LightReader

Chapter 9 - Bab 9: Perkenalan dengan Sang Noble

Berabad-abad perang telah mereda menjadi sebuah ketenangan yang tegang. Dunia purba, yang dulu riuh dengan pertempuran, kini sunyi oleh kelelahan. Klan-klan vampir yang babak belur berusaha membangun kembali sisa-sisa peradaban mereka, sementara kawanan Lycan menjauh ke pedalaman, menghindari semua kontak. Ras-ras minor kembali bersembunyi, namun kewaspadaan mereka terhadap dunia luar meningkat drastis. "The One Sang Pembantai" tetap menjadi legenda gelap, keberadaan yang tak terlihat namun kekuatannya terasa di mana-mana.

Namun, di tengah puing-puing konflik, sebuah kekuatan baru telah bangkit dan mulai menegaskan dominasinya: para Noble. Terutama di lembah tersembunyi, Raizel telah sepenuhnya terbangun dari tidurnya. Auranya yang murni memancar, menenangkan gejolak Lifestream dunia dan secara bertahap menstabilkan alam yang kacau. Para Noble lain yang lebih tua, yang selamat dari konflik mereka sendiri, mulai berdatangan ke Raizel, mengakui kekuatan dan otoritas tak terbantahkan yang ia miliki. Mereka, perlahan-lahan, mulai membentuk kembali tatanan di antara mereka.

Jejak Aroma Murni

Sephiroth, dari puncaknya yang tinggi, merasakan perubahan ini. Aura Darah Murni Raizel, yang kini lebih stabil dan meluas, seperti mercusuar di tengah kegelapan yang telah ia ciptakan. Ia bisa merasakan Noble-Noble lain berkumpul di sekitar Raizel, membentuk sebuah persekutuan primitif yang akan menjadi cikal bakal klan Noble di masa depan.

Ini adalah saatnya. Sephiroth telah mengamati cukup lama. Ia telah membiarkan dunia ini berdarah, membiarkan Ras-ras bertarung hingga kelelahan, dan membiarkan para Noble bangkit dan menunjukkan kekuatan mereka. Sekarang, ia akan membuat perkenalan.

Dengan gerakan yang tenang dan tanpa suara, Sephiroth melesat. Ia tidak menggunakan kecepatan penuh, namun gerakannya tetap luar biasa cepat, membelah jarak ribuan mil dalam hitungan menit. Ia tidak ingin mengagetkan, melainkan membuat kehadirannya terasa secara perlahan, seperti kabut pagi yang menyelimuti.

Ia tiba di ambang lembah, di mana aura murni Raizel memuncak. Pepohonan di sekitarnya tampak lebih hidup, aliran air lebih jernih, seolah alam itu sendiri bernapas lega di hadapan sang Noble. Beberapa penjaga Noble yang ditempatkan di sekeliling lembah merasakan kedatangannya. Mereka adalah pejuang yang kuat, dengan mata tajam dan indra yang luar biasa, namun mereka tidak dapat sepenuhnya memahami entitas yang mendekat.

"Siapa di sana?" salah satu penjaga Noble melangkah maju, tangannya memegang pedang energi. "Berhenti!"

Sephiroth tidak menjawab. Ia melangkah keluar dari bayangan pepohonan, rambut peraknya berkilauan di bawah sinar matahari pagi. Sayap hitam tunggalnya terbuka sedikit, memancarkan aura kegelapan yang kontras tajam dengan kemurnian lembah. Ia terlihat begitu asing, begitu kuat, sehingga para penjaga Noble terpaku di tempat. Mereka belum pernah melihat makhluk seperti ini. Mereka merasakan kekuatan yang menakutkan, namun juga keindahan yang mengerikan.

Pertemuan di Hadapan Raja

Kehadiran Sephiroth tidak luput dari perhatian Raizel. Dari dalam kuil, Raizel merasakan entitas yang mendekat, sebuah kekuatan yang melampaui vampir dan Lycan, kekuatan yang terasa akannya sendiri namun juga sangat berbeda. Raizel melangkah keluar, diikuti oleh beberapa Noble lain, termasuk Grahn yang kini sudah pulih dan hormat pada Raizel.

Mata Raizel, yang biasanya tenang, sedikit menyipit saat menatap Sephiroth. Ia merasakan aura Lifestream yang gelap, bercampur dengan sesuatu yang primordial dan asing, namun sangat kuat. Itu adalah kekuatan yang setara dengannya, mungkin bahkan melampaui dalam beberapa aspek.

Sephiroth berhenti beberapa meter di depan Raizel. Ia menatap Noble itu, mengamati kemurnian Darah Murni dan ketenangan yang memancar darinya. Ia telah membaca tentang Raizel, tentang pengorbanannya dan kekuatannya yang tak terbatas. Kini, ia melihatnya secara langsung.

"Cadis Etrama di Raizel," suara Sephiroth dalam dan resonan, memecah keheningan. "Akhirnya kita bertemu."

Para Noble lain di belakang Raizel terkesiap. Bagaimana makhluk asing ini tahu nama Raja mereka? Dan nada suaranya... ada otoritas di sana yang tidak menunjukkan rasa hormat.

Raizel tidak menunjukkan emosi yang jelas. Ia hanya menatap Sephiroth, matanya memancarkan rasa ingin tahu yang dalam. "Kau bukan dari dunia ini," kata Raizel, suaranya tenang namun penuh kekuasaan. "Dan kau membawa kekuatan yang belum pernah kurasakan."

Sephiroth tersenyum tipis, senyum yang jarang terlihat, namun ketika muncul, membawa aura ancaman yang terselubung. "Memang. Aku datang dari tempat yang jauh. Dan aku telah mengamati dunia ini, dan dirimu, untuk waktu yang lama."

"Tujuanmu?" tanya Raizel, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tujuanku?" Sephiroth membiarkan kata-kata itu menggantung di udara. Ia melangkah sedikit maju, aura gelapnya sedikit meningkat, membuat beberapa Noble lain mundur sedikit. "Tujuanku adalah untuk melihat dunia ini berkembang. Dan untuk memastikan bahwa tidak ada yang berdiri di jalanku."

Ini bukan ancaman langsung, melainkan sebuah deklarasi. Sephiroth mengakui kekuatan Raizel, tetapi ia juga menegaskan bahwa ia bukan bawahan siapa pun. Ia adalah kekuatan yang setara, yang akan berinteraksi sesuai keinginannya sendiri.

Pertemuan pertama ini bukanlah pertempuran, melainkan sebuah pertukaran kekuatan dan niat. Sebuah babak baru telah dimulai, di mana "The One Sang Pembantai" yang misterius kini secara langsung berhadapan dengan Ras Noble yang baru bangkit. Takdir dunia ini, yang telah kacau oleh perang dan kebangkitan, kini berada di persimpangan jalan yang baru.

More Chapters