Bab 3: Dua Versi Diriku
Lana menatap dirinya sendiri di dalam kapsul. Sosok itu—wajah yang persis sama, kulit, bahkan bekas luka kecil di dagu yang hanya dimiliki Lana sejak kecil—membuat semuanya tak terbantahkan.
Itu benar-benar dirinya.
Tapi ketika versi lain dari dirinya membuka mata dan berkata "Jangan percaya siapa pun", Lana terpaku. Ia menoleh ke arah Rael, tapi pria itu hanya menatap kapsul dengan tatapan kosong. Dingin. Tanpa reaksi.
"Rael… kamu dengar itu?" tanya Lana.
"Itu hanya gema ingatan yang belum sepenuhnya stabil. Jangan biarkan manipulasi neural membuatmu ragu."
"Tapi… dia bilang jangan percaya kamu."
Rael akhirnya menatap Lana. Lama. Lalu menghela napas.
"Memori yang terpecah sering kali menimbulkan paranoia.""Jangan sampai kamu mengira semua ini adalah jebakan."
Lana menggeleng. Kepalanya mulai pusing. Ada sesuatu yang tak selaras. Terlalu banyak pertanyaan yang tidak dijawab. Dan setiap kali Rael berbicara, perasaannya—entah kenapa—semakin tidak tenang.
"Siapa aku sebenarnya, Rael?""Kamu... adalah anomali waktu."
Kalimat itu membuat tubuh Lana kaku.
"Kau adalah satu dari sedikit orang yang pernah melompati waktu bukan karena teknologi, tapi karena pilihan emosional.""Kau… melakukan sesuatu di masa lalu yang membuka portal ke masa depan."
Lana mencoba mengingat—momen, peristiwa, keputusan—apa yang pernah ia lakukan yang bisa mengubah garis waktu?
"Apa yang kulakukan?""Kau menyelamatkan seseorang yang seharusnya mati. Dan dunia ini... lahir dari keputusan itu."
Rael mendekat. Suaranya lebih lembut.
"Dunia ini mungkin tampak dingin. Tapi itu karena keseimbangan telah dikorbankan. Termasuk... cinta."
Lana menatap Rael lama. Ada bekas luka tipis di lehernya yang baru ia sadari. Dan sejenak... sekelebat memori muncul:Tangannya berdarah. Rael jatuh. Sebuah bom meledak. Suara jeritan. Tahun 2025.
"Aku pernah menyelamatkanmu…" bisiknya.
Rael menunduk.
"Itulah sebabnya kau ada di sini."
Tapi pertanyaannya kini berubah:Apakah yang bersamanya sekarang adalah pria yang sama... atau hanya bayangan dari masa depan yang telah berubah?
Dan… bagaimana jika versi dirinya di dalam kapsul menyimpan kebenaran yang lebih besar dari semuanya?