LightReader

Chapter 16 - bab 16 liburan

sebuah pantai di Hawai, Raida, Amel, Sarah, Rey, Zeks, sedang bersantai dan bermain mengenakan pakaian renang masing masing.

Raida sedang berbaring di kursi pantai, sampai amel mendekat dengan bakaian renang yang indah, begitu pula dengan Sarah, rey dan zeks "hei Raida jangan bernatai di sini saja ayo main air bersama kami" kata amel

 "Tidak... Aku akan di sini saja" balas Raida

"Tak akan ku biarkan... Ayo ikut bermain, kau bilang kita liburankan jadi ayo bersenang senang" kata amel sambil menarik Raida 

Beberapa waktu yang lalu

Raida, Amel, Rey, Sarah, Dan Zeks sedang berkumpul di markas 

"APA LIBURAN" ujar Amel dan yang lain

"Kita selalu saja berlantih sangat keras, aku berpikir untuk memberikan kalian liburan ke Hawai" kata Raida

"Apa kau yakin saat kita sedang liburan tidak akan ada musuh menyerang" tanya Sarah

"Tenang aku sudah mengurusnya" balas Raida

"Baiklah kalau begitu... Kita pergi ke hawai sekarang" sorak Zeks

Amel menyiram Raida dengan air, dan Raida membalas mencipratkan air, Zeks juga ikut serta ia menyiram Amel dan Raida dengan ember.

"Zeks... Kau curang" teriak Amel

"Tak ada aturan yang melarang menggunakan ember" balas Zeks sambil membuat gerakan mengejek.

Amel menjadi kesal dan mengambil sebuah pistol air dari Rey lalu menyerang Zeks, lalu Zeks membalas dengan menggunakan ember, Sarah membantu Amel dengan pistol airnya juga, Zeks lari dan di kejar Amel Dan sarah

Raida terus memandangi laut seperti merasakan sesuatu, Rey mendekat padanya karena penasaran "ada apa Raida?" tanya Rey

"Tidak bukan apa apa... Ayo kita ikut serta dalam permainan mereka" kata Raida sambil memberikan sebuah ember

Sebuah siraman air mengarah ke Zeks dan mengenai wajah nya "siapa itu...?" teriak Zeks

"Rey ternyata kau" kata zeks

Sebuah siraman lain juga di lontarkan pada, "siapa lagi sekarang?" Zeks menoleh ke sisi lain "kau juga ikutan sekarang Raida" lalu sebuah tembakan pistol air di lontarkan kepadanya oleh Amel dan sarah "sial kalian main kroyok... Kalau begitu terima ini" Zeks mengeluarkan sebuah pistol air besar dan menembakan ke Rey, mereka semua saling serang dan tertawa 

Di Dasar lautan ada sesosok mata seperti reptil berwarna emas yang tiba tiba terbuka, sosok itu berusaha bangkit

 

Di sebuah hotel, amel dan yang lain sedang makan malam, "besok kita ke pantai lagi aku akan balas dendam karena kalian main kroyok tadi" kata Zeks dengan nada kesal

"Sudah lah jangan marah... Nih ayam" balas Sarah sambil menyodorkan paha ayam pada zeks

Zeks memakan ayam itu walaupun masih kesal

"Ngomong ngomong di mana Raida?" tanya Sarah 

"Sepertinya dia berada di balkon... Aku akan memanggilnya" Amel berdiri dan dan pergi menuju balkon

Di balkon Raida sedang termenung sambil memandangi laut, 

Amel menyondongkan wajahnya pada Raida yang sedang termenung "hei ada apa kenapa kau di sini sendiri" kata Amel

"Tidak ada aku hanya ingin merilekskan badan saja" balas Raida

"Ayo kita makan malam... Kalau kau masih di sini Zeks dan Rey akan menghabiskan semuanya" kata Amel

Raida tersenyum "baiklah" sebelum masuk Raida mengelus kepala Amel sebelum masuk, setelah itu ia masuk kedalam namun Amel masih tertegun di luar

"Huh?... Apa yang baru saja terjadi?" wajah Amel memerah 

"Hei... Kau menyuruh ku masuk, tapi kau masih diluar, apa yang kau lakukan" ujar Raida

"A.. Apa ya baiklah" Amel masuk kedalam

Saat akan tidur Amel mengingat kejadian tadi "Kau belum tidur" tanya sarah

"Belum... Aku tak bisa tidur karena kejadian di balkon tadi" balas amel

"Kenapa?" ujar sarah

"Tiba tiba Raida mengelus kepalanku sambil tersenyum" balas Amel

Sarah menoleh cepat, lalu tertawa kecil.

"Hanya itu? Kau kelihatan seperti baru saja ditikam panah asmara."

Amel menutup wajahnya dengan bantal. "Jangan menggoda aku…"

"Aku tidak menggoda," balas Sarah sambil tersenyum nakal. "patas saja wajah mu memerah sejak tadi"

Amel menghela napas panjang, lalu tersenyum tipis "Entahlah… rasanya aneh. Sentuhan itu masih terasa."

"Kalau begitu, jangan terlalu kau pikirkan. Kadang hal kecil bisa berarti besar, hanya waktu yang akan menjawabnya." ujar Sarah

Amel terdiam sejenak, menatap langit-langit dengan mata yang berkedip pelan.

Sarah menghela napas kecil lalu berguling miring, menatap Amel sambil tersenyum lembut. "Hei… sudah ku bilang jangan terlalu di pikirkan, Kau butuh istirahat. Besok kita akan bersenang senang lagi."

wajah amel masih memerah "Aku tahu… tapi sulit berhenti memikirkannya." ujar Amel

"Lalu apa yang kau rasakan?" tanya Sarah 

Amel menggenggam bantalnya lebih erat.

