Bab 8 – Silsilah Terlarang dan Senjata Tersembunyi Kerajaan
Ruang rahasia itu masih bergema oleh persekutuan yang baru terbentuk.
Kael duduk di hadapan Ratu Bayangan, memandangi gulungan besar yang kini terbuka di udara — tak seperti peta biasa, gulungan itu dipenuhi huruf-huruf hidup, tinta merah darah yang bergerak perlahan, menciptakan jaringan koneksi seperti urat-urat nadi kerajaan.
Rahasia Terdalam Kerajaan Sirevar
"Perhatikan garis ini," ujar Ratu Bayangan sambil menunjuk satu jalur bercabang pada gulungan. "Itu adalah silsilah keluarga kerajaan… versi publik."
Ia menjentikkan jarinya.
Garis-garis baru muncul — tersembunyi sebelumnya. Garis-garis yang menunjukkan perselingkuhan, anak haram yang dilenyapkan, hingga darah bangsawan yang telah disulap menjadi rakyat biasa.
Kael menyipitkan mata saat melihat satu nama kecil yang muncul bersinar ungu redup:
Kaelarine Veyna Sirevar.
"Ayah Regan," ujar Kael pelan. "Tapi… siapa Kaelarine?"
Ratu Bayangan menatap tajam. "Ibunya. Seorang penyihir darah dari klan Veyna — klan yang dihapus dari sejarah karena mengikat kontrak dengan kekuatan terlarang."
Kael menghela napas dalam. Kini semuanya mulai masuk akal.
Regan bukan sekadar ambisius. Ia adalah pewaris kekuatan kegelapan yang diwariskan diam-diam sejak dalam kandungan.
Senjata Rahasia: Proyek 'Seraphim'
Ratu Bayangan melanjutkan dengan menggulir bagian lain dari gulungan.
Di sana, tertulis satu nama proyek yang Kael kenal dari kehidupannya dulu:
Proyek Seraphim.
"Ini mustahil…" gumam Kael. "Seraphim adalah senjata biologis rahasia dari dunia lamaku…"
Ratu Bayangan tersenyum dingin. "Dan sekarang, konsepnya telah dihidupkan kembali oleh Regan… dalam bentuk lain. Mereka tengah membentuk pasukan elit dari anak-anak bangsawan hasil modifikasi sihir darah — kekuatan, kecepatan, bahkan daya tahan mereka bukan manusia biasa."
Kael mengepalkan tinjunya.
"Dia sedang membangun pasukan... yang tak bisa dikalahkan dengan taktik biasa."
Ratu Bayangan mengangguk. "Dan itulah mengapa kami membawamu ke sini, Kael Arden. Kami tidak butuh pahlawan. Kami butuh seorang arsitek kemenangan."
Peta Jalan Menuju Konfrontasi
Kael menatap peta yang kini memperlihatkan tiga titik utama:
Menara Veyna – tempat sisa-sisa ilmu sihir darah disimpan, dijaga oleh keluarga yang masih setia pada Regan.
Benteng Hollowgate – markas pelatihan pasukan eksperimental Regan, yang tertutup bagi siapa pun kecuali bangsawan dengan izin khusus.
Perpustakaan Dalam Sirevar – satu-satunya tempat yang menyimpan cetak biru asli Proyek Seraphim, tersegel di ruang bawah tanah, dijaga oleh ksatria penjaga sumpah.
"Jika kau ingin menghentikan Regan sebelum dia menguasai kerajaan… kau harus merebut ketiganya," kata Ratu Bayangan.
Kael berdiri pelan, memandangi semuanya. "Maka kita mulai dari yang paling berbahaya."
Langkah Pertama: Menara Veyna
Kael memanggil ketiga pilarnya — Bayangan, Salva, dan Runa — dan memulai pertemuan malam itu di bawah cahaya lilin biru.
"Kita akan menyusup ke Menara Veyna… tempat di mana sihir darah pertama kali diciptakan. Jika kita bisa menghapus naskah sihirnya dari sana, kita menghancurkan akar kekuatan Regan."
Salva tertawa kecil. "Dan kalau kita gagal?"
Kael menatap mereka, mata tajam penuh keyakinan.
"Maka kita pastikan kegagalan itu meninggalkan luka yang tak bisa mereka sembuhkan."