Tiga hari telah berlalu sejak insiden Mirror Field.
Fasilitas Blue Lock yang biasanya bergemuruh kini terasa lebih tenang, namun ketenangan itu hanya sementara —
karena semua orang tahu, tahap berikutnya akan dimulai.
Aku duduk di kamar dorm Team Z, menatap bola di tanganku.
Masih ada sisa denyut energi biru samar yang muncul setiap kali aku menyentuhnya — sisa resonansi ego yang belum sepenuhnya padam.
Sistem di kepalaku tetap aktif, menampilkan pesan baru di udara.
> [Ego Sync Level: 78%]
[Next Stage Unlocked — Inter-Block Selection]
[Warning: Terdeteksi Anomali Sistem Eksternal]
Aku menatap layar holografik itu, kening berkerut.
> "Anomali Sistem Eksternal? Maksudnya… ada sistem lain?"
Pintu kamar terbuka. Bachira masuk dengan gaya cerianya, membawa dua botol minum.
> "Yo, Ryou! Kau masih main sama bola itu? Aku dengar hari ini pengumuman besar!"
Isagi menyusul dari belakang, wajahnya tegang tapi matanya menyala.
> "Ego-san katanya akan mengumumkan seleksi baru. Katanya… bukan hanya internal Blue Lock."
---
🔹 Ruang Utama – Pusat Komando Blue Lock
Seluruh pemain dikumpulkan.
Di hadapan kami, layar raksasa menampilkan wajah Ego Jinpachi, tatapannya tajam dan dingin.
> "Selamat, kalian semua yang masih bertahan.
Tahap kedua dari proyek Blue Lock resmi berakhir.
Tapi perjalanan kalian baru saja dimulai."
Gambarnya berganti: stadion besar, seragam baru, dan deretan wajah asing.
> "Mulai hari ini, kalian akan menghadapi Inter-Block Selection —
turnamen di mana tiap blok Blue Lock akan saling bertarung.
Tapi bukan hanya itu…"
Ego berhenti sejenak, senyumnya menajam.
> "Kalian juga akan menghadapi sistem dari luar Blue Lock —
proyek rahasia yang disebut Neo Lock, hasil eksperimen tandingan yang menciptakan pemain dengan Artificial Ego System."
Kerumunan mendadak gaduh.
Bachira menoleh padaku dengan mata melebar.
> "Sistem tandingan? Seperti punyamu, Ryou?"
Aku terdiam.
Sistem di kepalaku langsung merespons:
> [Deteksi Sistem Lain: Aktif]
[Sinkronisasi: Tidak stabil]
> "Sepertinya ya…" aku berbisik, "dan mereka mungkin tidak ramah."
---
🔹 Beberapa Jam Kemudian – Lapangan Uji
Kami berdiri di tengah lapangan baru, luas dan terang, dengan penonton virtual yang menyoraki.
Team Z akan berhadapan dengan Team K, kelompok yang terkenal keras kepala dan agresif.
Namun yang paling menarik bukan mereka — melainkan satu pemain di antara mereka.
Ia tinggi, berambut putih pendek dengan tatapan dingin dan aura intens.
Seragamnya sedikit berbeda, dengan pola digital di bagian dada.
> "Nama aku Rei Sagara," katanya tenang. "Aku adalah hasil dari Neo Lock System."
Aku bisa merasakan tekanan luar biasa.
Sistemku langsung bereaksi keras.
> [Anomali terdeteksi]
[Sinkronisasi paksa: berbahaya]
[Peringatan: Jangan aktifkan Ego Mode]
Namun begitu Rei melangkah, lapangan berguncang tipis.
Bola di tengah lapangan terangkat sedikit — tanpa disentuh siapa pun.
Itu bukan angin… itu tekanan ego-nya.
> "Jadi ini… sistem lain," gumamku. "Kekuatan yang bukan cuma insting, tapi teknologi yang hidup."
Isagi menatapku.
> "Ryou, kalau dia punya sistem seperti punyamu, bagaimana kita bisa menang?"
Aku tersenyum pelan, menatap lurus ke arah Rei.
> "Kita akan lihat… siapa yang benar-benar pantas disebut striker sejati."
---
🔹 Kick-Off
Peluit dibunyikan.
Dalam sekejap, Rei bergerak — cepat, presisi, hampir tak manusiawi.
Bola menempel di kakinya seolah dikendalikan magnet.
Ia menembus dua pemain Team Z sebelum sempat kami bereaksi.
Aku berlari mengejarnya, sistemku mulai panas.
> [Mode Analisis Aktif]
[Prediksi gerakan Rei Sagara — 73% akurasi]
Namun setiap kali aku mendekat, perhitunganku meleset.
Rei bergerak seolah tahu arah pikiranku.
Aku menggertakkan gigi.
> "Dia membaca pikiranku… sistemnya sinkron dengan gelombang ego!"
Kunigami menutup sisi kanan, Bachira masuk dari kiri.
Kami bertiga menjepit Rei, tapi ia hanya tersenyum.
> "Lambat."
Satu gerakan, bola melesat di antara kami, menembus udara dengan efek spiral biru.
Gol.
Seluruh lapangan hening.
Sorakan virtual menggema.
Aku berdiri terpaku, jantungku berdebar.
Untuk pertama kalinya, aku melihat seseorang dengan sistem seperti milikku, namun lebih terkontrol… lebih dingin.
> [Pesan baru dari Sistem]
[Ego Sync Resonance: Tingkatkan atau lenyap]
Aku mengepalkan tangan.
> "Baiklah, Rei Sagara… kau lawanku berikutnya."
---
📖 Catatan untuk pembaca Webnovel:
Jika kalian menikmati awal Arc 3 – The Next Challenger, jangan lupa dukung penulis!
💬 Tinggalkan komentar, 🌟 vote, 🔔 follow agar kalian tak ketinggalan duel ego terbesar antara dua sistem striker — Ryou Asahi vs Rei Sagara! ⚡🔥