"Hangat. Entah kenapa, saat dia mengelus kepalaku, aku merasa aman."

Sarah tersenyum tipis, lalu menutup matanya.

"Kalau begitu, nikmati saja perasaan itu. Jangan melawan, jangan menolak. Biarkan saja ia tinggal di hatimu."

Amel akhirnya menarik selimut sampai ke dagunya, matanya perlahan berat. "Terima kasih, Sarah…" gumamnya lirih sebelum akhirnya tenggelam dalam tidur.

Sarah menoleh sebentar, lalu tersenyum kecil.

"Tidurlah, Besok akan menjadi hari yang panjang." kata Amel

Ke esokan harinya, di pantai Zeks memegang pistol air yang sudah di modifikasi, di depannya Rey juga memegang pistol air yang sama, mereka berdua berhadapan seperti koboy yang akan bertarung.

"Rey sepertinya hanya kita berdua, tapi akan ku pastikan aku lah pemenangnya" ujar Zeks

Rey tersenyum sinis "sepertinya kau terlalu berhayal, maaf tapi aku lah yang akan menjadi pemenang"

"Saat hitungan satu kita mulai" kata Zeks

"Tiga" kata Zeks dengan seringai

"Dua" kata Rey sambil bersiap

"Satu" sorak mereka lalu mulai saling menembak

Zeks menembakkan air ke arah Rey, Rey dengan gesit langsung menghindar, setelah itu membalas serangan dan mengenai wajah Zeks.

"Apakah hanya segini kemampuan mu" kata Ray dengan nada yang mengejek

"Berengsek!!! Terima ini" Zeks menembak lagi dan mengenai Rey

"Sialan" Rey membalas lagi

Di sisi lain Amel dan sarah sedang berada di semua pusat perbelanjaan, mereka sedang memilih beberapa pakaian, amel membalik balik sebuah baju yang di gantung untuk mencari yang cocok untuknya.

"Hei amel bagai mana pendapatmu tentang gaun ini?" tanya sarah sambil menunjukan sebuah gaun putih panjang sampai mata kaki dan bahu terbuka.

Amel terdiam sambil memandangi gaun itu, "tampak kurang cocok untuk mu"

Sarah menggelengkan kepala, "ini bukan untuk ku... Aku memilih gaun ini untuk mu"

"Apa? untuk ku... Tapi kenapa?" tanya Amel

Sarah tersenyum jahil "hei kau masih belum paham juga ya... Kau harus tampil elegan di handapan raida... Ini adalah momen yang jarang sekali mumpung kita belum kembali lakukan sesuatu dengannya"

"Apa maksutmu" wajah Amel memerah

"Ayolah bahkan kau terus kepikiran tadi malam... Padahal dia hanya mengeusap kepalamu" ujar Sarah

"Tapi" Amel tak bisa berkata apa apa karena Sarah terus mekasanya untuk mencoba gaun yang dipilihnya.

"Sudah coba dulu sana" kata Sarah sambil mendorong Amel ke ruang ganti

Beberapa saat kemudian Amel keluar dari ruang ganti mengenakan gaun yang di pilih oleh Sarah. Amel terlihat sangat cantik seperti kelopak bunga yang baru mekar

"Waw... Sangat cocok Untuk mu" kata sarah

"Apa benar ini cocok untuk ku?" tanya amel sambik memandangi dirinya sendiri di depan cermin

"Kau sangat cantik mengenakan gaun itu nona" ujar seorang pelayan 

"Kalau begitu kami ambil gaun ini" kata sarah

"Baik, tolong ikuti saya untuk melakukan pembayaran" ujar pelayan sambil menunjukan jalan

Setelah beberapa saat Amel dan sarah keluar membawa banyak tas belanja "barang barang di pusat perbelanjaan itu bagus bagus" ujar Amel

"Hei nanti malam kau pergilah berasama raida ke pantai, kenakan gaun yang kau pakai tadi, dan setelah itu kau bisa bilang perasaan mu padanya" kata Sarah

"A... Apa aku tak bermaksud untuk menyatakan perasaanku" balas Amel dengan tergagap dan wajah memerah

"Hei... kau tahu pepatah lama? Sekarang atau tidak selamanya. Jika kau terus menunda, mungkin nanti kau akan menyesal. Bisa saja saat kau akhirnya siap untuk menyatakan perasaanmu... dia sudah pergi." ujar Sarah

"Ta... Tapi" Balas Amel

"Hei... kau tahu, cinta itu bukan hanya tentang menunggu waktu yang tepat. Cinta berarti berani jujur pada hatimu sekarang. Jika kau terus menundanya, kau bisa kehilangan arti dari cinta itu sendiri. Bisa saja saat kau baru berani mengungkapkan... orang yang kau cintai sudah tidak lagi di sisimu." Kata sarah sambil memegang pundak Amel

"Dan kau tahu kan, walaupun Zeks itu ceroboh dan bodoh, aku tetap mencintainya… karena cinta tak pernah menuntut kesempurnaan. Cinta hanyalah tentang hati yang memilih, tentang jiwa yang merasa damai meski dunia berisik. Kadang kita jatuh cinta bukan karena alasan, tapi karena rasa itu sendiri sudah menjadi alasan." kata sarah 

"Dan yang harus kau tau... Cinta itu buta". kata Sarah

Amel termenung sejanak lalu tersenyum lembut "terima kasih Sarah sekarang aku mengerti" 

"Nah bagus... Sekarang kita kemabali berbakaianlah yang cantik lalu pergilah bersama raida dan nyatakan perasaan mu" kata Sarah

Amel mengangguk

More Chapters