia mengangkat kedua tangannya, energi biru es menyebar.

"Frost Palm: Shatter Grasp!"

Damien hanya menatap.

Suara misterius membisik.

[Gunakan teknik Moon Vein yang kau perbaiki tadi.]

Damien mengangguk pelan.

"Moon Vein — Silent Pulse."

WHUUUSH—

Gelombang perak-hitam menembus udara.

Teknik itu melibas serangan Frost Palm seperti mencabik kain tipis, lalu menghantam dada musuh.

DOOOF—

Anggota kedua jatuh tersungkur, tidak bergerak.

Instruktur yang menonton dari jauh melongo.

"Itu… itu Silent Pulse, tapi versi yang jauh lebih sempurna!"

---

😨 Pemimpin Bloodhound Mundur

Pemimpin Bloodhound mengeluarkan gulungan kertas kecil.

"Tidak mungkin… bocah ini bukan Mortal Vein biasa."

Dia menatap Damien tajam.

"Kita laporkan ini. Sekarang."

Dia melemparkan bom asap.

BWOOF—

Mereka bertiga menghilang dalam kabut tipis.

Damien melambaikan tangan seolah mengejek.

"Lari cepat sekali."

Lyanna mendekat.

"Damien… apa kau tidak apa-apa?"

Damien mengangguk.

"Tentu saja. Aku baru memulai."

Suara misterius berbicara dengan nada puas.

[Kau mulai membuktikan dirimu, Damien.]

---

🌙 Sekte Arvendale — Ruang Perekrutan

Damien dan Lyanna dipanggil ke aula utama.

Master Sekte Arvendale, seorang pria berjubah perak dengan rambut hitam panjang, menatap Damien cukup lama.

"Pemahamanmu tentang Moon Vein tidak masuk akal… bahkan untuk murid lama sekte."

Damien hanya mengangguk datar.

"Kalau begitu, kau menerimaku?"

Master Sekte itu tersenyum tipis.

"Tentu saja. Mulai hari ini, kau adalah murid inti Sekte Arvendale."

Lyanna melongo.

"Damien… inti?!"

Damien menepuk bahunya.

"Setidaknya sekarang aku punya tempat tidur gratis."

Lyanna tertawa kecil.

---

🌘 Setelah Upacara—Suara Misterius Mengungkap Rahasia Baru

Damien berjalan sendirian ke halaman belakang sekte.

Suara misterius memanggilnya.

[Damien. Sudah saatnya kau tahu sesuatu.]

Damien berhenti.

"Apa?"

[Di bawah sekte ini ada segel kuno. Segel itu menahan Fragmen Lunar Pertama, bagian pertama dari warisanku.]

Damien mengerutkan alis.

"Dan kau ingin aku membukanya?"

[Ya. Tapi konsekuensinya…]

Damien menunggu.

[…]

[…Segel itu juga menahan sesuatu yang lain.]

"Sesuat—"

Sebelum Damien sempat bertanya, tanah sedikit bergetar.

Lyanna berlari menghampiri.

"Damien! Penatua memanggil kita. Ada rapat darurat!"

Damien menghela napas.

"Tentu saja."

---

❄️ Sementara itu — Markas Bloodhound

Tiga anggota yang selamat berlutut di depan bayangan besar dengan mata es kebiruan.

"Laporan?"

Pemimpin Bloodhound menunduk.

"Target Lyanna telah memasuki Sekte Arvendale, dan… bocah hitam itu—Damien—dia…"

"Dia apa?"

"Dia menghancurkan dua anggota kami… di Mortal Vein Realm."

Ruangan langsung membeku.

Sosok pemimpin tertinggi Bloodhound berdiri pelan.

"Mortal Vein? Yang membunuh dua Pulse Awakening?"

"…ya."

"Mengumpulkan semua unit. Kita tangkap Lyanna… dan bawa bocah itu hidup-hidup."

Mata pemimpin itu menyala tajam.

"Dia terlalu berbahaya untuk dibiarkan bebas."

---

🔥 END CHAPTER 8

More Chapters