Kita kembali ke dunia Nuel.
Nuel kembali melanjutkan perjalanan nya ke Kota utama. Mereka berdua bertemu dengan tiga orang, yaitu Anos, Sasha, dan Misha.
Nuel menyapa mereka bertiga
"Hallo, apakah kalian berasal dari kota?"
Anos menjawab
"Ya, aku dan dua temanku berasal dari kota"
Nuel bertanya
"Oh, siapa nama kalian?"
Anos menjawab
"Aku Anos sangat raja iblis tirani, temanku yang berambut putih itu adalah Misha, sedangkan yang satunya lagi adalah Sasha"
Merekapun saling berkenalan dan mengobrol singkat. Disini Anos ingin mengajak Nuel bertanggung.
Anos
"Aku penasaran dengan kekuatan mu, apakah kau ingin bertarung denganku?"
Nuel
"Mengapa kau ingin bertarung denganku hah?"
Anos
"Aku merasakan aura pelangi di sekitar tubuhmu, jadi aku rasa kau orang yang kuat"
Nuel
"Baiklah, akan ku terima ajakanmu, tetapi kita harus pindah dari tempat ini dulu, kurasa tempat ini tidak cocok untuk bertarung"
Setelah Nuel selesai berbicara mereka terteleportasi ke hutan yang sangat luas, namun dengan pohon yang sedikit serta di batasi oleh gunung-gunung yang tinggi dan besar.
Anos dan Nuel langsung terbang, lalu saling serang. Mereka melesat dengan kecepatan cahaya bahkan gerakan mereka tak bisa dilihat oleh Sasha, Misha, dan reka perempuannya Nuel.
Anos dan Nuel saling berganti menyerang dengan pukulan, pukulan Anos memancarkan aura hitam dan merah sedangkan pukulan Nuel memancarkan warna pelangi saat terkena Anos. Mereka berbalas serangan dengan sangat kuat bahkan sampai membuat angin yang lumayan besar.
Anos mengeluarkan pedang Venuzdonoa, Nuel disini merasa sedikit takut karena pedang itu memancarkan aura yang mengerikan. Namun dengan kekuatan pelangi yang dia dapatkan dari para Master terdahulu membuatnya memancarkan aura pelangi yang kuat ke segala arah, yang membuat beberapa temannya harus menutup mata serta berusaha menghalang angin yang kuat akibat aura kekuatan tersebut. Namun Anos terlihat sedikit senang karena dia sudah jarang melawan orang yang tangguh.
Mereka lanjut bertarung sampai akhirnya Nuel kelelahan dan menyerah. Anos menyimpan kembali pedang Venuzdonoa. Nuel disembuhkan oleh Anos menggunakan kekuatan sihirnya.
"Akhhh, Terima kasih Anos"
"Sama-sama, aku rasa kau itu sangat kuat namun kau harus melatih kekuatan mu agar bisa berkembang"
Mereka kembali ke kota dengan teleportasi. Setelah sore, Misha dan Sasha pergi kembali ke rumah keluarga mereka, bersama rekan perempuan Nuel.
Anos menawarkan Nuel untuk menginap di rumahnya, Nuel langsung menerima ajakan tersebut.
Setelah masuk mereka langsung disambut oleh Ibunya Anos dan Ayahnya Anos.
"Selamat pulang, pasti kamu kelelahan yah Anos" dengan nada lembut dan keibuan.
"Ah Ibu, aku mau memperkenalkan teman baru ku, dia Nuel"
"Hai Tante"
"Ouh, Hallo Nuel, terimakasih sudah menjaga anak ku"
"Emmm Tante.... "
"Sudahlah ayo kita makan, aku sudah menyiapkan makan yang enak dan juga makanan kesukaan mu Anos-chan"
Mereka bertiga langsung duduk di kursi makan sedangkan Ibunya Anos sedang mengambilkan makanan.
"Makanan sudah datang" ucap Ibunya Anos dengan tersenyum
Mereka berempat langsung makan dengan lahap. Disaat itu Nuel bertanya beberapa hal, termasuk umur Anos dan mengapa Anos mengclaim dirinya sebagai raja Iblis Tirani. Ibunya Anos menjawab bahwa Anos baru berumur dua bulan namun sudah memiliki tubuh yang seumuran dengan Nuel. Sedangkan pertanyaan ke dua di jawab oleh Anos sendiri yaitu Aku Adalah Raja Iblis Tirani yang bereinkarnasi dari dua ribu tahun yang lalu. Nuel sangat yakin dengan jawaban Anos karena Anos dengan umur dua bulan sudah langsung besar, memiliki kepintaran, dan bisa memanggil Venuzdonoa.
