LightReader

Chapter 7 - Terlihat Indah Namun Bisa Melukai

Bab 7: Saat Luka Membuatmu Tak Bisa Lagi Dicintai dengan Cara Lama

Davin berdiri di depan kosan Alya, membawa bunga lili putih. Tangannya berkeringat. Ia sudah berdiri hampir sepuluh menit. Ada yang berbeda kali ini. Bukan hanya karena Alya makin menjauh… tapi karena untuk pertama kalinya, ia tak yakin akan diterima.

Alya keluar beberapa saat kemudian. Mengenakan blazer hitam dan tas selempang elegan. Bukan Alya yang dulu suka pakai hoodie dan sepatu sneakers usang. Bukan Alya yang dulu diam-diam menangis ketika dicueki.

"Ly…""Aku gak punya waktu lama, Dav. Aku harus ke stasiun."

"Aku tahu. Aku cuma—aku mau minta maaf."

Alya memandangi bunga itu. Lili putih. Simbol kedamaian, katanya.Lucu. Dulu, Davin bahkan tak tahu Alya suka mawar hitam.

"Maaf untuk apa?""Untuk semuanya. Untuk jadi pengecut. Untuk bikin kamu terus jadi sabar, sementara aku sibuk dengan egoku."

"Kamu gak pernah minta aku sabar, Dav.""Aku yang bodoh, karena tetap tinggal saat tahu aku sedang dilukai."

Alya berjalan melewati Davin. Tak menolak bunga itu. Tapi juga tak menerimanya.Bunga itu… dibiarkan tetap di tangan Davin. Gantung.

"Aku mau memperbaiki semuanya, Ly. Kita mulai dari awal…""Davin.""Ya?"

Alya berhenti. Menoleh. Tapi bukan dengan mata yang rindu—melainkan tatapan orang yang sudah terlalu jauh berjalan, dan sadar bahwa jalan pulang bukan lagi pilihan.

"Masalahnya bukan pada awalnya.""Masalahnya… aku udah gak lagi jadi Alya yang kamu kenal dulu."

"Aku mencintai kamu, Alya.""Sayangnya… sekarang aku mencintai diriku lebih dari mencintai kamu."

Davin berdiri terpaku. Wajahnya kosong. Dunia runtuh tanpa suara.Sementara Alya melangkah ke mobil jemputan menuju stasiun.

Ia tidak menangis.

Karena semua air mata sudah jatuh… sebelum hari ini.

Di dalam mobil, Alya membuka ponselnya. Menerima notifikasi.

"Selamat. Kamu lolos sebagai perwakilan nasional untuk Komite Mahasiswa Wilayah.""Kami tunggu kamu di Jakarta pekan depan."

Ia menarik napas. Menatap jendela. Kota berputar mundur di balik kaca.

"Aku tidak membalas dendam untuk menghancurkan kalian.""Aku hanya belajar mencintai diriku… dengan tidak membiarkan siapa pun melukaiku lagi."

More Chapters