Matahari pagi menembus jendela besar fasilitas Blue Lock, menciptakan bayangan panjang di lapangan latihan.
Namun pagi itu bukan sekadar cahaya biasa. Ada aura tegang yang menempel di setiap sudut ruangan, membuat setiap napas terasa berat.
Aku berdiri di tengah lapangan, bola di kaki, menatap Team Z yang masih tampak lelah setelah rangkaian latihan internal yang brutal.
Namun sesuatu berbeda. Aku bisa merasakan resonansi ego-ku yang mencapai titik maksimum, bukan hanya di tubuhku, tapi juga di semua anggota tim.
> [Ego Resonansi: 120%]
[Kontrol: Hampir hilang]
[Efek Domino: Tingkat Maksimal]
---
Peluit berbunyi, menandai dimulainya sesi terakhir Arc 2.
Ini bukan sekadar latihan, ini adalah ujian ego sejati.
Setiap langkahku kini menimbulkan efek langsung pada Bachira, Isagi, Kunigami, dan pemain lainnya.
Tubuh mereka bergerak secara otomatis mengikuti ego-ku, tapi bukan lagi selaras — ada ketegangan, frustrasi, dan konflik batin yang mulai muncul.
Bachira menendang bola, tapi gerakannya lebih agresif dari biasanya.
Isagi menjerit frustrasi saat bayangan dirinya di Mirror Field menyalip setiap gerakan yang ia lakukan.
Kunigami menatapku dengan campuran kemarahan dan ketakutan.
> "Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi lagi," gumamku dalam hati.
Aku menundukkan kepala, menarik napas panjang, dan mencoba menenangkan sistem di kepalaku.
> [Warning: Ego Resonansi di ambang collapse total]
Tiba-tiba, Mirror Field muncul lagi, tapi kali ini lebih nyata.
Lapangan tampak terpecah menjadi ribuan refleksi, menampilkan setiap versi batin pemain: ketakutan, ambisi, rasa takut gagal, bahkan ego mereka yang tersembunyi.
Bachira menjerit saat bayangannya bergerak sendiri, menabrak dirinya sendiri.
Isagi menatap bayangan refleksinya, tubuhnya gemetar.
Kunigami menendang bola secara spontan, tapi bayangan kaki lain selalu lebih cepat, membuat bola bergerak liar.
Aku menatap semua itu, merasakan energi mereka, dan menyadari satu hal menakutkan:
> Aku bukan lagi memimpin mereka. Aku adalah sumber kekacauan.
---
Sistem di kepalaku berdengung lebih keras, memberi peringatan:
> [Fusion Error: Maksimal]
[Resonansi Ego: 130%]
[Kontrol: Hilang]
Aku tahu jika tidak segera bertindak, Team Z akan hancur secara mental, bahkan fisik.
Napasku tersengal, tubuh berkeringat.
Aku menatap Bachira, Isagi, Kunigami, dan anggota lain.
> "Kita harus kendalikan diri sendiri. Ego bukan untuk menguasai, tapi untuk memahami diri kita!"
Bachira menatapku, matanya perlahan mulai fokus kembali.
Isagi menaruh kaki dengan benar, mulai menyesuaikan diri dengan lawan dan bola.
Kunigami menarik napas dalam-dalam, menenangkan tubuh dan pikirannya.
Aku tersenyum tipis.
> "Aku akan memimpin… tapi bukan dengan ego-ku. Aku akan menjadi penyeimbang."
Aku mulai menggerakkan bola perlahan, menyalurkan ego-ku sebagai medium, bukan senjata.
Setiap gerakan menjadi sinyal, bukan perintah.
Bachira bereaksi, tapi kini dengan kesadaran sendiri.
Isagi menempatkan diri dengan tepat, mengambil keputusan sendiri.
Kunigami mengontrol bola, menyesuaikan dengan kondisi yang nyata, bukan bayangan ego-ku.
Mirror Field perlahan memudar, refleksi cermin yang liar mulai stabil.
> [Resonansi Ego: 80%]
[Kontrol: Pulih]
---
Di ruang kontrol, Ego Jinpachi menatap layar dengan ekspresi serius tapi kagum.
> "Subjek 0… kau berhasil menyeimbangkan ego dan kekuatan tim. Aku tak pernah melihat ini sebelumnya. Kau bukan hanya pemain, kau fenomena."
Aku menatap langit-langit, cahaya pagi menari di mataku.
> "Ini baru permulaan. Ego-ku bukan hanya untukku sendiri… tapi untuk tim, untuk semua striker sejati."
Bachira menepuk pundakku, tersenyum lelah tapi bangga.
> "Ryou… kau memang gila, tapi kau bikin kami sadar kalau ego itu bisa menjadi kekuatan, bukan beban."
Isagi menatap ke arah bola, wajahnya berseri.
> "Mirror Field ini… membuatku mengerti batas dan potensi diriku sendiri. Terima kasih, Ryou."
Aku menatap teman-temanku, tersenyum tipis, merasa lega.
---
📖 Catatan untuk pembaca Webnovel:
Jika kalian menyukai bab ini, jangan lupa dukung penulis:
💬 Komentar, 🌟 Vote, 🔔 Follow!
Setiap dukungan membuat Ryou Asahi terus menghadapi tantangan ego yang lebih besar, dan kalian ikut menyaksikan sejarah System in Blue Lock! 🙌🔥