Nuel bertanya
"Bukannya Raja Iblis Tirani adalah Anos Dilhevia?"
Anos menjawab
"Tidak, seingatku setelah kematianku di dua ribu tahun yang lalu aku tidak pernah mengganti namaku bahkan menjadi orang lain"
Setelah berbincang-bincang, Anos mengajak Nuel untuk menjadi murid Akademi. Nuel menerima ajakan Anos karena dia percaya bahwa Anos pasti akan selalu membantunya.
Namun Anos memperingatkan bahwa akan banyak siswa maupun siswi yang akan tidak suka dengan keberadaan murid baru apalagi seperti Nuel.
Anos menjelaskan bahwa darah campuran seperti Anos dan keluarga nya itu dianggap rendahan di akademi sedangkan darah murni seperti Sasha dan keluarga nya dianggap tinggi dan disanjung.
"Jadi siapa saja teman kita yang berdarah murni?"
"Ada Sasha dan Misha"
"Jadi Sasha dan Misha mendapatkan baju bercorak merah dan hitam seperti yang dipakai Sasha? Tapi mengapa Misha malah menggunakan baju bercorak Biru dan Putih? Bukankah mereka sama-sama keturunan darah murni?"
"Sasha dan Misha bersaudara, namun orang tua mereka lebih memilih Sasha sebagai seorang kakak untuk mendapatkan privilege tersebut karena hanya satu anak dari satu keluarga berdarah murni yang mendapatkan privilege tersebut"
Paginya mereka berlima bertemu kembali dan langsung berjalan menuju ke sekolah sambil berbincang bincang. Disini Nuel dan rekan perempuan nya memakai baju yang sama seperti yang dipakai Misha dan juga Anos.
Saat sudah sampai ke akademi, mereka mendapatkan tatapan sinis oleh para siswa berdarah murni.
"Hey lihat para murid-murid berdarah campuran itu datang lagi"
"Seharusnya mereka pergi saja dari akademi ini"
Nuel merasa tidak nyaman dengan ejekan dan tatapan sinis itu.
Jam berbunyi menunjukkan waktu masuk. Guru yang mengajar hari ini adalah salah satu dari tujuh Iblis besar yang dibawah pimpinan Raja Iblis Tirani sekaligus leluhur Sasha dan Misha.
Anos menyapa guru tersebut dengan sapaan yang terlihat akrab namun guru tersebut merasa tidak mengenal Anos.
Anos mengucapkan dengan lantang
"Kau melupakan ku? Aku adalah Raja Iblis Tirani Anos Voldigoad'
" Aku tidak mengenalmu dasar murid aneh"balas si guru
Anos langsung maju dan mencengkram wajah guru tersebut dan mengeluarkan aura khasnya
"Hah, ada banyak ingatanmu yang hilang dan di ubah"
Anos melepaskan cengkraman nya.
"Akhh siapa kau, berani sekali kau melakukan hal itu pada ku!!!"
Lalu Anos mengajak guru itu untuk bertemu empat mata saat istirahat. Saat istirahat mereka kembali bertemu
"Apakah kau benar-benar tidak mengingat ku?" ucap Anos
"Ya, aku juga tidak tahu apa apa"
Anos langsung kembali mencengkram wajah dan kepala guru itu serta mengembalikan sedikit ingatannya.
"Ahhhh..... h.. h.. h.. Ma... Maafkan aku Tuan, aku sudah melupakan mu"
Anos melepaskan cengkraman nya sebelum guru itu berbicara
"Oh tidak apa-apa, apakah kau tahu apa yang membuat mu hilang ingatan?"
"Aku lupa, tapi saat aku terbangun tiba-tiba saja ingatan ku sudah berubah"
"Aku ingin kau mencari tahu tentang Avos Dilhevia"
"Baiklah tuan, aku akan melaksanakan perintah mu"
Bel kembali berbunyi menandakan jam istirahat sudah selesai dan kembali masuk untuk pelajaran. Dan hari itu berlanjut sampai waktu nya pulang sekolah.
