Bab 4: Arsip yang Hilang dari Sejarah
Lana tidak tidur malam itu.
Pikiran tentang "dirinya yang lain" yang terkunci di kapsul, dan peringatan bahwa Rael mungkin menyembunyikan sesuatu, membuat hatinya bergolak.
"Rael menyelamatkan dunia. Tapi dia menghancurkan kita."
Kalimat itu terus terulang di kepalanya. Apa maksudnya? Apa mungkin cinta masa lalu yang ia lupakan… adalah kunci dari semua ini?
Pagi berikutnya, Lana berpura-pura mengikuti protokol harian zona Harmoni: berjalan di jalur udara, menyapa warga, dan mengakses sarapan kapsul—semuanya terekam sistem. Tapi saat jam 09.33, ia menyelinap keluar dari jalur sensor dan menuju Zona Tertutup: Perpustakaan Waktu.
Rael pernah menyebut tempat itu hanya bisa diakses oleh admin kelas tertinggi. Tapi Lana menemukan celah: sidik jarinya... masih dikenali.
"Mungkin karena aku sudah pernah ada di sini…" gumamnya.
Perpustakaan itu tidak seperti yang ia bayangkan. Tidak ada buku. Tidak ada rak. Hanya ruangan kosong dengan dinding transparan, dan ribuan hologram data yang berputar seperti partikel cahaya.
Ia menyebut satu nama: "Rael."
Ribuan file muncul.
"Filter: Tahun 2100 hingga 2145.""Filter: Peristiwa Paradox.""Filter: Proyek LX-01."
Satu file berkedip merah. TERLARANG.
Tapi Lana sudah terlanjur masuk.
File itu terbuka. Sebuah simulasi holografik menyala—memperlihatkan Rael muda, berdiri di depan dewan pemerintahan futuristik. Ia tampak berbeda: suara lebih emosional, mata tajam penuh ambisi.
"Jika eksperimen ini berhasil, kita bisa menghapus trauma dari sejarah manusia."
"Kita bisa menyalin jiwa, mengisolasi emosi, dan menciptakan generasi baru tanpa ketakutan, tanpa cinta, tanpa penderitaan."
Lana menutup mulutnya. Jantungnya berdetak keras.
"Dia ingin… menghapus emosi dari manusia?"
Video berlanjut.
"Kita akan mulai dengan subjek pertama: Lana K. Eksperimen lintas waktu akan dimulai dengan menciptakan dua jalur: satu untuk menyelamatkan… satu untuk diamati."
Dan di layar berikutnya: wajahnya sendiri. Versi dia di masa lalu.
"Aku bukan datang ke masa depan karena kecelakaan. Aku dijadikan bahan eksperimen."
Seseorang muncul di belakangnya.
"Kau tak seharusnya melihat ini."
Rael.
Matanya dingin. Wajahnya tak menunjukkan rasa bersalah.
"Kenapa?" tanya Lana."Kenapa kau memecah diriku?""Karena kau terlalu berbahaya untuk satu garis waktu," jawab Rael. "Karena kau terlalu mencintai."
"Dan kau... terlalu takut kehilangan."